Bakti Seorang Anak Kepada Ibunya yang Memiliki Keterbelakangan Mental

Oleh : Syaikh Mamduh Farhan al-Buhairy

Salah seorang dokter bercerita tentang kisah sangat menyentuh yang pernah dialaminya…
Hingga aku tidak dapat menahan diri saat mendengarnya…
Aku pun menangis karena tersentuh kisah tersebut…

Dokter itu memulai ceritanya dengan mengatakan :“Suatu hari, masuklah seorang wanita lanjut usiake ruang praktek saya di sebuah Rumah Sakit.

Wanita itu ditemani seorang pemuda yang usianya sekitar 30 tahun. Saya perhatikan pemuda itu memberikan perhatian yang lebih kepada wanita tersebut dengan memegang tangannya, memperbaiki pakaiannya, dan memberikan makanan serta minuman padanya…

Setelah saya menanyainya seputar masalah kesehatan dan memintanya untuk diperiksa, saya bertanya pada pemuda itu tentang kondisi akalnya, karena saya dapati bahwa perilaku dan jawaban wanita tersebut tidak sesuai dengan pertanyaan yang ku ajukan.

Pemuda itu menjawab :“Dia ibuku, dan memiliki keterbelakangan mental sejak aku lahir”

Keingintahuanku mendorongku untuk bertanya lagi : “Siapa yang merawatnya?”Ia menjawab : “Aku”

Aku bertanya lagi : “Lalu siapa yang memandikan dan mencuci pakaiannya?”

Ia menjawab : “Aku suruh ia masuk ke kamar mandi dan membawakan baju untuknya serta menantinya hingga ia selesai. Aku yang melipat dan menyusun bajunya di lemari. Aku masukkanpakaiannya yang kotor ke dalam mesin cuci dan membelikannya pakaian yang dibutuhkannya”

Aku bertanya : “Mengapa engkau tidak mencarikan untuknya pembantu?”

Ia menjawab : “Karena ibuku tidak bisa melakukan apa-apa dan seperti anak kecil, aku khawatir pembantu tidak memperhatikannya dengan baik dan tidak dapat memahaminya, sementara aku sangat paham dengan ibuku”

Aku terperangah dengan jawabannya dan baktinya yang begitu besar..

Aku pun bertanya : “Apakah engkau sudah beristri?”

Ia menjawab : “Alhamdulillah,aku sudah beristri dan punya beberapa anak”

Aku berkomentar : “Kalau begitu berarti istrimu juga ikut merawat ibumu?”

Ia menjawab : “Istriku membantu semampunya,dia yang memasak dan menyuguhkannya kepada ibuku. Aku telah mendatangkan pembantu untuk istriku agar dapat membantu pekerjaannya. Akan tetapi aku berusaha selalu untuk makan bersama ibuku supaya dapat mengontrol kadar gulanya”

Aku Tanya : “Memangnya ibumu juga terkena penyakit Gula?”

Ia menjawab : “Ya, (tapi tetap saja) Alhamdulillah atas segalanya”

Aku semakin takjub dengan pemuda ini dan aku berusaha menahan air mataku…

Aku mencuri pandang pada kuku tangan wanita itu, dan aku dapati kukunya pendek dan bersih.
Aku bertanya lagi : “Siapa yang memotong kuku-kukunya?”

Ia menjawab : “Aku. Dokter, ibuku tidak dapat melakukan apa-apa”

Tiba-tiba sang ibu memandang putranya dan bertanya seperti anak kecil : “Kapan engkau akan membelikan untukku kentang?”

Ia menjawab : “Tenanglah ibu, sekarang kita akan pergi ke kedai”

Ibunya meloncat-loncat karena kegirangan dan berkata : “Sekarang…sekarang!”

Pemuda itu menoleh kepadaku dan berkata : “Demi Allah, kebahagiaanku melihat ibuku gembira lebih besar dari kebahagiaanku melihatanak-anakku gembira…”

Aku sangat tersentuh dengan kata-katanya…

dan aku pun pura-pura melihat ke lembaran data ibunya.Lalu aku bertanya lagi : “Apakah Anda punya saudara?”

Ia menjawab : “Aku putranya semata wayang, karena ayahku menceraikannya sebulan setelah pernikahan mereka”

Aku bertanya : “Jadi Anda dirawat ayah?”

Ia menjawab : “Tidak, tapi nenek yang merawatku dan ibuku. Nenek telah meninggal – semoga Allah subhanahu wa ta’ala merahmatinya – saat aku berusia 10 tahun”

Aku bertanya : “Apakah ibumu merawatmu saat Anda sakit, atau ingatkah Anda bahwa ibu pernah memperhatikan Anda? Atau dia ikut bahagia atas kebahagiaan Anda, atau sedih karena kesedihan Anda?”

Ia menjawab : “Dokter…sejak aku lahir ibu tidak mengerti apa-apa…kasihandia…dan aku sudah merawatnya sejak usiaku 10 tahun”

Aku pun menuliskan resep serta menjelaskannya…

Ia memegang tangan ibunya dan berkata : “Marikita ke kedai..”

Ibunya menjawab : “Tidak, aku sekarang mau ke Makkah saja!”

Aku heran mendengar ucapan ibu tersebut…

Maka aku bertanya padanya : “Mengapa ibu ingin pergi ke Makkah?”

Ibu itu menjawab dengan girang : “Agar aku bisa naik pesawat!”

Aku pun bertanya pada putranya : “
Apakah Anda akan benar-benar membawanya ke Makkah?”

Ia menjawab : “Tentu…aku akan mengusahakan berangkat kesana akhir pekan ini”

Aku katakan pada pemuda itu : “Tidak ada kewajiban umrah bagi ibu Anda…lalu mengapa Anda membawanya ke Makkah?”

Ia menjawab : “Mungkin saja kebahagiaan yang ia rasakan saat aku membawanya ke Makkah akan membuat pahalaku lebih besar daripada aku pergi umrah tanpa membawanya”.

Lalu pemuda dan ibunya itu meninggalkan tempat praktekku.

Aku pun segera meminta pada perawat agar keluar dari ruanganku dengan alasan aku ingin istirahat…
Padahal sebenarnya aku tidak tahan lagi menahan tangis haru…

Aku pun menangis sejadi-jadinya menumpahkan seluruh yang ada dalam hatiku…

Aku berkata dalam diriku :
“Begitu berbaktinya pemuda itu, padahal ibunya tidak pernah menjadi ibu sepenuhnya…
Ia hanya mengandung dan melahirkan pemuda itu…

Ibunya tidak pernah merawatnya…
Tidak pernah mendekap dan membelainya penuh kasih sayang…
Tidak pernah menyuapinya ketika masih kecil…
Tidak pernah begadang malam…
Tidak pernah mengajarinya…
Tidak pernah sedih karenanya…
Tidak pernah menangis untuknya…
Tidak pernah tertawa melihat kelucuannya…
Tidak pernah terganggu tidurnya disebabkan khawatir pada putranya…
Tidak pernah….dan tidak pernah…!
Walaupun demikian…!!
pemuda itu berbakti sepenuhnya pada sang ibu”.

Bagaimana dengan kita ???

http://ift.tt/1BzfFHf




from One Day One Juz's Facebook Wall

Bakti Seorang Anak Kepada Ibunya yang Memiliki Keterbelakangan Mental Oleh : Sy...

Kejujuran Seorang Yang Menemukan Barang Bukan Miliknya

Al-Qadhi Abu Bakar Muhammad bin Abdul Baqi’ bin Muhammad al-Bazar berkata, “Ketika itu aku tinggal di samping kota Makkah- sebuah kota yang semoga selalu dalam penjagaan Allah subhanahu wata’ala-. Suatu hari aku sangat lapar, sementara aku tidak mendapatkan makanan yang dapat mengganjal rasa laparku.

Tanpa aku duga aku menemukan sebuah bungkusan berbalut kain sutra diikat kaos kaki dari kain sutra pula. Maka tanpa pikir panjang bungkusan itu aku pungut lalu aku bawa ke rumah dan kubuka. Ternyata berisi seuntai kalung mutiara yang seumur hidup aku belum pernah melihatnya.

Setelah itu, aku keluar rumah. Aku mendengar seorang kakek sedang mencari sebuah bungkusan yang hilang. Dia menjajikan hadiah sebesar 500 dinar. Kakek itu berkata, ‘Barangsiapa menemukan bungkusan berisi kalung mutiara, maka uang 500 dinar ini akan aku berikan sebagai imbalan kepada penemunya.’

Aku berkata pada diriku sendiri, ‘Aku sangat butuh, aku sangat lapar, aku bisa mengambil kalung ini dan memanfaatkannya.’ Tapi aku akan mengembalikannya.

Aku berkata pada kakek itu, ‘Marilah kita ke rumah.’ Akupun membawanya ke rumahku. Setibanya di rumah, sang kakek menyebutkan ciri-ciri bungkusan yang hilang, diikat kaos kaki, jenis mutiara, jumlah dan benang yang digunakan untuk mengikat mutiara tersebut.

