Menangislah untuk Ramadhan yg Kan Hilang

Oleh: Abd Rozak



Teman, marilah kita menangis,

Jika itu bs melapangkan gundah yg mengganjal sanubari. Bahwa Ramadhan sudah bergegas di akhir hitungan. Dan tadarus Quran kita tak juga beranjak khatam. Jika itu adalah ungkapan penyesalan. Jika itu merupakan awal tekad utk menyempurnakan tarawih dan Qiyamul lail kita yg centang perenang



Menangislah,

Biar butir bening itu jadi saksi di yaumil akhir. Bahwa kita adl hamba Alloh yg lalai lagi terlena. Yg berdoa sejak 2 bulan sblm ramadhan, yg berlatih puasa semenjak Rajab, yg rajin mengikuti tarhib Ramadhan, tp sp puasa mendekati akhir masih juga menggunjing kekhilafan teman, masih juga tak bisa menahan ucapan dari kesia-siaan, tak juga menambah ibadah sunah, bahkan hampir terlewat menunaikan yg wajib



Menangislah, lebih keras

Alloh tak menjanjikan apa2 utk Ramadhan th depan, apk kita msh disertakan, sdgkn Ramadhan skr cuma tersisa hitungan hari. Tak ada yg dpt menjamin usia kita sp utk Ramadhan besok, sdg Ramadhan ini tersia-siakan. Menangislah utk Ramadhan yg kan hilang...



Menangislah,

Utk dosa2 yg belum terampuni, tp kita masih juga menambah dg dosa baru...



Menangislah,

Dan tuntaskan semuanya di sini, malam ini. Krn bsk waktu akan bergerak makin cepat, Ramadhan semakin berlari. Tahu-tahu sudah 10 malam terakhir dan kita belum bersiap utk itikaf. Dan lembar Quran menunggu utk dikhatamkan. Dan lembar rupiah menunggu utk disalurkan melalui infaq dan zakat. Dan malam menunggu dihiasi sholat tambahan.



Sekarang, atau (mungkin) tidak (ada lagi) sama sekali...









from One Day One Juz's Facebook Wall

Menangislah untuk Ramadhan yg Kan Hilang Oleh: Abd Rozak Teman, marilah kita m...

Menangislah untuk Ramadhan yg Kan Hilang

Oleh: Abd Rozak



Teman, marilah kita menangis,

Jika itu bs melapangkan gundah yg mengganjal sanubari. Bahwa Ramadhan sudah bergegas di akhir hitungan. Dan tadarus Quran kita tak juga beranjak khatam. Jika itu adalah ungkapan penyesalan. Jika itu merupakan awal tekad utk menyempurnakan tarawih dan Qiyamul lail kita yg centang perenang



Menangislah,

Biar butir bening itu jadi saksi di yaumil akhir. Bahwa kita adl hamba Alloh yg lalai lagi terlena. Yg berdoa sejak 2 bulan sblm ramadhan, yg berlatih puasa semenjak Rajab, yg rajin mengikuti tarhib Ramadhan, tp sp puasa mendekati akhir masih juga menggunjing kekhilafan teman, masih juga tak bisa menahan ucapan dari kesia-siaan, tak juga menambah ibadah sunah, bahkan hampir terlewat menunaikan yg wajib



Menangislah, lebih keras

Alloh tak menjanjikan apa2 utk Ramadhan th depan, apk kita msh disertakan, sdgkn Ramadhan skr cuma tersisa hitungan hari. Tak ada yg dpt menjamin usia kita sp utk Ramadhan besok, sdg Ramadhan ini tersia-siakan. Menangislah utk Ramadhan yg kan hilang...



Menangislah,

Utk dosa2 yg belum terampuni, tp kita masih juga menambah dg dosa baru...



Menangislah,

Dan tuntaskan semuanya di sini, malam ini. Krn bsk waktu akan bergerak makin cepat, Ramadhan semakin berlari. Tahu-tahu sudah 10 malam terakhir dan kita belum bersiap utk itikaf. Dan lembar Quran menunggu utk dikhatamkan. Dan lembar rupiah menunggu utk disalurkan melalui infaq dan zakat. Dan malam menunggu dihiasi sholat tambahan.



Sekarang, atau (mungkin) tidak (ada lagi) sama sekali...









from One Day One Juz's Facebook Wall

Tidak ada komentar:

Posting Komentar