Kalau elo laki denger nih :D




from One Day One Juz's Facebook Wall

Kalau elo laki denger nih :D

Untuk kalian calon ibu....




from One Day One Juz's Facebook Wall

Untuk kalian calon ibu....

Tahajud mampu menenangkan hati Bermunajatlah pada Sang Illahi, agar hidup di rid...

Selamat berbuka puasa untuk wilayah DKI JAKARTA DAN SEKITARNYA. JANGAN LUPA DOA...

Bagai mana dengan kamu..




from One Day One Juz's Facebook Wall

Bagai mana dengan kamu..

Alhamdulillah wa Lillahil Hamd... Republika edisi 30 April 2015 twitter:@BhayuS...

Wahai para lelaki, tak perlulah kalian berwajah tampan. Berjenggot seperti Nabi...

Yuk Tahajud :-D


Timeline Photos
Di malam hari hendaklah engkau shalat Tahajud sbg tambahan bagi engkau. Mudah-mudahan Allah mengangkat engkau ketempat yang terpuji. (QS.Al-Israa:79) Selamat menunaikan sholat Tahajud sob, mintalah pada-Nya. Semoga Allah kabulkan atas doa dan harapanmu. #RZTahajud

from One Day One Juz's Facebook Wall

Yuk Tahajud :-D

“sesungguhnya dakwah ini tidak membutuhkan kita, tapi kitalah yang membutuhkan d...

SEBUAH AJAKAN AYAH EDY, BAGI PARA ORANG TUA YANG MASIH SAYANG PADA ANAK-ANAKNYA

Ketika sebuah SISTEM PENDIDIKAN menuntut muridnya harus dapat nilai yang tinggi dan bukannya berakhlak yang tinggi.

Ketika para orang tua lebih sibuk untuk mengirim anaknya ke bimbel2 dan les untuk memintarkan anaknya dan bukan sibuk membangun akhlak dan etika perilaku moralnya.

Ketika siaran demi siaran di tv lokal begitu banyak menayangkan sinetron atau reality show dengan adegan2 yang merusak akhlak anak, namun para orang tua tidak peduli dan tidak juga mau menyingkirkan hal merusak tersebut dari rumahnya hingga anak2 mencontoh adegan-adegan tersebut di sekolahnya.

Ketika anak-anak di pedesaan tidak lagi menjadi anak yang lugu seperti zaman kita kecil dulu, tapi sudah tidak kalah hancur perilakunya dari anak-anak perkotaan.

Inikah potret generasi penerus bangsa yang bisa kita harapkan?

Ketika ini semua terjadi, masihkah kita sebagai orang tua tetap berdiam diri?

Berbuatlah sekarang juga sebelum kita menyesal kemudian.

Mari kita belajar parenting, mari kita didik perilaku anak kita lebih baik agar menjadi anak yang berakhlak mulia dan beradab

dan mari kita bangun Indonesia yang kuat dari keluarga.

Kalau bukan kita yang peduli mau berharap pada siapa lagi?
Kalau bukan sekarang mau kapan lagi ?

Share-lah tulisan ini pada sebanyak-banyaknya orang tua, guru dan para pendidik di seluruh tanah air tercinta.

-ayah edy-
www.ayahedy.tk

Mari kita unduh secara gratis Parenting Talkshow Ayah Edy melalui link2 berikut ini:

http://ift.tt/1IiUAqt




from One Day One Juz's Facebook Wall

SEBUAH AJAKAN AYAH EDY, BAGI PARA ORANG TUA YANG MASIH SAYANG PADA ANAK-ANAKNYA...

Indonesia mayoritas Islam tp, yg paling disudutkan Muslim. lebih serem yg pake...

Jangan terlalu cepat menilai seseorang..
;)




from One Day One Juz's Facebook Wall

Jangan terlalu cepat menilai seseorang.. ;)

Dzikir pagi dan petang..
-YuksDizkir-




from One Day One Juz's Facebook Wall

Dzikir pagi dan petang.. -YuksDizkir-

Hai ODOJers sibuk apa kalian malam ini... Yang masih online dr mana sajah. :)

Kopdar #2 ODOL Kidz Purwokerto Jateng,26 April 2015 brsm Penggagas ODOj,Tokoh Pe...

BerHati-hati yah sahabat.. Silahkan di Share semoga bermanfaat...

Kajian Tauhiid DPU DT Jogja feat ODOJ DIY,25 April 2015 @ Maskam UGM.

Assalammualaikum wr wb. Selamat pagi ODOJers.. Sudah kholasKah pagi ini.. -KeepD...


Seberapa Panaskah Api Neraka Itu?