Kemudian aku serahkan bungkusan tadi kepada kakek tersebut. Diapun memberikan kepadaku 500 dinar sebagai imbalan. Namun aku menolak, aku berkata, ‘Sudah menjadi kewajibanku untuk mengembalikan temuan ini kepada pemiliknya dengan tanpa mengambil upah.’

Sang kakek berkata, ‘Kamu harus menerima uang ini.’ Dia terus menerus memaksaku untuk mengambil upah tersebut. Aku tidak mau menerimanya lalu dia pergi meninggalkan aku.

Adapun cerita mengenai diriku selanjutnya bahwasanya aku lalu meninggalkan Makkah dengan menumpang sebuah perahu. Tanpa aku duga perahu tersebut oleng. Orang-orang pun bercerai-berai berikut seluruh hartanya. Namun aku selamat dari musibah ini berpegangan salah satu papan perahu tersebut.

Beberapa hari aku berada di tengah lautan tanpa arah. Tiba-tiba aku terdampar di sebuah pulau yang berpenduduk. Aku menuju masjid untuk membaca al-Qur’an. Di kampung itu tidak ada seorangpun yang bisa membaca al-Qur’an. Kemudian mereka mendatangiku untuk meminta mengajari mereka membaca al-Qur’an. Dari taklimku ini aku bisa mengumpulkan sejumlah uang.

Suatu hari, aku menemukan beberapa lembar al-Qur’an di dalam masjid. Lembaran itu aku pungut. Orang-orangpun bertanya, ‘Apakah kamu bisa menulis?’ Aku jawab, ‘Ya’. Kemudian mereka memintaku untuk mengajari tulis menulis termasuk pada anak-anak dan remaja mereka.

Sejak itu aku mengajari mereka, akupun bisa mengumpulkan sejumlah uang. Suatu hari masyarakat kampung ini berkata kepadaku, ‘Kami mempunyai seorang gadis yatim sangat kaya, bagaimana jika kamu menyuntingnya?’ Aku menolak tawaran mereka. Mereka tetap memaksaku untuk menikahi gadis tersebut. Akhirnya aku terima tawaran mereka.

Setelah diadakan walimah dan isteriku ada di hadapanku, aku mendapati kalung yang dulu pernah kulihat, melingkar di lehernya. Mataku tak berkedip melihat kalung tersebut.

Orang-orang yang melihatku mengajukan protes, ‘Wahai ustadz, engkau telah menghancurkan hati gadis yatim ini, sebab engkau hanya menatap kalungnya bukan wajahnya!.’

Lalu aku ceritakan kisah kalung tersebut, orang-orang pun meneriakkan tahlil dan takbir hingga terdengar oleh seluruh penduduk pulau tersebut.

Aku menanyakan kepada mereka, ‘Ada apa?’

Mereka menjawab, ‘Kakek yang mengambil kalung darimu itu adalah ayah gadis ini. Kala itu kakek tersebut berkata, ‘Seumur hidupku, aku tidak pernah bertemu dengan seorang pemuda muslim yang baik seperti dia!’ Sang kakek hanya mampu memanjatkan do’a, ‘Ya Allah, pertemukanlah aku dengan pemuda itu agar aku dapat menikahkannya dengan anak gadisku.’ Sekarang do’a itu telah dikabulkan Allah.

Selanjutnya, aku tinggal bersama isteriku beberapa tahun, aku dikaruniai dua anak laki-laki. Kemudian isteriku meninggal dunia dia mewariskan kalung tersebut untukku dan untuk kedua anakku. Tanpa aku duga, dua anak laki-lakiku pun meninggal dunia. Maka tinggalah aku sebatang kara dan menjadi pemilik kalung isteriku. Kemudian kalung tersebut aku jual dengan harga 100 ribu dinar. Hartaku yang bisa kalian lihat sekarang ini adalah sisa-sisa harta itu.”

(Dzail Thabaqatul Hanafiah, 1-196)

Dikutip dari buku “99 Kisah Orang Shalih” karya Muhammad bin Hamid Abdul Wahab. Penerbit Darul Haq, Jakarta. Cetakan VII, Dzulqa’dah 1432 H / Oktober 2011 M

http://ift.tt/1AFikE6




from One Day One Juz's Facebook Wall

Kejujuran Seorang Yang Menemukan Barang Bukan Miliknya Al-Qadhi Abu Bakar Muham...

:: Adillah Saat Menawar ::

Seorang nenek duduk di pelataran parkir. Di sampingnya terpajang aneka keripik dengan kemasan sederhana. Nampak tidak menarik, apalagi saat sibuknya lalu lalang orang yang keluar masuk gedung mall.
Senyumnya ramah menyapa setiap orang yang melaluinya, ia tak bosan menyapa satu demi satu, berharap dagangannya dibeli. Kebanyakan bahkan tak sempat menjawab tawaran sang nenek.
Ada juga yang menolak dengan halus.
Dan sebagian kecil membelinya.
Satu bungkus 10rb, tak seberapa mahal untuk satu kemasan keripik pisang dagangannya. Tapi lihatlah, wajahnya begitu bahagia saat seseorang membelinya..

Seorang kakek setiap hari berjalan kaki berkeliling kompleks, ia membawa sapu lidi hasil buatannya sendiri. Seorang ibu menawar sapu lidi buatan sang kakek, harga yang ditawarkan sudah murah, hanya 10rb.Tapi ibu itu menawar agar sapunya 5rb saja. Diakhir transaksi, kakek melepas sapunya seharga 8rb. Si ibu puas karena mendapat diskon 2rb.. Dan hari itu, kakek pulang dengan uang hanya 8rb saja. Uang makannya hari itu, yang harus ia bagi lagi bersama istri dan cucunya. Ia tak berhasil menjual banyak, hanya satu sapu saja..

Di sebuah restoran, satu keluarga menikmati makanan dengan lahapnya..
Bisa menghabiskan beberapa ratus ribu untuk makan disana. Tak lupa seusai membayar nota/struk rincian pembelian, ayah meninggalkan satu lembar uang 20rb sebagai tip.

Di rumah, seorang ibu mengumpulkan barang bekas karena nanti bisa dijual ke tukang rongsokan yang lewat. Lumayan, terkadang dengan tawar menawar yang sengit, akhirnya si ibu mendapat uang 10-20rb.Terkadang si ibu dan si abang masih bergerutu karena harga yang tidak terlalu cocok.

Bayangkan, jika nenek penjual keripik tadi, kita beli saja meski tak butuh….10rb baginya, bukan hasil meminta, tapi perjuangan kerasnya melangkah puluhan kilometer dari rumahnya mengais rezeki halal.

Jika seandainya kakek penjual sapu, dibayar 20rb meski harga sapu 10rb.
Ketimbang menawarnya, ia tentu pulang dengan langkah yang bahagia, bisa membawakan makanan yang sedikit lebih baik dari biasanya untuk istri dan cucunya..

Lalu seandainya ibu yang mengumpulkan barang bekas memberikan saja dengan sukarela. Tokh ia tidak lagi membutuhkan barang itu. Apa yang terjadi?

Doa mengalir dari abang tukang rongsok. Bisa jadi istrinya sedang sakit, atau anaknya butuh biaya sekolah.

Membeli yang tidak kita butuhkan, melebihkan dari harga yang ditawarkan, atau memberikan sesuatu kepada mereka di tengah kerasnya perjuangan hidup mereka yang bertahan untuk tidak meminta-minta. Kitalah yang lebih berbahagia akhirnya, karena mereka begitu saja mendoakan kita dengan tulus.

Mengapa kita membeli mahal tanpa menawar di tempat yang berkelas, lalu menawar sebisa mungkin saat belanja di pinggir jalan. Mengapa 20rb terasa mahal, saat nenek menawarkan sebungkus keripik dagangannya, dibanding kita yang mudah saja meninggalkan 20rb sebagai uang tip usai makan di restoran.

Dalam jual beli diperbolehkan tawar menawar. Namun, berbuat adillah dalam menawar. Berbuat adillah dalam membeli dan menjual, mudahkanlah. Begitu juga dalam berhutang dan meminjamkan uang. Karena memang demikian Allah dan rosul-Nya memerintahkan kita. Semoga dengan demikian barokah tercurah dari segala penjuru.

http://ift.tt/1SIpVYe




from One Day One Juz's Facebook Wall

:: Adillah Saat Menawar :: Seorang nenek duduk di pelataran parkir. Di sampingn...

Apa saja nih yg sudah ODOJers persiapkan?


