ODOJ : WARISAN DARI RASULULLAH SAW
Suatu ketika, beberapa waktu paska wafatnya Rasulullah, tampak orang-orang berlarian tergesa-gesa ke arah Masjid. Tampak si Fulan sedang kebingungan melihat orang berbondong-bondong ke Masjid. Ketika dilihatnya seseorang yang ia kenal pergi ke Masjid juga, maka ia mencegat orang tersebut untuk menanyakan perihal kejadian tersebut.
Lalu dikatakanlah oleh orang yang mau lewat tadi, bahwa di Masjid sedang dibagi-bagikan warisan peninggalan Rasulullah. Mendengar hal itu, maka si Fulan bergegas ikut pergi ke arah masjid. Sesampainya disana matanya celingukan, mencari-cari kerumunan orang yang ia bayangkan sedang membagi-bagikan harta benda atau barang bernilai lainnya. Namun betapa kecewanya ia, ternyata yang dilihatnya adalah hanya orang-orang yang sedang berkumpul di masjid mendengarkan ilmu tentang Islam yang berasal dari Alquran dan Assunnah
Kemudian, dicarinya orang yang memberi penjelasan akan pembagian warisan Rasulullah, setelah ditemukan, maka ia pun bertanya kembali tentang keanehan yang menurutnya tidak sesuai dengan apa yang ia dengar. Maka si Fulan pun menjelaskan, bahwasanya bukankah Rasulullah meninggalkan warisan paling berharga kepada umat-Nya yaitu Kitabullah dan Sunnah Rasul? Mendengar hal itu, maka si Fulan pun tersadar akan hakikat warisan yang sebenarnya dan memang paling berharga.
Sahabat, pada tanggal 4 Mei 2014 kemarin, telah digelar salah satu peristiwa akbar, yaitu berkumpulnya orang-orang dengan hati-hati dan jiwa-jiwa yang ikhlas yang tergabung dalam komunitas ODOJ (One Day One Juz). Kenapa ikhlas? Karena mereka menuntaskan bacaan Alquran tanpa pamrih, tanpa iming-iming, tanpa ada paksaan ataupun karena poin atau pangkat atau jabatan tertentu.
Pertemuan akbar para pecinta Alquran untuk melantunkan secara serentak dan melampaui target lebih 30.000 orang. Pastinya dibutuhkan persiapan dana yang tidak sedikit. Dibutuhkan dukungan dari segala pihak tanpa pamrih atau sponsorship. Dibutuhkan kehadiran odojers dengan satu tekad dan satu tujuan, membumikan Alquran, menggiatkan #IndonesiaMengaji, agar lebih banyak orang yang terwarnai akan kebaikan.
Karenanya, dengan kekuatan mencari ridha dan ampunan Allah SWT maka ribuan orang mengikhlaskan sebagian hartanya untuk mensukseskan gelaran grand launching ODOJ, menghiasai buku catatan kebaikan, mewarnai dan menemani amalan soleh lainnya, bergabung bersama yang lain. Bagian harta kemarin, menghiasi langit-langit masjid Istiqlal menemani jalannya acara, menemani alunan ayat suci yang dibacakan, meringankan langkah kaki jiwa yang lelah untuk berkumpul bersama, dan akhirnya semoga harta yang telah disumbangkan akan mensucikan harta lain yang masih kita simpan, mensucikan keburukan atau kemaksiatan yang pernah kita lakukan, dan mensucikan kehidupan yang akan datang. Wallahualam.
“Orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui. Orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, kemudian mereka tidak mengiringi apa yang dinafkahkannya itu dengan menyebut-nyebut pemberiannya dan dengan tidak menyakiti (perasaan si penerima), mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” QS. AlBaqarah 261-262
Penulis | Bemwiezhanarcho G83
Editor | Isti Anindya
Divisi Penulis, Bidang Promas ODOJ
Sumber : http://ift.tt/1pLdqym
from One Day One Juz's Facebook Wall
Suatu ketika, beberapa waktu paska wafatnya Rasulullah, tampak orang-orang berlarian tergesa-gesa ke arah Masjid. Tampak si Fulan sedang kebingungan melihat orang berbondong-bondong ke Masjid. Ketika dilihatnya seseorang yang ia kenal pergi ke Masjid juga, maka ia mencegat orang tersebut untuk menanyakan perihal kejadian tersebut.