Rasanya ingin menangis kalau mendengar kata neraka, karena bnyak sekali hadis yang menerangkan tentang siksaan neraka, panas neraka, dan makanan dan minuman yang mematikan di neraka. Astaghfirullah :(Jadi teringat kepada syair yang di tulis oleh Abu Nawas :Ya Tuhanku, tidak pantas bagiku menjadi penghuni surga-MuNamun, aku tidak kuat dengan panasnya api nerakaTerimalah taubatku dan ampunilah dosa-dosakuSesungguhnya Engkau Maha Pengampun dosa-dosa besarBenar Ya Allah, kami tak pantas masuki surga-Mu tapi kami pun tak kuat kalau kami masuki neraka-Mu.Kami hanya memiliki harapan yang kuat kalau Engkau akan mengampuni dosa-dosa kami dan memasukan kami kedalam Surga-Mu Ya Allah

from One Day One Juz's Facebook Wall



from One Day One Juz's Facebook Wall

selamat berakhir pekan #ODOJer. sudah ada agenda apa hari ini bersama keluarga?

Spirit of Tahajud #37: Ibnu Abbas ra berkata: "Seseorang akan menjadi mulia krn...

kholas?

PIDATO YANG MEMBUAT MERINDING. SAYA SEORANG MUSLIM ISLAM ADALAH SEMPURNA TAPI...

Kominex 814/04/04/2015 Tanggal : 24 April 2015 Perihal : Silatbar & Wakaf Al Q...

Jika setiap doa kita terus di kabulkan. Bagaimana kita dapat belajar ikhtiar.. :...

Bismillahirrahmairrahim

Setiap orang ingin menikah dengan orang yang ia cintai.
Namun tidak jarang cinta itu bertepuk sebelah tangan.
Bagaimana cara mengelola hati ketika cinta tertolak?
Ketika lamaran yang disampaikan baik-baik tidak diterima?

Kita dapat belajar dari sikap Salman
Al-Farisi.
Ia adalah salah seorang sahabat Rasulullah. Sebelum masuk Islam, Salman al-Farisi adalah seorang bangsawan dari Persia.
Hal itu membuatnya menjadi penganut agama Majusi. Akan tetapi, ia tidak merasa nyaman dengan agamanya.
Pergolakan batin yang alami mendorongnya untuk mencari agama yang dapat menentramkan hatinya.
Pencarian itu membawanya hingga ke jazirah Arab dan akhirnya memeluk agama Islam.

Salman Al-Farisi menjadi pahlawan dengan ide membuat parit dalam upaya melindungi kota Madinah dalam pertempuran Khandaq. Setelah Nabi Muhammad meninggal,
ia dikirim untuk menjadi gubernur di daerah kelahirannya.
Salman termasuk sahabat nabi yang dekat bahkan pada sebuah riwayat Rasulullah saw menyatakan, “Salman termasuk keluraga bagi kami.”

Ketika tiba masanya bagi Salman Al Farisi untuk menikah, ia bersiap melamar seorang wanita pujaannya.
Seorang wanita Anshar yang ia kenal sebagai wanita mukminah lagi shalihah juga telah mengambil tempat di hatinya.

Namun ia merasa asing, sebab Madinah bukanlah tempat kelahirannya. Kota itu memiliki adat, rasa bahasa, dan rupa-rupa yang belum begitu dikenalnya.
Ia berpikir, melamar seorang gadis pribumi tentu menjadi sebuah urusan yang pelik bagi seorang pendatang.
Harus ada seorang yang akrab dengan tradisi Madinah berbicara untuknya dalam khitbah. Maka ia menyampaikan gejolak hati itu kepada shahabat Anshar yang dipersaudarakan dengannya, Abud Darda’.

”Subhanallaah... wal hamdulillaah...”,
Abud Darda’ girang mendengarnya. Mereka berdua tersenyum bahagia dan berpelukan. Setelah cukup persiapan, kedua shahabat itu beriringan menuju sebuah rumah di tengah kota Madinah. Rumah dari seorang wanita yang shalihah lagi bertaqwa.

”Saya adalah Abud Darda’, dan ini adalah saudara saya Salman seorang Persia.
Allah telah memuliakannya dengan Islam dan dia juga telah memuliakan Islam dengan amal dan jihadnya.
Dia memiliki kedudukan yang utama di sisi Rasulullah Shallallaahu ’Alaihi wa Sallam, sampai-sampai beliau menyebutnya sebagai ahli bait-nya. Saya datang untuk mewakili saudara saya ini melamar putri Anda untuk dipersuntingnya.”, fasih Abud Darda’ bicara dalam logat Bani Najjar yang paling murni.

”Adalah kehormatan bagi kami”, ucap tuan rumah, ”Menerima Anda berdua, shahabat Rasulullah yang mulia.
Dan adalah kehormatan bagi keluarga ini bermenantukan seorang shahabat Rasulullah yang utama.
Akan tetapi hak jawab ini sepenuhnya saya serahkan pada putri kami.
” Tuan rumah memberi isyarat ke arah hijab yang di belakangnya sang putri menanti dengan segala debar hati.