Timeline Photos
19 HARI MENUJU RAMADHAN Persiapan Menjelang Ramadhan Bulan Ramadhan dengan segala hal yang meliputi didalamnya memang selalu menarik untuk dinantikan oleh masyarakat Indonesia. Maka tak ayal, untuk menyambut bulan suci ini, masyarakat Indonesia akan mempersiapkan segala sesuatunya. Dari pihak takmir masjid dan mushollah yang biasanya akan mempersiapkan tempat dan acaranya dengan baik hingga persiapan di dalam rumah sendiri yang seringkali banyak disibukkan dengan urusan dapur dan tetek bengeknya. Persiapkan diri dengan Puasa Rajab, puasa rajab adalah puasa sunnah yang dilakukan pada bulan Rajab, dua bulan menjelang bulan Ramadhan tiba. Saat bulan Rajab tiba, nuansa Ramadhan langsung terasa, karena saat itu banyak orang yang menjalankan puasa layaknya puasa bulan Ramadhan. Keutamaan yang besar saat berpuasa pada bulan Rajab di klaim menjadi hal yang membuat banyak orang menjalankan ibadah ini. Yuk persiapkan diri menuju bulan suci, semoga kita diberikan usia sampai pada bulan yang dinantikan. #CountdownRamadhan #SenyumRamadhan

from One Day One Juz's Facebook Wall

Apa saja nih yg sudah ODOJers persiapkan?

MA SYA ALLAH, TUKANG GAS LPG CACAT PUN HAFALKAN AL-QUR'AN

AntiLiberalNews |
Brilio.Net – Hidup dengan kondisi tubuh tak lengkap semenjak kecil tak menyurutkan pria ini menghadapi tantangannya. Dengan segenap daya, ia berusaha menjadi lelaki kuat dan tangguh.

Ismail, namanya. Tinggal di sebuah bangunan di dekat sebuah mushala Desa Bujel, Kediri, Jawa Timur, pria sebatang kara ini memenuhi kebutuhan sehari-harinya sebagai pengantar gas LPG. Satu gas yang dia antar, akan mendapatkan upah Rp 1.000. Kepribadiannya yang pandai bersyukur, membuatnya tetap tegar menghadapi cobaan.

Meski maksimal dirinya hanya mampu menjual lima LPG dalam sehari, ia enggan menjadi peminta-minta. Bagi dirinya, uang Rp 5.000 sehari yang ia dapatkan dengan keringatnya sendiri, lebih membawa keberkahan jika dibandingkan uang puluhan ribu, yang ia akan peroleh dari meminta-minta.

“Kuncinya selalu bersyukur dengan pemberian Allah,” tuturnya kepada brilio.net, Selasa (26/5).

Ismail menceritakan, pernah ada seseorang yang iba kepadanya dan menawarkan modal usaha untuk dirinya, tanpa jaminan, tanpa bunga, tanpa angsur, bahkan tanpa mengembalikan. Namun dengan halus ia menolak pemberian itu. Padahal orang yang ingin memberikan modal itu berharap Ismail menerimanya, karena uang tersebut bisa digunakan untuk memperbesar usahanya.

Ia sangat berterima kasih atas kebaikan orang yang memberinya modal, namun harus menolaknya karena ia takut akan mengganggu aktivitas mengajinya. “Kebetulan saya lagi proses menghafal Al-Quran. Nanti kalau saya kerja terus, yang adzan di mushala siapa,” kata Ismail, yang setiap hari menjadi muadzin di mushala kampungnya.

Sungguh luar biasa, di tengah-tengah kesibukan sebagai pengantar gas LPG, masih menyempatkan diri menghapal Al-Qur’an dan menjadi muadzin di mushala.

- Disalin dari Brilio.net, dengan perubahan judul. Judul asli: “Keterbatasan fisik tak menghalanginya bekerja dan menghapal Al-Qur’an”, oleh reporter Irwan Khoiruddin.

http://ift.tt/1HRcP7K




from One Day One Juz's Facebook Wall

MA SYA ALLAH, TUKANG GAS LPG CACAT PUN HAFALKAN AL-QUR'AN AntiLiberalNews | Bri...

Kenapa Allah kirim aku ke jalan ini? Kenapa tidak orang lain? Kenapa aku merasa...

#NasehatSuamiIstri | ROMANTIS -
ROMANTIS

By: Anonim
Romantisme itu….

Ketika malam tinggal sepertiga, seorang istri terbangun. Ia berwudhu,
menunaikan shalat dua rakaat. Lalu membangunkan suaminya. “Sayang…
bangun… saatnya shalat.” Maka mereka berdua pun tenggelam dalam khusyu’ shalat dan munajat.

Romantis itu…
Ketika seorang istri mengatakan,
“Sebentar lagi adzan, Sayang…” Lalu sang suami melangkah kemasjid, menunaikan tahiyatul masjid. Tak ketinggalan ia menunaikan dua rakaat fajar. Maka ia pun menjadi pemenang; lebih baik dari dunia seisinya.

Romantis itu…
Ketika suami berangkat kerja, sang istri menciumnya sambil membisik mesra, “Hati-hati di jalan, baik-baik di tempat kerja sayang…kami lebih siap menahan lapar daripada
mendapatkan nafkah yang tidak halal”

Romantis itu…
Ketika suami istri terpisah jarak, tetapi keduanya saling mendoakan di waktu dhuha: “Ya Allah, jagalah cinta
kami, jadikanlah pasangan hidup dan buah hati kami penyejuk mata dan penyejuk hati, tetapkanlah hati kami
dalam keimanan, teguhkanlah kaki kami di jalan kebenaran dan perjuangan, ringankanlah jiwa kami untuk berkorban, maka mudahkanlah
perjuangan dan pengorbanan itu dengan rezeki halal dan berkah dariMu”

Romantis itu…
Ketika suami sibuk kerja, saat
istirahat ia sempat menghubungi istrinya. Mungkin satu waktu dengan
menghadirkan suara. Mungkin hari lainnya dengan WA dan SMS cinta.
“Apapun makanan di kantin kantorku, tak pernah bisa mengalahkan masakanmu.” Lalu sang istri pun
membalasnya, “Masakanku tak pernah senikmat ketika engkau duduk di sebelahku.”

Romantis itu…
Ketika menjelang jam pulang kerja, sang suami sangat rindu untuk segera pulang ke rumah dan bertemu istrinya. Pada saat yang sama, sang
istri merindukan belahan jiwanya tiba.

Romantis itu…
Ketika suami mengucap salam, sang istri menjawabnya disertai. Bertemu saling mendoakan. Tangan dicium, pipi dikecup bergantian.

Romantis itu…
Ketika suami tiba di rumah, istri menyambutnya dengan wajah cerah dan bibir merekah. Maka hilanglah
segala penat dan lelah. Beban kerja di pundak mendadak menghilang, terbang.

Romantis itu...
Ketika syukur selalu menghiasi makan bersama.
Meski menu sederhana, nikmat begitu terasa, keberkahan pun memenuhi seluruh keluarga.

Romantis itu…
Ketika suami istri kompak mengajar anak mengaji. Meski telah ada TPQ,
sang ayah dan sang ibu tidak
berlepas diri dari tanggung jawab mencetak generasi Rabbani. Kelak, merekalah yang mendoakan sang
orang tua, saat perpisahan
selamanya telah tiba masanya.

Romantis itu…
Ketika sang istri tidak berat melepas suami. Keluar rumah. Untuk mengaji,
atau aktifitas dakwah. Sebab sang istri ingin suaminya menjadi imam baginya, juga bermanfaat bagi Islam
dan umatnya.




from One Day One Juz's Facebook Wall

#NasehatSuamiIstri | ROMANTIS - ROMANTIS By: Anonim Romantisme itu…. Ketika m...

ODOJ edisi 28 Mei
Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.
Juz 28,Q.61;3
www.onedayonejuz.org
Ramadhan;syahrul Quran
twitter;@BhayuSubrata
pin BB;5742605F


Welcome to OneDayOneJuz | OneDayOneJuz - Membudayakan tilawah sehari sejuz di seluruh lapisan...
www.onedayonejuz.org
One Day One Juz ( ODOJ ) adalah program yang diinisiasi oleh para Alumni Rumah Quran untuk memfasilitasi dan mempermudah kita dalam tilawah Al-Quran dengan targetan 1 juz sehari

from One Day One Juz's Facebook Wall

ODOJ edisi 28 Mei Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-...

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Ust. Bantu sebarkan untuk...

OASE DAKWAH
Kamis, 28 Mei 2015

Sahabat Sholih
Oleh: Satria

RasuluLlah bersabda,

ﺍﻟْﻤَﺮْﺀُ ﻋَﻠَﻰ ﺩِﻳﻦِ ﺧَﻠِﻴﻠِﻪِ ﻓَﻠْﻴَﻨْﻈُﺮْ ﺃَﺣَﺪُﻛُم ﻤَﻦْ ﻳُﺨَﺎﻟِﻞ

“Seseorang itu tergantung pada (kualitas) agama temannya, maka hendak kalian senantiasa memperhatikan kepada siapa kalian berteman" (HR. Abu Dawud)

Sahabat...