Lalu dikatakanlah oleh orang yang mau lewat tadi, bahwa di Masjid sedang dibagi-bagikan warisan peninggalan Rasulullah. Mendengar hal itu, maka si Fulan bergegas ikut pergi ke arah masjid. Sesampainya disana matanya celingukan, mencari-cari kerumunan orang yang ia bayangkan sedang membagi-bagikan harta benda atau barang bernilai lainnya. Namun betapa kecewanya ia, ternyata yang dilihatnya adalah hanya orang-orang yang sedang berkumpul di masjid mendengarkan ilmu tentang Islam yang berasal dari Alquran dan Assunnah
Kemudian, dicarinya orang yang memberi penjelasan akan pembagian warisan Rasulullah, setelah ditemukan, maka ia pun bertanya kembali tentang keanehan yang menurutnya tidak sesuai dengan apa yang ia dengar. Maka si Fulan pun menjelaskan, bahwasanya bukankah Rasulullah meninggalkan warisan paling berharga kepada umat-Nya yaitu Kitabullah dan Sunnah Rasul? Mendengar hal itu, maka si Fulan pun tersadar akan hakikat warisan yang sebenarnya dan memang paling berharga.
Sahabat, pada tanggal 4 Mei 2014 kemarin, telah digelar salah satu peristiwa akbar, yaitu berkumpulnya orang-orang dengan hati-hati dan jiwa-jiwa yang ikhlas yang tergabung dalam komunitas ODOJ (One Day One Juz). Kenapa ikhlas? Karena mereka menuntaskan bacaan Alquran tanpa pamrih, tanpa iming-iming, tanpa ada paksaan ataupun karena poin atau pangkat atau jabatan tertentu.
Pertemuan akbar para pecinta Alquran untuk melantunkan secara serentak dan melampaui target lebih 30.000 orang. Pastinya dibutuhkan persiapan dana yang tidak sedikit. Dibutuhkan dukungan dari segala pihak tanpa pamrih atau sponsorship. Dibutuhkan kehadiran odojers dengan satu tekad dan satu tujuan, membumikan Alquran, menggiatkan #IndonesiaMengaji, agar lebih banyak orang yang terwarnai akan kebaikan.
Karenanya, dengan kekuatan mencari ridha dan ampunan Allah SWT maka ribuan orang mengikhlaskan sebagian hartanya untuk mensukseskan gelaran grand launching ODOJ, menghiasai buku catatan kebaikan, mewarnai dan menemani amalan soleh lainnya, bergabung bersama yang lain. Bagian harta kemarin, menghiasi langit-langit masjid Istiqlal menemani jalannya acara, menemani alunan ayat suci yang dibacakan, meringankan langkah kaki jiwa yang lelah untuk berkumpul bersama, dan akhirnya semoga harta yang telah disumbangkan akan mensucikan harta lain yang masih kita simpan, mensucikan keburukan atau kemaksiatan yang pernah kita lakukan, dan mensucikan kehidupan yang akan datang. Wallahualam.
“Orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui. Orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, kemudian mereka tidak mengiringi apa yang dinafkahkannya itu dengan menyebut-nyebut pemberiannya dan dengan tidak menyakiti (perasaan si penerima), mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” QS. AlBaqarah 261-262
Penulis | Bemwiezhanarcho G83
Editor | Isti Anindya
Divisi Penulis, Bidang Promas ODOJ
Sumber : http://ift.tt/1pLdqym
from One Day One Juz's Facebook Wall
Tidak ada komentar:
Posting Komentar