”Maafkan kami atas keterusterangan ini”, kata suara lembut itu.
Ternyata sang ibu yang bicara mewakili putrinya.
”Tetapi karena Anda berdua yang datang, maka dengan mengharap ridha Allah saya menjawab bahwa puteri kami menolak pinangan Salman.
Namun jika Abud Darda’ kemudian juga memiliki urusan yang sama, maka puteri kami telah menyiapkan jawaban mengiyakan.”

Jawaban yang mengejutkan dan ironis.
Sang puteri lebih tertarik kepada pengantar daripada pelamarnya!
Namun kisah ini belum berakhir.
Mari kita dengar ucapan Salman setelah mendengar jawaban itu.

”Allahu Akbar!
Semua mahar dan nafkah yang kupersiapkan ini akan aku serahkan pada Abud Darda
dan aku akan menjadi saksi pernikahan kalian!
Teman baikku dunia akhirat Dan aku akan menjadi saksi pernikahan bersejarah kalian Air mata kasih dan syukur mengharu biru di rumah itu.

Dapat engkau bayangkan...???
sebuah perasaan cinta dan persaudaraan bergejolak berebut tempat dalam hati.
Juga sebentuk malu yang membuncah dan bertemu dengan gelombang kesadaran bahwa dia memang belum punya hak apapun atas orang yang dicintainya. Begitulah apabila cinta didasarkan pada cinta karena Allah
Sakit akan berubah menjadi Indah.

Mari kita belajar pada Salman Al-Farisi yang justru berbahagia ketika cintanya ditolak. Sebab, Salman Al-Farisi bangga dapat menitipkan cintanya pada saudara angkatnya. Jika cinta kita tertolak, itu bukan akhir dunia
Bisa jadi Allah siapkan calon yang lebih baik dari pilihan kita Seperti kata pepatah
"kalau jodoh tak lari ke mana"




from One Day One Juz's Facebook Wall

Bismillahirrahmairrahim Setiap orang ingin menikah dengan orang yang ia cintai....

:: HATI-HATI,
HADITS DHAIF (LEMAH) DAN PALSU (MAUDHU)...
SEPUTAR BULAN RAJAB ::

Bismillah was shalatu was salamu ‘alaa rasulillah
.
Berikut beberapa hadis dhaif seputar bulan Rajab, yang disarikan dari karya para ulama ahli hadis.
Jika Anda menjumpai satu amal tertentu di bulan Rajab, barangkali pangkal masalahnya adalah karena hadis dhaif berikut:
.
1. Hadis:
“Sesungguhnya di surga ada sebuah sungai, namanya sungai Rajab. Airnya lebih putih dari pada susu, lebih manis dari pada madu, siapa yang puasa sehari di bulan Rajab maka Allah akan memberi minum orang ini dengan air sungai tersebut.”
.
(Riwayat Abul Qosim At Taimi dalam At Targhib wat Tarhib, Al Hafidz Al Ashbahani dalam kitab Fadhlus Shiyam, dan Al Baihaqi dalam Fadhail Auqat. Ibnul Jauzi mengatakan dalam Al Ilal Al Mutanahiyah: Dalam sanadnya terdapat banyak perawi yang tidak dikenal, sanadnya dhaif secara umum, namun tidak sampai untuk dihukumi palsu.).
.
2. Hadis tentang doa memasuki rajab:
“Allahumma baarik lanaa fii Rajabin wa sya’baana wa ballighnaa Ramadhaana.”
.
(Riwayat Ahmad, dan di sanadnya terdapat perawi Zaidah bin Abi Raqqad, dari Ziyadah An Numairi. Tentang para perawi ini, Imam Bukhari mengatakan, “Munkarul hadis”. An Nasa’i mengatakan, “Munkarul hadis”. Sementara Ibn Hibban menyatakan, “Hadisnya tidak bisa dijadikan dalil”.
.
3. Hadis: “Sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah puasa setelah Ramadhan, selain di bulan Rajab dan Sya’ban.”
.
(Riwayat Al Baihaqi. Ibn Hajar mengatakan, “Ini adalah hadis munkar, disebabkan adanya perawi yang bernama Yusuf bin Athiyah, dia orang yang dhaif sekali” Tabyinul Ajbi, Hal. 12).
.
4. Hadis: “Rajab adalah bulan Allah, Sya’ban adalah bulanku, dan Ramadhan adalah bulan umatku.”
.
(Riwayat Abu Bakr An Naqasy. Al Hafidz Abul Fadhl Muhammad bin Nashir mengatakan, “An Naqasy adalah pemalsu hadis, pendusta”. Ibnul Jauzi, As Shaghani, dan As Suyuthi menyebut hadis ini dengan hadis maudhu’).

5. Hadis: “Keutamaan Rajab dibanding bulan yang lain, seperti keutamaan Alquran dibanding dzikir yang lain.”
.
(Ibn Hajar mengatakan, “Perawi hadis ini ada yang bernama As Saqathi, dia adalah penyakit dan orang yang terkenal sebagai pemalsu hadis”).