Dari sekian banyak teman yang kumiliki,
Dari beberapa orang yang kukenali,
Kalian lah sahabat yang kusayangi,
Kucinta dengan sepenuh diri,
Kusayang dengan dasar iman di hati.

Sahabat...

Sering rasa diri ini mulai melemah,
Futur dan malas juga sering menjamah,
Tak lagi semangat tuk berdakwah,
Bahkan satu juz pun sulit kala tilawah,
Terlalu sering su'uzhon dan cepat marah,
Selalu egois dan tak peduli pada jama'ah,
Lalaikan tugas dan juga amanah.

Namun...

Kau selalu sabar tuk berikan nasehat,
Selalu istiqomah ajakku tuk bertaubat,
Mengajakku tuk menjauhi segala maksiat,
Dan juga menjauhi segala bentuk debat,
Senantiasa berbuat baik dan tak suka berlaku jahat.

Sahabat...

Sungguh, aku sangat beruntung,
Memiliki sahabat selayaknya gunung,
Kokoh dan kuat walau badai merudung,
Tak mudah goyah walau coba dibendung.

Sahabat...

Sungguh, aku sangat bahagia,
Bisa merasakan manisnya ukhuwah,
Walau tertatih dan sering rasa lelah,
Suka dan duka terhimpun di jalan dakwah,
Moga kelak kan berkumpul di Jannah.

Divisi Tarqiyah Imaniyah PSDM ODOJ
DTI/39/28/05/2015
oaseodoj@gmail.com

#DhuhaYukODOJers




from One Day One Juz's Facebook Wall

OASE DAKWAH Kamis, 28 Mei 2015 Sahabat Sholih Oleh: Satria RasuluLlah bersabda...

#SavePalestine




from One Day One Juz's Facebook Wall

#SavePalestine

Kabar gembira buat para Pecinta Al Quran yang hobby futsal. Tiga hari lagi, Liga Futsal ODOJ Nasional akan digelar di Lapangan Golden Stik Kelapa Dua Depok.
http://ift.tt/1dxVCUf

Update dan pantau terus komunitas One Day One Juz di www.onedayonejuz.org, follow twitternya di @onedayonejuz dan fanpage http://ift.tt/1dxVCUk


3 Hari lagi, Liga Futsal ODOJ Nasional Digelar | OneDayOneJuz - Membudayakan tilawah sehari...
onedayonejuz.org
ODOJ, Jakarta- Kabar gembira buat para Pecinta Al Quran yang hobby futsal. Tiga hari lagi, Liga Futsal ODOJ Nasional akan digelar di Lapangan Golden Stik Kelapa Dua Depok. Kegiatan bertaraf nasional ini , akan berlangsung selama dua hari, mulai Sabtu (30/5) hingga Ahad (31/5).

from One Day One Juz's Facebook Wall

Kabar gembira buat para Pecinta Al Quran yang hobby futsal. Tiga hari lagi, Liga...

SINGKIRKAN 'SOK SIBUK' DENGAN TILAWAH

Oleh: Khotibul Umam

SESIBUK apa kita hari ini? Berapa jam kita beraktivitas? Dan berapa jam kita sempatkan untuk buka Facebook, Twitter-an, SMS-an atau chatting dengan kawan dan orang terdekat kita?

Bandingkan kesediaan diri kita untuk meluangkan sedikit waktu membuka mushaf al-Quran, sempatkah?

Sesungguhnya tidak ada alasan untuk tidak bisa mengaji setiap hari, barang semenit-dua menit. Karena sebenarnya mengaji adalah kebutuhan yang paling penting di antara kebutuhan yang lain. Padahal kita hanya butuh waktu sedikit saja dari persediaan waktu kerja kita.

Untuk mengkhatamkan satu juz per 24 jam saja mungkin hanya butuh waktu 30 menit, atau setengah juz lah minimal, sehingga al-Quran yang 30 Juz itu bias kita khatamkan dalam setiap bulan sekali, atau dalam 2 bulan sekali dan ini masih terlalu lama untuk 30 juz.

Ada kesalahan besar yang tidak kita sadari, kita merasa bahwa pekerjaan adalah kesibukan yang paling berharga, paling penting dan tidak bisa diganggu oleh kegiatan apapun. Dan karena alas an inilah kemudian hal-hal lain yang diluar pekerjaan dianggap tidak penting bahkan terkadang dijadikan sebagai penghambat kelancaran pekerjaan itu.

Sangat disayang, jika ternyata al-Quran yang penuh dengan keberkahan itu kita abaikan karena kepentingan pekerjaan, al-Quran dianggap tidak lebih penting dari pekerjaan, Na’udzubillah.

Padahal, seandainya Kebrkahan al-Quran itu ditampakkan mungkin yang bisa kita lihat adalah keberkahan itu megalir kesemua arah, tidak hanya berupa pahala yang dijanjikan pada pembacanya, tapi reaksi berkah yang didapat dari al-Quran itu mengalir juga keurusan dunia kita, termasuk urusan pekerjaan kita. Allah berfirman;

إِنَّ الَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَنفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرّاً وَعَلَانِيَةً يَرْجُونَ تِجَارَةً لَّن تَبُورَ

“Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan sholat dan menafkahkan sebagian dari rizqi yang kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi.” (QS: Fathir [35]: 29)

Sebaliknya, sangat beruntung sekali mereka yang masih bisa meluangkan sebagian waktunya untuk mengaji, mengejar target untuk menyelesaikan satu juz dalam sehari, maka bagi merekalah keberkahan itu tertuang, berkah dalam keluarganya, pekerjaannya, dan berkah pada semuanya.

Kenapa bisa beruntung..? Jawabannya sudah sangat jelas, dibaca saja al-Quran itu mendatangkan keuntungan, apalagi jika sampai diamalkan.

Efek positifnya sangat berpengaruh besar terhadap manusia.

Hal ini telah dibuktikan oleh hasil penelitian Ilmiah bahwa saraf mata manusia itu jumlahnya sama dengan jumlah huruf al-Quran, sehingga dari hasil penelitian tersebut menyimpulkan bahwa siapapun yang sering membaca al-Quran maka akan dijauhkan dari penyakit mata.

Tidak cuma sekedar itu, golombang energi yang dihasilkan dari getaran lantunan ayat al-Quran mampu meningkatkan daya ingat dan memberikan ketenangan yang sangat luar biasa, hal inilah yang menjadi kesimpulan akhir dari hasil penelitian seorang ilmuan hebat di Amerika.

Adalah Dr. Al-Qadhi, melalui penelitiannya yang panjang dan serius di klinik di Florida Amerika Serikat, berhasil membuktikan hanya dengan mendengarkan ayat al-Quran, seorang Muslim, baik mereka yang berbahasa arab maupun bukan, dapat merasakan peruabahan fisiologi yang sangat besar, luar biasa bukan?

Kemudian, jika kita hubungkan hasil penelitian tersebut dengan pekerjaan, maka pengaruh positif yang dberikan oleh al-Quran sangat banyak sekali, kerjaannya fokus dan penuh konsentrasi, dan inilah yang jarang sekali difikirkan oleh mereka yang sibuk dengan pekerjaannya, atau memang sengaja di abaikan karena alasan malas tersebut.

Masih mau memakai alasan apalagi untuk tidak menyempatkan buka al-Quran dan mengaji?

Sungguh rugi jika sebagai Muslim tidak menyempatkan membaca al-Quran yang merupakan sumber energi yang sangat luar biasa.

“Sesungguhnya orang yang tidak ada dalam dirinya sesuatupun dari al-Quran laksana sebuah rumah yang runtuh.” (HR. Tirmidzi).

Dalam hadits lain Nabi mengatakan, “Bacalah al-Quran sesungguhnya ia akan datang di hari kiamat menjadi syafaat (penolong) bagi pembacanya.” (HR. Muslim).

Nah, mulai hari ini, hindari sok sibuk dengan menyempatkan baca al-Quran dan tilawah.

Allahu a'lam bishshawaab.
Semoga bermanfaat.

#MetRehat
#MuhasabahMalam




from One Day One Juz's Facebook Wall

SINGKIRKAN 'SOK SIBUK' DENGAN TILAWAH Oleh: Khotibul Umam SESIBUK apa kita ha...

ODOJ edisi 27 Mei
Dan tetaplah memberi peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman.
Juz 27,QS.51;55
www.onedayonejuz.org
Ramadhan;syahrul Quran
twitter:@BhayuSubrata
pin BB;5742605F


Welcome to OneDayOneJuz | OneDayOneJuz - Membudayakan tilawah sehari sejuz di seluruh lapisan...
www.onedayonejuz.org
One Day One Juz ( ODOJ ) adalah program yang diinisiasi oleh para Alumni Rumah Quran untuk memfasilitasi dan mempermudah kita dalam tilawah Al-Quran dengan targetan 1 juz sehari

from One Day One Juz's Facebook Wall

ODOJ edisi 27 Mei Dan tetaplah memberi peringatan, karena sesungguhnya peringat...

