mengapa kadar iman kadang naik kadang menurun
Assalamualaikum wr.wb
Dalam sebuah hadis disabdakan bahwa al-iimanu yazid wa laa yankus. Iman itu kadang bertambah, kadang berkurang, kadang naik, kadang turun.
”Iman itu kadang naik kadang turun maka perbaharuilah iman kalian dengan la ilaha illallah.” (HR Ibn Hibban)
Dalam grafik yang saya temukan dari Tazkiatun Nafs, menyimpulkan 3 jenis grafik yang menggambarkan keimanan kita :
Iman Pertama, turun dan naik berada dalam posisi sama. Naik dan turun hampir sama besar dan cepatnya. Keimanan seperti ini memungkinkan seseorang mendapatkan khusnul khatimah (baik di akhir), bila Allah berkenan mencabut nyawanya pada saat iman sedang naik. Namun bila Allah mencabut nyawanya pada saat imannya turun, maka ia akan mendapatkan su’ul khatimah (jelek di akhir)
Iman Kedua, naiknya sedikit, tapi mudah turun secara drastis. Orang yang memiliki keimanan seperti ini, kemungkinan besar akan meninggal dalam kondisi su’ul khatimah. Wallahu’alam
Iman Ketiga, naiknya cepat, tapi lambat turunnya dan sedikit. Orang dengan iman konstruktif seperti ini, ketika ketaatannya naik, ia akan merasakan betapa lezatnya keimanan. Namun saat ia terjatuh pada kemaksiatan, ia akan resah dan ingin segera meninggalkan kemaksiatan tersebut.
Nah!! lalu bagaimana cara kita menyikapi agar IMAN kita ini tidak sampai jatuh pada tahap futur, dengan menjaga kestabilan kurs (hoalah..! hehe) maksudnya kestabilan iman tersebut, maka mari mengenal sebab-sebab mengapa IMAN kita itu BERTAMBAH dan BERKURANG
Sebab Pertama : Ma’rifatullah (mengenal ALLAH) dengan asma’ dan sifat-NYA. Setiap kali manusia bertambah ma’rifahnya kepada ALLAH, asma’ dan sifat-NYA, maka tidak diragukan lagi, imannya pun akan semakin meningkat. Oleh karena itu, kita akan mendapati ahlul ilmi yang mengetahui asma’ dan sifat-NYA, imannya akan lebih kuat daripada yang tidak mengetahuinya.
Sebab Kedua : Memandang (memperhatikan) ayat-ayat ALLAH baik yang kauniyah maupun yang syar’iyah. Seseorang setiap kali memperhatikan ayat-ayat kauniyah (tentang makhluk-makhluk ALLAH) maka imannya akan naik. ALLAH Subhanahu wa Ta’ala berfirman : “Dan di bumi itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan ALLAH) bagi orang-orang yang yakin, dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tiada memperhatikan? (QS. adz-Dzariyat: 20-21) Dan ayat-ayat yang menunjukkan hal ini masih banyak, yakni ayat-ayat yang menunjukkan bahwa manusia yang bertadabbur dan merenungkan alam raya ini maka imannya akan bertambah.
Sebab Ketiga : Memperbanyak ketaatan. Setiap kali manusia memperbanyak ketaatan maka imannya akan bertambah, baik itu ketaatan berupa ucapan ataupun perbuatan. Dzikir akan menambah iman, baik kuantitas maupun kualitasnya. Shalat, puasa, haji atau amalan-amalan lainnya juga semua ini menambah keimanan, secara kuantitas maupun kualitasnya.
Adapun penyebab berkurangnya iman adalah sebaliknya, diantaranya seperti:
Sebab Pertama : bodoh tentang asma’ ALLAH dan sifat-sifat-NYA, ini tentu menjadikan iman berkurang. Karena bila seseorang berkurang ma’rifahnya tentang asma’ ALLAH dan sifat-sifat ALLAH maka imannya pun akan berkurang.
Sebab Kedua : berpaling (tidak mau) berfikir terhadap ayat-ayat ALLAH baik kauniyah dan syar’iyah. Hal ini menyebabkan imannya berkurang atau minimal pasif dan tidak meningkat.
Sebab Ketiga : berbuat maksiat. Sesungguhnya maksiat itu mempunyai pengaruh besar terhadap hati dan iman. Oleh karena itu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Tidaklah seorang pezina disebut beriman ketika berzina” (HR. Bukhari Muslim)
Sebab Keempat : Meninggalkan ketaatan. Meninggalkan ketaatan adalah penyebab berkurangnya iman. Jika ketaatan itu hukumnya wajib dan jika kita meninggalkannya tanpa uzur (dengan alasan yang tepat) maka itu merupakan sesuatu kekurangan yang tidak diperbolehkan.
Jauhilah sebab-sebab yang dapat membuat keimanan kita menjadi berkurang dan dekatilah atau tambahlah kedekatan kita terhadap sebab-sebab yang dapat membuat keimanan kita menjadi bertambah
Yaa muqollibal quluub tsabbit qolbiy ‘alaa diinika wa’ala thoo’atika..
wahai yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku untuk tetap konsisten dalam dien-MU dan dalam menta’ati-MU
from One Day One Juz's Facebook Wall
Assalamualaikum wr.wb
Dalam sebuah hadis disabdakan bahwa al-iimanu yazid wa laa yankus. Iman itu kadang bertambah, kadang berkurang, kadang naik, kadang turun.