6. Hadis: “Rajab adalah bulan Allah Al Asham. Siapa yang berpuasa sehari di bulan Rajab, atas dasar iman dan ihtisab (mengharap pahala) maka dia berhak mendapat ridla Allah yang besar.”
.
(Hadis palsu, sebagaimana penjelasan As Syaukani dalam Al Fawaid Al Majmu’ah).

7. Hadis: “Barangsiapa yang berpuasa tiga hari bulan Rajab, Allah catat baginyu puasa sebulan penuh. Siapa yang puasa tujuh hari, maka Allah menutup tujuh pintu neraka.”
.
(Hadis maudhu, sebagaimana keterangan Ibnul Jauzi dalam Al Maudhu’at, 2:206)

8. Hadis: “Siapa yang shalat maghrib di malam pertama bulan Rajab, setelah itu dia shalat dua puluh rakaat, setiap rakaat dia membaca Al Fatihah dan surat Al Ikhlas sekali, dan dia melakukan salam sebanyak sepuluh kali. Tahukah kalian apa pahalanya?” ….lanjutan hadis: “Allah akan menjaga dirinnya, keluarganya, hartanya, dan anaknya. Dia dilindungi dari siksa kubur…”
.
(Hadis maudhu, sebagaimana keterangan Ibnul Jauzi dalam Al Maudhu‘at, 2/123)

9. Hadis: “Siapa yang puasa di bulan Rajab dan shalat empat rakaat…maka dia tidak akan mati sampai dia melihat tempatnya di surga atau dia diperlihatkan.”
.
(Hadis maudhu (palsu), sebagaimana keterangan Ibnul Jauzi dalam Al Maudhu’at, 2:124, Al Fawaid Al Majmu’ah, Hal. 47)

10. Hadis Shalat Raghaib:
“Rajab bulan Allah, Sya’ban bulanku, dan Ramadlan bulan umatku… namun janganlah kalian lupa dengan malam Jumat pertama bulan Rajab, karena malam itu adalah malam yang disebut oleh para malaikat dengan Ar Raghaib.
Dimana apabila telah berlalu sepertiga malam, tidak ada satupun malaikat yang berada di semua lapisan langit dan bumi, kecuali mereka berkumpul di Ka’bah dan sekitarnya.

Kemudian Allah melihat kepada mereka, dan berfirman:
‘Wahai malaikat-Ku, mintalah apa saja yang kalian inginkan’.
Maka mereka mengatakan: ‘Wahai Tuhan kami, keinginan kami adalah agar engkau mengampuni orang yang suka puasa Rajab’.
Allah berfirman:
‘Hal itu sudah Aku lakukan’.
Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
Siapa yang berpuasa hari kamis pertama di bulan Rajab, kemudian shalat antara maghrib sampai isya –yaitu pada malam Jumat– dua belas rakaat…’.”

(Hadis maudhu (palsu), sebagaimana keterangan Ibnul Jauzi dalam Al Maudhu’at, 2:124 – 126, Ibnu Hajar dalam Tabyinul ‘Ujbi, Hal. 22 – 24, dan As Syaukani dalam Al Fawaid Al Majmu’ah, Hal. 47 – 50).

11. Hadis: “Barangsiapa yang shalat pada malam pertengahan bulan Rajab, sebanyak 14 rakaat, setiap rakaat membaca Al Fatihah sekali dan surat Al Ikhlas 20 kali…”

(Hadis maudhu, sebagaimana keterangan Ibnul Jauzi dalam Al Maudhu’at, 2:126, Ibnu Hajar dalam Tabyinul ‘Ujbi, Hal. 25, As Syaukani dalam Al Fawaid Al Majmu’ah, Hal. 50).

12. Hadis: “Sesungguhnya bulan Rajab adalah bulan yang agung, siapa yang berpuasa sehari, Allah akan mencatat baginya puasa seribu tahun…”
.
(Hadis palsu, sebagaimana keterangan Ibnul Jauzi dalam Al Maudhu’at, 2:206–207, Ibnu Hajar dalam Tabyinul ‘Ujbi, Hal. 26, As Syaukani dalam Al Fawaid Al Majmu’ah, Hal. 101, As Suyuthi dalam Al Lali’ Al Mashnu’ah, 2:115)
.
Wallahu Ta’ala a’lam..

.
sumber nukilan:
Dikumpulkan oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasi Syariah)
Artikel
http://ift.tt/MrUi7L

Haram Menyebar Hadits Palsu
========================

Al-Mughirah bin Syu’bah meriwayatkan, Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda (yang artinya):
“Sesungguhnya pembohongan yang dilakukan ke atasku adalah tidak sama dengan pembohongan yang dilakukan ke atas orang lain. Barangsiapa yang membuat pembohongan terhadapku dengan sengaja, maka bersedialah dia dengan tempat duduknya di dalam api neraka.”
(Hadits shahih diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari).