“Suatu hari nanti saat semua telah menjadi masa lalu, aku ingin berada di antara...

Ah......TERNYATA... Dulu dikira yg keren itu kalo bisa melafazkan hermes, chane...

Siapkan fisik
Siapkan ilmu
Dan siapkan keuangan

Allahumma yassir wala tu'assir
Kusambut engkau (ramadhan) dengan suka cita (:


Timeline Photos
22 HARI MENUJU RAMADHAN Betapa mulianya bulan di mana diturunkannya Al-Qur’an sehingga para sahabat berdoa kepada Allah Subhana wa Ta’ala agar dipertemukan kembali dengan bulan Ramadhan enam bulan sebelum kedatangannya. Mereka juga berdoa agar Allah Subahana wa Ta’ala menerima amal perbuatan mereka enam bulan setelahnya. Jika diibaratkan sebuah klub sepak bola, mereka akan mempersiapkan tim dengan sebaik-sebaiknya sebelum pertandingan dimulai. Karena semakin optimal persiapan yang dilakukan maka otomatis semakin optimis mereka untuk meraih kemenangan dengan usaha yang mereka lakukan. Begitu juga halnya dengan Ramadhan untuk memperoleh semua keberkahan, rahmat dan ampunan hendaknya setiap Muslim mempersiapkan dengan matang segala sesuatunya untuk meraih semua yang Allah Subahana wa Ta’ala berikan lewat bulan penuh berkah tersebut. Kesibukan dalam hal duniwi hendaknya tidak lagi mengganggu aktivitas kita kelak pada bulan Ramadhan. Karena itu persiapan pun dianggap penting dilakukan bagi Muslim, diantanya adalah: Pertama adalah persiapan mental (ruhiyah). Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Salam memberikan tauladan bagi umatnya dalam mempersiapkan diri menyamabut Ramadhan. Aisyah pernah berkata, “Rasulullah SAW tidak pernah berpuasa sunnah di satu bulan lebih banyak daripada bulan Sya’ban. Sungguh, beliau berpuasa penuh pada bulan Sya’ban”. (HR. Bukhari). Memperbanyak ibadah seperti qiyamul lail, puasa-puasa sunnah dan lainnya sebagainya pada bulan sebelumnya, Sya’ban adalah sangat penting. Hal ini dilakukan sebagai pemanasan (pembiasaan). Jika kita ibaratkan sebuah tim sepak bola yang akan menghadapi musuhnya dilahan hijau tentunya yang mereka lakukan adalah pemanasan. Hal ini dilakukan untuk menghindari gangguan yang membuat pertandingan tidak berjalan semestinya, seperti gangguan keseimbangan, keseleo, tejang otot dan lain sebagainya. Kedua, persiapan jasadiyah. Allah Subhana wa Ta’la sangat mencintai Muslim yang kuat daripada Muslim yang lemah. Ini sangat menentukan seseorang dapat meraih secara optimal apa yang Allah limpahkan kepada kita. Ketiga, persiapan maliyah (keuangan). Persiapan yang dimaksud bukan diperuntukkan untuk foya-foya, karena sudah menahan lapar dan dahaga kemudian setelah iftor (berbuka) segala macam dilahap. Persiapan tersebut digunakan untuk melipatgandakan pahala dalam sedekah. Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Salam bersabda: “Barang siapa yang memberikan ifthor (berbuka) kepada orang yang berpuasa , maka ia mendapat pahala senilai pahala orang yang berpuasa itu, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa tersebut.” (HR. Turmudzi dan Nasa’i) Persiapaan yang kempat adalah persiapan fikriyah. Untuk mendapatkan Ramadhan dengan bonus full tanpa batas tentunya kita mesti mengetahui syarat dan ketentuan yang berlaku, itu semua didapatkan dari seberapa besar kita mengetahui wawasan ilmu tentang Ramadhan. Mu’adz bin Jabal r.a berkata: “Hendaklah kalian memperhatikan ilmu, karena mencari ilmu karena Allah adalah ibadah”. Imam Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah mengomentari atsar diatas, ”Orang yang berilmu mengetahui tingkatan-tingkatan ibadah, perusak-perusak amal, dan hal-hal yang menyempurnakannya dan apa-apa yang menguranginya”. #SenyumRamadhan #countdownRamadhan

from One Day One Juz's Facebook Wall

Siapkan fisik Siapkan ilmu Dan siapkan keuangan Allahumma yassir wala tu'assir...

Sayangilah keDua orang tua kalian.. Silahkan luangkan waktu untuk 3 menit saja....

MISTERI Malam Lailatul Qadar Dalam Sisi IPTEK
Mengapa Ramadhan?

Dalam Islam kita mengenal adanya 4 bulan suci, yaitu Dzulka’idah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab. Ramadhan yang berarti panas pun tidak termasuk sebagai bulan suci. Mengapa Ramadhan dipilih untuk puasa sebulan penuh?
Dalam ilmu astronomi, Radiasi Matahari memiliki siklus 11 tahunan.

Tahun 2007 sendiri merupakan akhir dari siklus ke 23 sejak pengamatan pertama pada abad 18.
Bumi dilindungi Magnestosphere, sehingga dampak badai radiasi bukan terjadi pada sisi bumi yang menghadap matahari (siang hari).

Saat badai

radiasi matahari datang, dampaknya terasa pada bagian bumi yang membelakangi matahari (malam hari).

Radiasi di malam hari mempengaruhi tingkat getaran otak.

Radiasi dan gravitasi bulan purnama meningkatkan permukaan air laut dan kehidupan makhluk laut di malam hari. Juga menarik air dalam membran otak dan lebih menggetarkan sel-sel otak. Getaran sel otak menggambarkan tingkat kesadaran dan aktivitas otak.
Quote:
Umat muslim dianjurkan puasa sunnah 3 hari “shaumul biidh” pada saat terang bulansetiap tanggal 13, 14, dan 15 bulan-bulan Hijriyah dan menghidupkan malam-malamnya.
Tingkat radiasi bervariasi 0-100,000 dan di skala S1-S5 oleh NOAA.

Berdasarkan pengamatan, radiasi sebesar 1000 MeV particles s-1 ster-1 cm-2 terjadi 10 kali dalam satu siklus 11 tahunan, atau terjadi setiap 13 bulan sekali. Radiasi sebesar 1000 MeV particles s-1 ster-1 cm-2 ini digolongkan dalam skala S3, dan mulai berbahaya bagi manusia sebesar 1 chest x-ray.
Radiasi dengan siklus 11,7 bulan (1 tahun hijriyah) adalah sebesar 800 MeV particles s-1 ster-1 cm-2

Mengarah pada hipotesa malam Lailatul Qadar
Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan
(QS Al Qadr 97:3)
* Siklus satu tahunan (hijriyah) bernilai 1000 x bulan purnama
* Malam yang nilainya 1000 bulan purnama adalah Lailatul Qadr
* Lailatul Qadr terjadi di bulan Ramadhan
* Jadi siklus badai matahari yang berulang setiap satu tahunan (hijriyah) terjadi setiap bulan Ramadhan