”Iman itu kadang naik kadang turun maka perbaharuilah iman kalian dengan la ilaha illallah.” (HR Ibn Hibban)
Dalam grafik yang saya temukan dari Tazkiatun Nafs, menyimpulkan 3 jenis grafik yang menggambarkan keimanan kita :
Iman Pertama, turun dan naik berada dalam posisi sama. Naik dan turun hampir sama besar dan cepatnya. Keimanan seperti ini memungkinkan seseorang mendapatkan khusnul khatimah (baik di akhir), bila Allah berkenan mencabut nyawanya pada saat iman sedang naik. Namun bila Allah mencabut nyawanya pada saat imannya turun, maka ia akan mendapatkan su’ul khatimah (jelek di akhir)
Iman Kedua, naiknya sedikit, tapi mudah turun secara drastis. Orang yang memiliki keimanan seperti ini, kemungkinan besar akan meninggal dalam kondisi su’ul khatimah. Wallahu’alam
Iman Ketiga, naiknya cepat, tapi lambat turunnya dan sedikit. Orang dengan iman konstruktif seperti ini, ketika ketaatannya naik, ia akan merasakan betapa lezatnya keimanan. Namun saat ia terjatuh pada kemaksiatan, ia akan resah dan ingin segera meninggalkan kemaksiatan tersebut.
Nah!! lalu bagaimana cara kita menyikapi agar IMAN kita ini tidak sampai jatuh pada tahap futur, dengan menjaga kestabilan kurs (hoalah..! hehe) maksudnya kestabilan iman tersebut, maka mari mengenal sebab-sebab mengapa IMAN kita itu BERTAMBAH dan BERKURANG
Sebab Pertama : Ma’rifatullah (mengenal ALLAH) dengan asma’ dan sifat-NYA. Setiap kali manusia bertambah ma’rifahnya kepada ALLAH, asma’ dan sifat-NYA, maka tidak diragukan lagi, imannya pun akan semakin meningkat. Oleh karena itu, kita akan mendapati ahlul ilmi yang mengetahui asma’ dan sifat-NYA, imannya akan lebih kuat daripada yang tidak mengetahuinya.
Sebab Kedua : Memandang (memperhatikan) ayat-ayat ALLAH baik yang kauniyah maupun yang syar’iyah. Seseorang setiap kali memperhatikan ayat-ayat kauniyah (tentang makhluk-makhluk ALLAH) maka imannya akan naik. ALLAH Subhanahu wa Ta’ala berfirman : “Dan di bumi itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan ALLAH) bagi orang-orang yang yakin, dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tiada memperhatikan? (QS. adz-Dzariyat: 20-21) Dan ayat-ayat yang menunjukkan hal ini masih banyak, yakni ayat-ayat yang menunjukkan bahwa manusia yang bertadabbur dan merenungkan alam raya ini maka imannya akan bertambah.
Sebab Ketiga : Memperbanyak ketaatan. Setiap kali manusia memperbanyak ketaatan maka imannya akan bertambah, baik itu ketaatan berupa ucapan ataupun perbuatan. Dzikir akan menambah iman, baik kuantitas maupun kualitasnya. Shalat, puasa, haji atau amalan-amalan lainnya juga semua ini menambah keimanan, secara kuantitas maupun kualitasnya.
Adapun penyebab berkurangnya iman adalah sebaliknya, diantaranya seperti:
Sebab Pertama : bodoh tentang asma’ ALLAH dan sifat-sifat-NYA, ini tentu menjadikan iman berkurang. Karena bila seseorang berkurang ma’rifahnya tentang asma’ ALLAH dan sifat-sifat ALLAH maka imannya pun akan berkurang.
Sebab Kedua : berpaling (tidak mau) berfikir terhadap ayat-ayat ALLAH baik kauniyah dan syar’iyah. Hal ini menyebabkan imannya berkurang atau minimal pasif dan tidak meningkat.
Sebab Ketiga : berbuat maksiat. Sesungguhnya maksiat itu mempunyai pengaruh besar terhadap hati dan iman. Oleh karena itu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Tidaklah seorang pezina disebut beriman ketika berzina” (HR. Bukhari Muslim)
Sebab Keempat : Meninggalkan ketaatan. Meninggalkan ketaatan adalah penyebab berkurangnya iman. Jika ketaatan itu hukumnya wajib dan jika kita meninggalkannya tanpa uzur (dengan alasan yang tepat) maka itu merupakan sesuatu kekurangan yang tidak diperbolehkan.
Jauhilah sebab-sebab yang dapat membuat keimanan kita menjadi berkurang dan dekatilah atau tambahlah kedekatan kita terhadap sebab-sebab yang dapat membuat keimanan kita menjadi bertambah
Yaa muqollibal quluub tsabbit qolbiy ‘alaa diinika wa’ala thoo’atika..
wahai yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku untuk tetap konsisten dalam dien-MU dan dalam menta’ati-MU
from One Day One Juz's Facebook Wall
Tidak ada komentar:
Posting Komentar