.
Syeikh Abu Asma’ Ibrahim bin Ismail Ali ‘Asr menjelaskan dalam pendahuluannya kepada suntingan karya Imam Ibn Hajar al-‘Asqalani yang bertajuk ‘Tabyin al-‘ajab bi ma warada fi fadhl Rajab’, ramai dalam kalangan pendakwah, penceramah, guru agama, khatib yang tidak sensitif terhadap hadits maudhuk, sehingga mereka menyampaikannya kepada masyarakat tanpa berusaha mengenalpasti status sesuatu hadits. Perkara merbahaya ini boleh menceburkan mereka dan anggota masyarakat yang menyebarkan hadits palsu dalam ancaman Nabi (yang artinya):
.
“Barangsiapa yang berdusta terhadapku, maka bersedialah tempatnya di dalam api neraka”. Walaupun mereka tidak berniat untuk melakukan pendustaan terhadap Rasulullah, tetapi dengan tindakan mereka menyebarkan hadits palsu sedangkan mereka sudah dijelaskan kepalsuan hadits itu, mereka telah terjebak dalam melakukan pendustaan terhadap Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
.
Abu Hurairah meriwayatkan, Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, (yang artinya):
“Cukuplah seseorang itu sudah dianggap berdosa dengan dia menyebarkan segala berita yang didengar tanpa disiasat terlebih dahulu.”
(Hadits shahih diriwayatkan oleh Imam Muslim).

.
Umat Islam tidak perlu disajikan dengan pahala dan fadhilat untuk melakukan amalan khusus hanya di bulan Rajab sahaja, sedangkan ia bersumberkan riwayat/hadits palsu yang merupakan pembohongan terhadap Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
.
Adalah amat baik kita dapat melazimi diri dengan melaksanakan amal ibadah secara berterusan yang bersumberkan dalil yang benar dari al-Quran dan hadits shahih; tentang kelebihan menghidupkan malam dengan solat sunat seperti tahajud dan witir, puasa sunat Senin-Kamis, puasa sunat hari ke 13, 14, dan 15 setiap bulan, puasa sunat selang sehari seperti cara puasa Nabi Daud.

Marilah sama-sama kita memelihara kemuliaan bulan haram seperti bulan Rajab ini dari dicemari dengan hadits palsu.
.
Wallahu a’lam.

Sebenar-benar Perkataan adalah Kalamullah...
Sebaik-baik Petunjuk adalah Petunjuk Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam...

---
di larang berdebat. :)
semoga bermanfaat
ambil yang baik jika ada perbedan pendapat di persilahkan :)




from One Day One Juz's Facebook Wall

:: HATI-HATI, HADITS DHAIF (LEMAH) DAN PALSU (MAUDHU)... SEPUTAR BULAN RAJAB ::...

Ingat kawand..




from One Day One Juz's Facebook Wall

Ingat kawand..

"Kisah Yang Terjadi Pada Beberapa Tahun Yang Lalu"

KISAH SEPIRING NASI dan SEGELAS TEH MANIS YANG LUAR BIASA (Kisah Nyata Penuh Inspirasi)

"SAYA BELUM MAKAN SEJAK KEMARIN, TAPI SAYA BELUM DAPAT UANG DARI HASIL CARI SAMPAH DAN SAYA TIDAK MAU MINTA, KARENA SAYA BUKAN PENGEMIS" Tutur seorang bapak tua.

Kisah mengharukan tentang kehidupan seorang tukang sampah di Jakarta ini diceritakan oleh seorang kaskuser yang merupakan pegawai kantor di daerah sana. Sang tukang sampah tidak banyak bicara, namun perilaku beliau sungguh menusuk hati kita semua. Derajat moralnya jauh lebih tinggi daripada moral tokoh-tokoh politik negeri ini yang terlibat kasus korupsi. Mari kita simak kisah nyata singkat tentang seorang Tukang Sampah ini.

Barusan ane istirahat makan di kantor ane, kebetulan kantor ane di daerah yang lumayan 'minus' sih gan.. kalo agan-agan yang ada di Jakarta mungkin tau daerah Stasiun Kota kaya gimana. Banyak pengemis, gelandangan dan orang-orang yang tingkat kehidupannya (maaf) dibawah
kesejahteraan.

Sebelum nyari makan, ane beli rokok dulu gan biar tar abis makan ga bingung nyari rokok.. Ane nyalain satu batang.. Sambil nge-rokok ane jalan buat nyari tempat yang enak buat duduk dan makan. sampe akhirnya ane nemu sebuah tempat yang menurut ane enak dan teduh,ane celingukan soalnya
semua tempat duduk uda dipake orang-orang. Di sela-sela celingukan ane, seorang bapak tua bilang ke ane:

"Silakan pak, disini aja duduk sama saya" katanya.. ane iyain aja gan, meskipun rada panas tapi yang ada cuman disitu doang.. Ane perhatiin bapak itu gan, orangnya uda tua banget, kurus, giginya uda ompong,rambutnya uda putih semua, bawa-bawa tas besar ama kresek isinya plastik-plastik gitu. Dimulailah obrolan ane ama bapak
itu gan.