Itulah sebabnya…
* Sejarah para nabi menunjukkan bahwa mereka senang merenungkan hakekat kehidupan, bertapa, pada setiap bulan Ramadhan.
* Secara umum wahyu-wahyu tentang ajaran agama yang membutuhkan tingkat pemahaman yang tinggi, banyak yang diturunkan di malam-malam bulan Ramadhan.
* Penataan ayat-ayat Al Quran ke dalam surat-surat seperti yang tersaji saat ini, dilakukan Nabi Muhammad pada malam-malam bulan Ramadhan.
* Umat muslim diajak untuk menghidupkan malam-malam di bulan Ramadhan
* Lebih utama adalah i’tiqaf di masjid pada 10 malam terakhir, pada malam-malam sebelum dan setelah Lailatul Qadr
“Three in One” di bulan Ramadhan
* Untuk bisa mengaji malam Ramadhan dibutuhkan energi ekstra
* Kenyataannya puasa siang hari bukanlah menyebabkan tubuh kekurangan / kehabisan energi
* Justru puasa menghemat energi tubuh 10% karena tidak digunakan untuk mencerna makanan
* Energi yang dihemat ini sangat membantu pemahaman pelajaran di malam hari
* Three in One di bulan Ramadhan
1. Efektif memahami Al Quran di malam hari
2. Detoksifikasi dan Manajemen Energi di siang hari
3. Kembali fitrah setelah berpuasa 28 hari berturut-turut
Manfaatkan malam-malam Ramadhan
* Untuk dapat dengan mudah memahami makna kehidupan secara komprehensif dan benar, manfaatkan keenceran otak di kesunyian malam Lailatul Qadr
* Untuk mendapat pemahaman lebih luas, malam-malam di sekitar Lailatul Qadr juga oke (10 malam terakhir Ramadhan)
* Lebih oke lagi kalau dimulai malam pertama Ramadhan, mumpung siangnya berpuasa
* Hasil renungan malam ini harus dapat kita implementasikan dalam kehidupan sehari-hari
* Nikmat hidup akan diperoleh jika kita berkontribusi positif kepada kehidupan dunia dengan berserah diri kepadaNya
* Nikmat kehidupan akhirat akan diperoleh bila kita mampu selalu menikmati dan mensyukuri kehidupan dunia
Tidak banyak orang yang peduli dengan bukti ilmiah tentang (malam) Lailatul Qadr. Setelah mencari di mesin Google, penulis menemukan sebuah tweet dari akun BasongStil dengan ungkapan “Org2 yg kerja di NASA mungkin berasa ada yg fenomena beda pas malam lailatul qadar, tp mereka bingung dan heran. Mungkin loh ya.” Selebihnya tidak ada yang membahas kaitan malam Lailatul Qadar dengan NASA.
Kepala Lembaga Mukjizat Ilmiah Al-Quran dan Sunnah di Mesir, Dr. Abdul Basith As-Sayyid menegaskan, Badan Nasional Antariksa Amerika (NASA) telah menyembunyikan kepada dunia bukti empiris ilmiah tentang (malam) Lailatul Qadar. Ia menyayangkan kelompok jutawan Arab yang kurang perhatian dengan masalah ini sehingga dunia tidak mengetahuinya. Menurutnya, sesuai dengan hadits Nabi bahwa malam Lailatul Qadar adalah “baljah” (بَلْجَة); tingkat suhunya sedang), tidak ada bintang atau meteor jatuh ke (atmosfer) bumi, dan pagi harinya matahari keluar dengan tanpa radiasi cahaya.”
Sayyid menegaskan, terbukti secara ilmiah bahwa setiap hari (hari-hari biasa) ada 10 bintang dan 20 ribu meteor yang jatuh ke atmosfer bumi, kecuali malam Lailatul Qadar dimana tidak ada radiasi cahaya sekalipun. Hal ini sudah pernah ditemukan Badan Antariksa NASA 10 tahun lalu. Namun mereka enggan mempublikasikannya dengan alasan agar non Muslim tidak tertarik masuk Islam. Statemen ini mengutip ucapan seorang pakar di NASA Carner, seperti yang dikutip oleh harian Al-Wafd Mesir.

http://ift.tt/1Rkp0M2




from One Day One Juz's Facebook Wall

MISTERI Malam Lailatul Qadar Dalam Sisi IPTEK Mengapa Ramadhan? Dalam Islam kit...

ODOJ edisi 26 Mei
Tdk ad suatu kata yg diucapkan melainkan ad malaikat pengawas yg slalu siap (memcatat)
Juz 26,QS.50;18
www.onedayonejuz.org
Ramadhan;syahrul Quran
Twitter;@BhayuSubrata


Welcome to OneDayOneJuz | OneDayOneJuz - Membudayakan tilawah sehari sejuz di seluruh lapisan...
www.onedayonejuz.org
One Day One Juz ( ODOJ ) adalah program yang diinisiasi oleh para Alumni Rumah Quran untuk memfasilitasi dan mempermudah kita dalam tilawah Al-Quran dengan targetan 1 juz sehari

from One Day One Juz's Facebook Wall

ODOJ edisi 26 Mei Tdk ad suatu kata yg diucapkan melainkan ad malaikat pengawas...

Kominex 821/04/04/2015 Tanggal : 28 April 2015 Perihal : Ngaos Tujuan : ODOJers...

Lihat dan perhatikan gambar ini.. Mungkin kalian dl pernah mencelanya..

Keletihan di dunia kelak akan terbayar, jika kita memang mencintai Allah dan Ras...

Ayo Ramaikan & Dukung Tim kesayangan Anda masing2., dalam Acara Turnament Futsal...

ODOJ edisi 25 Mei
(Al Quran) ni adalah pedoman bagi manusia,petunjuk dan rahmat bagi kaum yang meyakini.
Juz 25,QS.45;20
www.onedayonejuz.org
Ramadhan;syahrul Quran
twittre;@BhayuSubrata


Welcome to OneDayOneJuz | OneDayOneJuz - Membudayakan tilawah sehari sejuz di seluruh lapisan...
www.onedayonejuz.org
One Day One Juz ( ODOJ ) adalah program yang diinisiasi oleh para Alumni Rumah Quran untuk memfasilitasi dan mempermudah kita dalam tilawah Al-Quran dengan targetan 1 juz sehari

from One Day One Juz's Facebook Wall

ODOJ edisi 25 Mei (Al Quran) ni adalah pedoman bagi manusia,petunjuk dan rahmat...

25 HARI LAGI Dua puluh lima hari Lagi Menuju Bulan Berkah Penuh Bulir Pahala Me...

Semoga Allah senantiasa memudahkan urusan kita.
Dunia dan akhirat. Aamiin aamiin (:


Timeline Photos
24 HARI MENUJU RAMADHAN DOAKU PAGI INI Ya Allah, terimalah sholat dan sujudku menjadi sebahagian perjalananku mendekati MU, puasa ku akan sampaikan aku terus dipintu rahmat dan keampunan MU, manakala tabungan sedekahku memasukkan aku ke dalam rumah mu dan jauh dari api neraka. Perbaikilah perjalananku dan penujuanku tertumpu hanya kepada MU. Wahai Allah Yang Maha Pengabul bagi setiap permintaan. Aamiin #SenyumRamadhan #RamadhanKareem

from One Day One Juz's Facebook Wall

Semoga Allah senantiasa memudahkan urusan kita. Dunia dan akhirat. Aamiin aamiin (:


Mobile Uploads
DUKUNG KOMUNITAS ODOJ Diharapkan partisipasi seluruh odojer dan teman-teman untuk vote, mention dan ngetwit Komunitas ODOJ di Pesta Komunitas Makassar 2015. Caranya : mention @odojsulsel @komunitasmks dan lampirkan flyer/gbr/pic ini. Mention sebanyak-banyak ya.. Deadline : 31 Mei 2015 pkl 23.00 Jazakumullahu khayran katsiran. #Mari kita bumikan Al Qur'an di seluruh Nusantara. Shared by @rickyadrinaldi @onedayonejuz www.onedayonejuz.org

from One Day One Juz's Facebook Wall

Nama saya Luqman Abdulla dari Australia.. Sudah hampir satu tahun saya peluk aga...

Obati sakit dan galau mu dengan Al'Quran...




from One Day One Juz's Facebook Wall

Obati sakit dan galau mu dengan Al'Quran...

ODOJ Spirit Message (OSM) Sahabatku... Jika kita rindu dan cinta dengan Ramad...

Perokok nonton yuks....
Semoga bermanfaat...

Allah Ta’ala berfirman (yang artinya): “Dan Allah menghalalkan bagi mereka semua perkara yang baik dan mengharamkan semua yang buruk.”(Al-A’rof:157). Rokok termasuk hal yang buruk yang memudharatkan lagi busuk baunya.

– Allah pun berfirman (yang artinya): “Dan Janganlah kalian menjatuhkan diri sendiri dalam kebinasaan.”(Al Baqoroh:195). Rokok menimbulkan penyakit-penyakit yang membinasakan seperti kanker, TBC, dan lain-lain.

– Allah juga berfrman (yang artinya):“Dan janganah kalian membunuh diri-diri kalian.”(An Nisaa:59). Rokok membunuh jiwa secara perlahan.

– Allah berfirman tentang bahaya khamr (yang artinya): “Dan dosanya lebih besar daripada manfaatnya.”(Al Baqoroh:219). Bahaya rokok pun lebih besar dari manfaatnya, bahkan keseluruhannya merupakan kemudharatan.

– Allah berfirman (yang artinya): “Dan janganlah engkau menghambur-hamburkan harta dengan boros, sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara setan.”(Al-Isro:26-27). Rokok adalah pemborosan dan penghambur-hamburan terhadap harta, termasuk amalan setan.

– Rasulullah Shallalohu ‘alaihi Wa Sallam bersabda (yang artinya): “Tidak boleh ada kemudharatan, tidak boleh ada perbuatan memudharatkan.”(Shahih diriwayatkan Imam Ahmad). Rokok memudharatkan (membahayakan) penghisapnya, mengganggu orang-orang di sekitarnya dan memboroskan harta.

– Rasulullah Shallalohu ‘alaihi Wa Sallam bersabda (yang artinya): “Dan Allah membenci bila kalian membuang-buang harta.”(Mutaffaqun ‘Alaih). Rokok merupakan pembuang-buangan terhadap harta maka Alloh membencinya.

– Rasulullah Sholallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda (yang artinya), “Perumpamaan kawan duduk yang baik dengan kawan duduk yang jelek adalah adalah seperti pembawa minyak wangi dan peniup api tukang besi.“(Riwayat Bukhary-Muslim). Perokok adalah kawan duduk yang jelek yang meniup api.

