Tiada rasa cukup akan berkah-Mu
(Epilog buku Lapis Lapis Keberkahan)
"Hidup di jalan Allah lebih berat drpd mati di jalan Allah" (Abdul Aziz bin Baz)
"Sebab memang jalan Allah, jalan islam. Adalah jalan yg terhormat dan penuh pengendalian diri. Ia adalah kebenaran dan kekuatan, keberkahan dan titian lurus, ketegaran dan keutamaan. Ikutilah jejaknya bersama umat ini, di dalam jamaah yg mengundang ridhaNya. Semoga Allah mengaruniakan taufiq kpd kita" (Hasan al Bana)
"Dan akhirnya semua org akan menuju Allah setelah matinya, tetapi berbahagialah org yg telah menuju Allah sejak masih dalam hidupnya." (Sayyid Quthb)
"Jika kau telah berada di jalan Allah, melesatlah dg kencang. Jika sulit, maka tetaplah berlari meski kecil langkahmu. Bila engkau lelah, berjalanlah menghela lapang. Dan bila semua itu tak mampu kau lakukan, tetaplah maju meski terus merangkak nyalang, dan jangan pernah sekalipun berbalik ke belakang." (Asy Syafi'i)
Di jalan Allah, betapa beratnya beriman, betapa lelahnya berislam, dan betapa beratnya berihsan.
Di jalan Allah, alangkah sukarnya ridha, alangkah peliknya ijhlas, alangkah mahalnya syukur, dan alangkah pedihnya sabar.
Di jalan Allah, betapa sibuknya amal, betapa lelahnya dakwah, betapa mengurasnya jihad, dan betapa langkanya tawakkal.
Di jalan Allah, alangkah menyitanya dzikir, alangkah penatnya tafakur, alangkah mengirisnya qona'ah, dan alangkah repotnya tawadlu.
Begitulah yg kita lihat, berburu berkah itu alangkah beratnya. Tapi syukurlah kita tahu, bahwa di dalamnya ada banyak rasa nikmat.
"Sesungguhnya, Pertolongan itu mengiringi kesabaran, sesungguhnya kelapangan itu mengiringi kesempitan, dan sesungguhnya bersama kesulitan, ada kemudahan menyertainya." (Hr. Imam Ahmad)
Inilah yg kembali harus kita yakinkan pd diri, bahwa selalu ada bersusun susun rasa surga, di tiap bertumpuk tumpuk amal karya, yg dijalani dalam beriris iris asas makna, di lapis lapis keberkahan.
Salim A Fillah
from One Day One Juz's Facebook Wall
(Epilog buku Lapis Lapis Keberkahan)
"Hidup di jalan Allah lebih berat drpd mati di jalan Allah" (Abdul Aziz bin Baz)
"Sebab memang jalan Allah, jalan islam. Adalah jalan yg terhormat dan penuh pengendalian diri. Ia adalah kebenaran dan kekuatan, keberkahan dan titian lurus, ketegaran dan keutamaan. Ikutilah jejaknya bersama umat ini, di dalam jamaah yg mengundang ridhaNya. Semoga Allah mengaruniakan taufiq kpd kita" (Hasan al Bana)
"Dan akhirnya semua org akan menuju Allah setelah matinya, tetapi berbahagialah org yg telah menuju Allah sejak masih dalam hidupnya." (Sayyid Quthb)
"Jika kau telah berada di jalan Allah, melesatlah dg kencang. Jika sulit, maka tetaplah berlari meski kecil langkahmu. Bila engkau lelah, berjalanlah menghela lapang. Dan bila semua itu tak mampu kau lakukan, tetaplah maju meski terus merangkak nyalang, dan jangan pernah sekalipun berbalik ke belakang." (Asy Syafi'i)
Di jalan Allah, betapa beratnya beriman, betapa lelahnya berislam, dan betapa beratnya berihsan.
Di jalan Allah, alangkah sukarnya ridha, alangkah peliknya ijhlas, alangkah mahalnya syukur, dan alangkah pedihnya sabar.
Di jalan Allah, betapa sibuknya amal, betapa lelahnya dakwah, betapa mengurasnya jihad, dan betapa langkanya tawakkal.
Di jalan Allah, alangkah menyitanya dzikir, alangkah penatnya tafakur, alangkah mengirisnya qona'ah, dan alangkah repotnya tawadlu.
Begitulah yg kita lihat, berburu berkah itu alangkah beratnya. Tapi syukurlah kita tahu, bahwa di dalamnya ada banyak rasa nikmat.
"Sesungguhnya, Pertolongan itu mengiringi kesabaran, sesungguhnya kelapangan itu mengiringi kesempitan, dan sesungguhnya bersama kesulitan, ada kemudahan menyertainya." (Hr. Imam Ahmad)
Inilah yg kembali harus kita yakinkan pd diri, bahwa selalu ada bersusun susun rasa surga, di tiap bertumpuk tumpuk amal karya, yg dijalani dalam beriris iris asas makna, di lapis lapis keberkahan.
Salim A Fillah
from One Day One Juz's Facebook Wall
Tidak ada komentar:
Posting Komentar