A : Ane, B : Bapak --------------------------------
A: lagi nunggu apa pak?
B: nggak mas, ini cuma duduk-duduk aja abis cari sampah seharian.. capek..
A: Jalan dari jam brapa pak?
B: dari pagi mas, uda lumayan banyak dapetnya ini..
A: oohhh...

Obrolan sempat brenti bentar gan, ane nikmatin rokok, bapaknya ngerapiin plastik2nya gitu.. Sampe pada akhirnya ane liat si Bapak pijet2in kepalanya gitu sambil hela napas panjang..

A: pusing ya pak? siang2 panas gini emang bikin pusing..
B: (ketawa kecil) iya mas.. agak pusing kepala saya..
A: bapak ngerokok? ini kalau bapak mau..
(sambil ane sodorin rokok ane yang tinggal sebatang)
B: nggak mas makasih, saya nggak ngerokok.. sayang uangnya, mending buat makan daripada beli rokok.. lagian ga bagus juga buat badan.
Dalem ati gw rada tertohok juga gan..
A: iya juga sih pak.. (nginjek rokok ane) Abis itu gw denger suara perut gan.. *kruuuuukk*
gitu. Gw spontan noleh ke arah si bapak.

A: Bapak belum makan pak?
B: (senyum) belum mas, aga nanti mungkin..
A: wah, tar tambah pusing pak?
B: iya mas, saya udah biasa kok..
ga lama, kedengeran lagi bunyi perutnya gan..
A: Bapak beneran ga mau makan pak?
B: iya mas,nanti aja...
gw uda ngerasa kalo bapak ini bukannya ga mau makan gan,tapi beliau ga punya uang buat makan..
A: bentar ya pak, saya ke warung dulu pesen makan..
B: oh.. iya mas, silakan..
ane nyamperin tukang nasi padang terdekat, ane pesen buat ane sendiri ama ane inisiatif beliin nasi ma ayam buat si bapak. Selese pesen, ane bawa tu nasi dua piring ke tempat duduk tadi, trus duduk.. Ane mau langsung ngasi tapi kok ane takut kalo bapaknya salah tangkep ato tersinggung gan, jadi ane akting dikit. Ane pura-pura dapet telpon dari temen ane.

A: (pura2 telpon) yaaah? ga jadi kesini? uda gw beliin
nih... ooohh.. gitu... yauda deh gapapa.. *belaga tutup telpon*
A: wah payah nih temen saya,uda dibelikan makanan ternyata ga jadi..
B: (senyum) ya ga papa mas,dibungkus aja nanti bisa dimakan sore..

A: wah, keburu basi pak kalo nanti sore.. dimakan sekarang pasti ga abis.. gimana ya? mmmm... Bapakkan belum makan siang,ini makanan daripada sayang ga ada yang makan gimana kalo bapak aja yang makan pak? nemenin saya makan sekalian pak..
B: waduh mas, saya ga punya uang buat bayarnya..
A: gapapa pak, makan aja.. saya bayarin dah! saya lagi ulang taun hari ini..(bo'ong)
B: wah.. beneran ga papa mas? saya malu..
A: lho? ngapain malu pak? udah bapak makan aja..
B: iya mas, selamat ulang tahun ya mas..
A: iya pak.. bapak mau mesen minum sekalian nggak? saya mau pesen..
B: nggak mas.. nggak usah.. Ane manggil tukang minuman, ane mesen 2 es teh manis..
B: lho mas? saya nggak pesen.
A: iya pak, saya beli dua.. haus banget soalnya..(ane bo'ong lagi gan) Tanpa gw duga gan, si bapak netes aermatanya.. beliau ngucap syukur berkali kali.. beliau ngomong ke ane..
B: mas, saya makasih sudah dibelikan makanan.. saya belum makan dari kemarin sebetulnya. cuma saya malu mas, saya inginnya beli makan sama uang sendiri karena saya bukan pengemis.. saya sebetulnya lapar sekali mas, tapi saya belum dapet uang hasil nyari sampah..

Ane tertegun denger omongan beliau gan, ga sadar ane ikut ngerasa perih banget dalem ati.. nyesek banget dalem ati ane,ane secara ga sadar hampir netesin aermata.. tapi ane berlagak cool..

A: yauda, bapak makan aja nasinya.. nanti kalau kurang saya pesankan lagi ya pak? jangan malu- malu..

B: (masi nangis) iya mas.. makasih banyak ya mas.. nanti yang diatas yang bales..

A: iya pak makasi doanya.. Akhirnya ane makan berdua ama beliau,sambil cerita-cerita.

Dari cerita beliau ane tau kalo beliau punya dua anak, yang atu uda meninggal karena kecelakaan. yang atunya uda pergi dari rumah ga pulang-pulang udah 3tahun. istri beliau uda meninggal kena kanker tahun lalu. dan parahnya lagi rumahnya diambil ama orang kredit gara-gara ga bisa ngelunasin uang pinjaman buat ngobatin istrinya.. Miris banget ane dengerin cerita beliau gan, sebatang kara, ga punya rumah, anaknya durhaka, jarang makan.. malah beliau crita pernah dipalak preman waktu mulung di jakarta..