– Rasulullah Sholallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda (yang artinya), “Barangsiapa yang meniup racun hingga mati maka racun tesebut akan berada di tangannya lalu dihirupkan selama-lamanya di neraka Jahannam.“(Riwayat Muslim). Rokok mengandung racun nikotin yang membunuh penghisapnya perlahan-lahan dan menyiksanya.

– Rasulullah Sholallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda (yang artinya), “Barangsiapa yang memakan bawang putih atau bawang merah, maka hendaknya menyingkir dari kita dan menyingkir dari masjid dan duduklah di rumahnya.“(Riwayat Bukhari-Muslim). Rokok lebih busuk baunya dari bawang putih maupun bawang merah.

Sebagian ahli fiqih mengharamkan rokok. Sedang yang tidak mengharamkannya belum melihat bahaya yang nyata yang ditimbulkan, seperti bahaya penyakit kanker. Apabila orang membayar uang 1 lira, kita pasti mengatakannya ia orang gila. Bagaimana orang yang membakar rokok yang harganya ratusan lira yang berakibat membahayakan dirinya dan orang-orang di sekitarnya? Dari semua hadits maupun ayat Al Qur’an tersebut di atas, maka jelas bahwa rokok termasuk diantara semua yang negatif yang membahayakan penghisapnya dan orang-orang di sekitarnya.

Apakah anda masih termasuk orang yang beragama dan berperasaan? Apabila rokokmu membuat orang terganggu dan mengotori udara, maka mengotori udara hukumnya haram sebagaimana mengotori air yang dapat membahayakan orang. Andaikata kita bertanya kepada orang yang merokok, apakah perbuatanmu (merokok) akan dimasukkan ke dalam amal baik atau amal buruk? Pasti ia menjawab bahwa rokoknya tersebut termasuk dalam amal buruk.

Memohonlah kamu agar kamu bisa meninggalkan rokok, karena barang siapa yang meninggalkan sesuatu karena Allah, maka Allah akan memberi pertolongan. Dan bersabarlah kamu, karena Allah bersama dengan orang-orang yang sabar.

Sumber:
http://ift.tt/1HCl7Ah, Dinukil dari kitab “Risalah Taujihat Islamiyah”, Judul dalam edisi Indonesia “Bimbingan Islam untuk Pribadi dan Masyarakat”,Penulis: Syaikh Muhammad Bin Jamil Zainu, Penerbit Darul Khair, Jeddah

Diarsipkan pada: http://ift.tt/1Fw05A3





from One Day One Juz's Facebook Wall

Perokok nonton yuks.... Semoga bermanfaat... Allah Ta’ala berfirman (yang artin...

kisah nyata cinta seOrang akhwat kepada kekasihNya yang tidak ia cintai

siapkan tisyu untuk membacanya..

Seorang akhwat menceritakan kenangan masa lalunya yang tak terlupakan:

“Namaku Mariani, orang-orang biasa memangilku Aryani. Ini adalah kisah perjalanan hidupku yang hingga hari ini masih belum lengkang dalam benakku. Sebuah kisah yang nyaris membuatku menyesal seumur hidup bila aku sendiri saat itu tidak berani mengambil sikap. Yah, sebuah perjalanan kisah yang sungguh aku sendiri takjub dibuatnya, sebab aku sendiri menyangka bahwa di dunia ini mungkin tak ada lagi orang seperti dia.

Tahun 2007 silam, aku dipaksa orang tuaku menikah dengan seorang pria, Kak Arfan namanya. Kak Arfan adalah seorang lelaki yang tinggal sekampung denganku, tapi dia seleting dengan kakakku saat sekolah dulu. Usia kami terpaut 4 Tahun. Yang aku tahu bahwa sejak kecilnya Kak Arfan adalah anak yang taat kepada orang tuanya dan juga rajin ibadah. Tabiatnya yang seperti itu terbawa-bawa sampai ia dewasa. Aku merasa risih sendiri dengan Kak Arfan apabila berpapasan dijalan, sebab sopan santunya sepertinya terlalu berlebihan pada orang-orang. Geli aku menyaksikannya, yah, kampungan banget gelagatnya…,

Setiap ada acara-acara ramai di kampung pun Kak Arfan tak pernah kelihatan bergabung sama teman-teman seusianya. Yaah, pasti kalau dicek ke rumahnya pun gak ada, orang tuanya pasti menjawab “Kak Arfan di mesjid nak, menghadiri taklim”. Dan memang mudah sekali mencari Kak Arfan, sejak lulus dari Pesantren Al-Khairat Kota Gorontalo.

Kak Arfan sering menghabiskan waktunya membantu orang tuanya jualan, kadang terlihat bersama bapaknya di kebun atau di sawah. Meskipun kadang sebagian teman sebayanya menyayangkan potensi dan kelebihan-kelebihannya yang tidak tersalurkan. Secara fisik memang Kak Arfan hampir tidak sepadan dengan ukuran ekonomi keluarganya yang pas-pasan. Sebab kadang gadis-gadis kampung suka menggodanya kalau Kak Arfan dalam keadaan rapi menghadiri acara-acara di desa.

Tapi bagiku sendiri, itu adalah hal yang biasa-biasa saja, sebab aku sendiri merasa bahwa sosok Kak Arfan adalah sosok yang tidak istimewa. Apa istimewanya menghadiri taklim, kuper dan kampunga banget. Kadang hatiku sendiri bertanya, koq bisa yah, ada orang yang sekolah di kota namun begitu kembali tak ada sedikitpun ciri-ciri kekotaan melekat pada dirinya, HP gak ada. Selain bantu orang tua, pasti kerjanya ngaji, sholat, taklim dan kembali ke kerja lagi. Seolah riang lingkup hidupnya hanya monoton pada itu-itu saja, ke biosokop kek, ngumpul bareng teman-teman kek stiap malam minggunya di pertigaan kampung yang ramainya luar biasa setiap malam minggu dan malam kamisnya. Apalagi setiap malam kamis dan malam minggunya ada acara curhat kisah yang TOP banget disebuah station Radio Swasta digotontalo, kalau tidak salah ingat nama acaranya Suara Hati dan nama penyiarnya juga Satrio Herlambang.

Waktu terus bergulir dan seperti gadis-gadis modern pada umumnya yang tidak lepas dengan kata Pacaran, akupun demikian. Aku sendiri memiliki kekasih yang begitu sangat aku cintai, namanya Boby. Masa-masa indah kulewati bersama Boby. Indah kurasakan dunia remajaku saat itu. Kedua orang tua Boby sangat menyayangi aku dan sepertinya memiliki sinyal-sinyal restunya atas hubungan kami. Hingga musibah itu tiba, aku dilamar oleh seorang pria yang sudah sangat aku kenal. Yah siapa lagi kalau bukan si kuper Kak Arfan lewat pamanku. Orang tuanya Kak Arfan melamarku untuk anaknya yang kampungan itu.

Mendengar penuturan mama saat memberitahu padaku tentang lamaran itu, kurasakan dunia ini gelap, kepalaku pening…, aku berteriak sekencang-kencangnya menolak permintaan lamaran itu dengan tegas dan terbelit-belit aku sampaikan langsung pada kedua orang tuaku bahwa aku menolak lamaran keluarganya Kak Arfan. dan dengan terang-terangan pula aku sampaikan pula bahwa aku memiliki kekasih pujaan hatiku, Boby.

Mendengar semua itu ibuku shock dan jatuh tersungkur kelantai. Akupun tak menduga kalau sikapku yang egois itu akan membuat mama shock. Baru kutahu bahwa yang menyebabkan mama shok itu karena beliau sudah menerima secara resmi lamaran dari orang tuanya Kak Arfan. Hatiku sedih saat itu, kurasakan dunia begitu kelabu. Aku seperti menelan buah simalakama, seperti orang yang paranoid, tidak tahu harus ikut kata orang tua atau lari bersama kekasih hatiku Boby.

Hatiku sedih saat itu. Dengan berat hati dan penuh kesedihan aku menerima lamaran Kak Arfan untuk menjadi istrinya dan kujadikan malam terakhir perjumapaanku dengan Boby di rumahku untuk meluapkan kesedihanku. Meskipun kami saling mencintai, tapi mau tidak mau Boby harus merelakan aku menikah dengan Kak Arfan. Karena dia sendiri mengakui bahwa dia belum siap membina rumah tangga saat itu.

Tanggal 11 Agustus 2007 akhirnya pernikahanku pun digelar. Aku merasa bahwa pernikahan itu begitu menyesakkan dadaku. Air mataku tumpah di malam resepsi pernikahan itu. Di tengah senyuman orang-orang yang hadir pada acara itu, mungkin akulah yang paling tersiksa. Karena harus melepaskan masa remajaku dan menikah dengan lelaki yang tidak pernah kucintai. Dan yang paling membuatku tak bias menahan air mataku, mantan kekasihku boby hadir juga pada resepsi pernikahan tersebut. Ya Allah mengapa semua ini harus terjadi padaku ya Allah… mengapa aku yang harus jadi korban dari semua ini?