Rasanya ane beruntung banget ama kondisi ane sekarang, ane nyesel pernah ngeluh tentang kerjaan ane, tentang kondisi kosan ane, dsb.. sedangkan bapak ini dengan kondisi yang serba kekurangan masih selalu tersenyum.. rasanya sepiring nasi padang dan segelas es teh yang ane kasi ga setimpal banget ama pelajaran yang ane dapet.. Tadi ane belum ambil uang, jadi ane cuma ngasi seadanya kembalian dari warung padang ke bapak
itu,itupun pake eyel2an dulu ma bapaknya soalnya beliau ga mau dikasi uang. tapi akhirnya dengan sedikit maksa ane kasi uang ke beliau. ane didoain banyak banget ama bapak tadi..

Dan ada satu hal yang bikin ane tercengang waktu mau ninggalin tempat tadi.. sambil jalan ane noleh ke belakang, si bapak udah ga ada.. ane cariin bentar,ternyata si bapak ada di depan kotak amal masjid masukin duit ke dalem kotakan itu! gw makin tersentuh ma beliau.. di tengah-tengah kesulitan yang beliau alami, beliau masi sempet amal! berbagi dengan orang lain..

Ane mewek gan.. ane ngerasa kecil banget sebagai manusia.. ane ngerasa ditunjukin sesuatu yang bener-bener hebat! Ane berdoa semoga bapak itu dilancarkan segala urusannya, diberi kemudahan dan rejeki berlimpah, dan selalu berada dalam lindungan Tuhan.

By : Rumah Zakat




from One Day One Juz's Facebook Wall

"Kisah Yang Terjadi Pada Beberapa Tahun Yang Lalu" KISAH SEPIRING NASI dan SEGE...

TENTANG SEBUAH BUKU DI HARI BUKU SEDUNIA

Tahukah Anda buku terbaik di dunia? Jika berkenan, mohon luangkan waktu Anda untuk membaca catatan saya yang agak panjang ini.

Hari ini, 23 April, diperingati sebagai hari buku sedunia. Banyak orang tiba-tiba ramai membicarakan buku. Beberapa di antara teman-teman saya bahkan membuat daftar: Buku terbaik sepanjang masa, buku favorit yang pernah mereka baca, buku yang paling memengaruhi kehidupan mereka, dan seterusnya.

Hari ini, banyak orang membicarakan buku. Mereka mengunggah sampul buku favorit mereka dan menjadikannya gambar profil. Beberapa dari mereka menulis status berisi kutipan dari buku-buku yang pernah mereka baca, dari pengarang-pengarang terbaik yang paling mereka kagumi. Sementara beberapa yang lain membuat semacam resolusi bahwa tahun ini akan membaca lebih banyak buku dari tahun-tahun sebelumnya.

Namun, di tengah berbagai judul buku yang dibicarakan, ada satu buku yang tampaknya luput dari perhatian. Buku yang di antara jutaan buku-buku lainnya seringkali dibiarkan kesepian di sudut-sudut rak perpustakaan… Buku yang di beberapa rumah dibiarkan berdebu… Buku yang beberapa orang merasa malu untuk mengutip tulisan-tulisan di dalamnya… Buku yang sering dianggap sebagai ‘bukan buku’ sehingga banyak orang enggan membaca aneka pelajaran dan kisah-kisah yang terkandung di dalamnya.

Buku itu bernama Al-Quran Al-Karim.

Dengan berbagai alasan, beberapa orang enggan menyebut dan menganggapnya sebagai buku, karena katanya ia adalah ‘kitab suci’. Menurut mereka, ia berbeda dengan buku biasa, ia adalah buku yang paling istimewa! Hey, bukankah buku yang paling istimewa pun tetap merupakan sebuah buku? Allah sendiri dalam Al-Quran bahkan menyebutnya sebagai ‘buku’ (dalam bahasa Arab, ‘kitab’)… kitab yang tak ada sedikitpun keraguan di dalamnya.

Khaled Abou el-Fadl dalam bukunya yang berjudul ‘A Conference of the Books: The Search of Beauty in Islam’ (2005) menyebut Al-Quran sebagai buku yang paling menginspirasi lahirnya jutaan buku lain setelahnya. Bagi El-Fadl, jika saja bisa terselenggara sebuah musyawarah buku, maka Al-Quran akan selalu menjadi pembicara utama yang bisa menjawab sekaligus memberi rujukan bagi berbagai persoalan yang diajukan… Ia akan menjadi titik pusat bagi jutaan bahkan miliaran buku lain yang terus-menerus bertawaf mengelilinginya.