Waktu terus berputar dan malam pun semakin merayap. Hingga usailah acara resepsi pernikahan kami. Satu per satu para undangan pamit pulang hingga sepi lah rumah kami. Saat masuk ke dalam kamar, aku tidak mendapati suamiku Kak Arfan di dalamnya. Dan sebagai seorang istri yang hanya terpaksa menikah dengannya, maka aku pun membiarkannya dan langsung membaringkan tubuhku setalah sebelumnya menghapus make-up pengantinku dan melepaskan gaun pengantinku. Aku bahkan tak perduli kemana suamiku saat itu. Karena rasa capek dan diserang kantuk, aku pun akhirnya tertidur.

Tiba-tiba di sepertiga malam, aku tersentak tatkala melihat ada sosok hitam yang berdiri disamping ranjang tidurku. Dadaku berdegup kencang. Aku hampir saja berteriak histeris, andai saja saat itu tak kudengar serua takbir terucap lirih dari sosok yang berdiri itu. Perlahan kuperhatikan dengan seksama, ternyata sosok yang berdiri di sampingku itu adalah Kak Arfan suamiku yang sedang sholat tahajud. Perlahan aku baringkan tubuhku sambil membalikkan diriku membelakanginya yang saat itu sedang sholat tahajud. Ya Allah aku lupa bahwa sekarang aku telah menjadi istrinya Kak Arfan. Tapi meskipun demikian, aku masih tak bisa menerima kehadirannya dalam hidupku. Saat itu karena masih dibawah perasan ngantuk, aku pun kembali teridur. Hingga pukul 04.00 dini hari, kudapati suamiku sedang tidur beralaskan sajadah dibawah ranjang pengantin kami.

Dadaku kembali berdetak kencang kala mendapatinya. Aku masih belum percaya kalau aku telah bersuami. Tapi ada sebuah pertanyaaan terbetik dalam benakku. Mengapa dia tidak tidur di ranjang bersamaku. Kalaupun dia belum ingin menyentuhku, paling gak dia tidur seranjang denganku itukan logikanya. Ada apa ini? ujarku perlahan dalam hati. Aku sendiri merasa bahwa mungkin malam itu Kak Arfan kecapekan sama sepertiku sehingga dia tidak mendatangiku dan menunaikan kewajibannya sebagai seorang suami. Tapi apa peduliku dengan itu semua, toh akupun tidak menginginkannya, gumamku dalam hati.

Hari-hari terus berlalu. Kami pun mejalani aktifitas kami masing-masing, Kak
Arfan bekerja mencari rezeki dengan pekerjaannya. Sedangkan aku di rumah berusaha semaksimal mungkin untuk memahami bahwa aku telah bersuami dan memiliki kewajiban melayani suamiku. Yah minimal menyediakan makanannya, meskipun kenangan-kenangan bersama Boby belum hilang dari benakku, aku bahkan masih merindukannya.

Semula kufikir bahwa prilaku Kak Arfan yang tidak pernah menyentuhku dan menunaikan kewajibannya sebagai suami itu hanya terjadi malam pernikahan kami. Tapi ternyata yang terjadi hampir setiap malam sejak malam pengantin itu, Kak Arfan selalu tidur beralaskan permadani di bawah ranjang atau tidur di atas sofa dalam kamar kami. Dia tidak pernah menyentuhku walau hanya menjabat tanganku. Jujur segala kebutuhanku selalu dipenuhinya. Secara lahir dia selalu mafkahiku, bahkan nafkah lahir yang dia berikan lebih dari apa yang aku butuhan. Tapi soal biologis, Kak Arfan tak pernah sama sekali mengungkit- ungukitnya atau menuntutnya dariku. Bahkan yang tidak pernah kufahami, pernah secara tidak sengaja kami bertabrakan di depan pintu kamar, Kak Arfan meminta maaf seolah merasa bersalah karena telah menyetuhku.

Ada apa dengan Kak Arfan? Apakah dia lelaki normal? kenapa dia begitu dingin padaku? apakah aku kurang di matanya? atau? pendengar, jujur merasakan semua itu, membuat banyak pertanyaan berkecamuk dalam benakku. Ada apa dengan suamiku? bukankah dia adalah pria yang beragama dan tahu bahwa menafkahi istri itu secara lahir dan batin adalah kewajibannya? ada apa dengannya? padahal setiap hari dia mengisi acara-acara keagamaan di mesjid. Dia begitu santun pada orang-orang dan begitu patuh kepada kedua orangtuanya. Bahkan terhadap aku pun hampir semua kewajibannya telah dia tunaikan dengan hikmah, tidak pernah sekali pun dia bersikap kasar dan berkata-kata keras padaku. Bahkan Kak Arfan terlalu lembut bagiku.

Tapi satu yang belum dia tunaikan yaitu nafkah batinku. Aku sendiri saat mendapat perlakuan darinya setiap hari yang begitu lembutnya mulai menumbuhkan rasa cintaku padanya dan membuatku perlahan-lahan melupakan masa laluku bersama Boby. Aku bahkan mulai merindukannya tatkala dia sedang tidak dirumah. Aku bahkan selalu berusaha menyenangkan hatinya dengan melakukan apa-apa yang dia anjurkannya lewat ceramah-ceramahnya pada wanita-wanita muslimah, yakni mulai memakai busana muslimah yang syar’i.

Memang dua hari setelah pernikahan kami, Kak Arfan memberiku hadiah yang diisi dalam karton besar. Semula aku mengira bahwa hadiah itu adalah alat-alat rumah tangga. Tapi setelah kubuka, ternyata isinya lima potong jubah panjang berwarna gelap, lima buah jilbab panjang sampai selutut juga berwana gelap, lima buah kaos kaki tebal panjang berwarnah hitam dan lima pasang manset berwarna gelap pula. Jujur saat membukanya aku sedikit tersinggung, sebab yang ada dalam bayanganku bahwa inilah konsekuensi menikah dengan seorang ustadz. Aku mengira bahwa dia akan memaksa aku untuk menggunakannya. Ternyata dugaanku salah sama sekali. Sebab hadiah itu tidak pernah disentuhnya atau ditanyakannya.

Kini aku mulai menggunakannya tanpa paksaan siapapun. Kukenakan busana itu agar diatahu bahwa aku mulai menganggapnya istimewa. Bahkan kebiasaannya sebelum tidur dalam mengajipun sudah mulai aku ikuti. Kadang ceramah-ceramahnya di mesjid sering aku ikuti dan aku praktekan di rumah.

Tapi satu yang belum bisa aku mengerti darinya. Entah mengapa hingga enam bulan pernikahan kami dia tidak pernah menyentuhku. Setiap masuk kamar pasti sebelum tidur, dia selalu mengawali dengan mengaji, lalu tidur di atas hamparan permadani dibawah ranjang hingga terjaga lagi di sepertiga malam, lalu melaksanakan sholat tahajud. Hingga suatu saat Kak Arfan jatuh sakit. Tubuhnya demam dan panasnya sangat tinggi. Aku sendiri bingung bagaimana cara menanganinya. Sebab Kak Arfan sendiri tidak pernah menyentuhku. Aku khawatir dia akan menolakku bila aku menawarkan jasa membantunya. Ya Allah..apa yang harus aku lakukan saat ini. Aku ingin sekali meringankan sakitnya, tapi apa yang harus saya lakukan ya Allah..

Malam itu aku tidur dalam kegelisahan. Aku tak bisa tidur mendengar hembusan nafasnya yang seolah sesak. Kudengar Kak Arfan pun sering mengigau kecil. Mungkin karena suhu panasnya yang tinggi sehingga ia selalu mengigau. Sementara malam begitu dingin, hujan sangat deras disetai angin yang bertiup kencang. Kasihan Kak Arfan, pasti dia sangat kedinginan saat ini. Perlahan aku bangun dari pembaringan dan menatapnya yang sedang tertidur pulas. Kupasangkan selimutnya yang sudah menjulur kekakinya. Ingin sekali aku merebahkan diriku di sampingnya atau sekedar mengompresnya. Tapi aku tak tahu bagaimana harus memulainya. Hingga akhirnya aku tak kuasa menahan keinginan hatiku untuk mendekatkan tanganku di dahinya untuk meraba suhu panas tubuhnya.

silahkan teruskan membaca :)

http://ift.tt/1FGdRRI




from One Day One Juz's Facebook Wall

kisah nyata cinta seOrang akhwat kepada kekasihNya yang tidak ia cintai siapkan...

* Inspirasi Sabtu Malam * Al Imam Ath Thabrani meriwayatkan sebuah hadist dari...

ASTAGHFIRULLAH... HATI-HATI umat islam tetipu. Doa umat kristiani yang dibahas...