Saya ingat sebuah cerpen dari Jorge Luis Borges yang menceritakan seorang pustkawan buta yang menjaga sebuah labirin perpustakaan raksasa. Dikisahkan suatu hari ia didatangi seorang pemuda yang mencari buku terbaik yang ada di perpustakaan itu, buku yang jika dibaca dengan baik maka akan bisa menyelesaikan seluruh persoalan hidup manusia.

“Ya, kau benar… Konon ada sebuah buku di dalam perpustakaan ini,” kata si pustakawan buta kepada sang pemuda. “Akupun terus mencarinya. Aku sudah menghabiskan seluruh hidupku untuk membaca seluruh buku yang ada di perpustakaan ini, membaca semuanya satu persatu hingga mataku menjadi buta, tetapi sayangnya aku belum berhasil menemukan buku itu…”

Hingga akhir cerita, Borges tidak mengatakan buku apa yang disebut sebagai buku terbaik yang bisa menyelesaikan seluruh persoalan umat manusia itu. Namun sang pemuda dan pustakwan buta terus mencarinya, terus mencarinya…

Ketika membaca cerpen itu, pikiran saya bertanya-tanya: Mungkinkah buku itu adalah Al-Quran?

***

Hari ini adalah hari buku sedunia. Saya merasa saya terlalu lama melupakan dan bahkan mencampakkan sebuah buku yang paling penting dan utama. Buku itu bernama Al-Quran Al-Karim.

Suatu hari saya menonton sebuah film tentang Yusuf (Joseph) yang diadaptasi dari kitab suci agama lain. Hingga film itu selesai, saya menggerutu: Film ini ngawur! Kisah Yusuf AS yang benar yang digambarkan Al-Quran bukan seperti itu! Tapi kemudian saya bertanya pada diri sendiri: Lalu, seperti apa kisah yang benar? Seperti apa Yusuf AS yang digambarkan Al-Quran?

Kemudian saya bergegas mencari Al-Quran saya, membersihkannya dari debu-debu. Lalu membaca dengan saksama kisah Yusuf AS di dalamnya. Di sana saya menyadari betapa indah buku yang sedang saya baca itu, saya takjub betapa hebat Al-Quran dalam menceritakan sesuatu… Sayangnya, mengapa selama ini saya tak mendekati Al-Quran sebagai sebuah buku? Pernahkah saya membaca Al-Quran, misalnya edisi terjemahan Bahasa Indonesianya, dari awal hingga akhir, dan menikmatinya sebagaimana saya membaca sebuah buku?

Saya jadi berpikir, bagaimana saya bisa memahami Al-Quran jika selama ini Al-Quran dibaca sepotong-sepotong? Satu ayat, satu ‘ain, satu lembar, satu surat, satu juz, dan seterusnya. Bagaimana saya bisa memahaminya jika saya membacanya sambil terburu-buru—hanya untuk menuntaskan target khataman atau mengejar setoran bacaan? Tetapi, yang paling mengguncangkan saya adalah mengapa sulit sekali saya meluangkan waktu untuk membacanya?

Saya jadi ingat nasihat guru saya, katanya, “Para Sahabat Nabi mengkhatamkan Al-Quran sekali setiap hari. Tetapi jika kau tak sanggup, bacalah al-Quran satu juz setiap hari.”

Saya bertanya pada guru saya waktu itu, “Jika tetap tidak bisa?”

“Bacalah satu surat setiap hari.” Jawabnya.

“Jika saya tak punya waktu, Guru?”

“Bacalah satu lembar setiap hari.”

“Jika tidak sempat?”

“Bacalah satu ‘ain setiap hari.”

Saya terdiam. “Jika saya begitu sibuk dan tak bisa membaca satu ‘ain setiap hari?”

Guru saya tersenyum, “Bacalah satu ayat setiap hari.”

Saya merasa gusar, lalu mengemukakan sebuah pertanyaan, “Guru, bagaimana jika saya tak bisa membaca Al-Quran?”

Guru saya tersenyum, “Pandanglah Al-Quran itu baik-baik, lalu tanyakanlah kepadanya, ‘Wahai Al-Quran, mengapa aku tak bisa membaca engkau?’

Mengapa aku tak bisa membaca engkau?

Selamat hari buku sedunia!

Melbourne, 23 April 2015

FAHD PAHDEPIE




from One Day One Juz's Facebook Wall

TENTANG SEBUAH BUKU DI HARI BUKU SEDUNIA Tahukah Anda buku terbaik di dunia? Ji...

Dalam hidup, Banyak orang bergerak demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Mereka...

Wahai pemuda perhatikanLah masa mudaMu. Dan berbaktilah kepada orang tuaMu. Vide...

“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan...

kisah nyata... 󾁁AL-QUR'AN KECIL DAN SANG JENDRAL Suatu sore, di tahun 1525. P...

Mungkin kau tak tahu di mana rizqimu. Tapi rizqimu tahu di mana engkau. Dari lan...

Semoga Allah panggil ODOJers utk datang ke Baitullah ... Yakin, insya Allah ada...