Aku mau (kado kehidupan)
Pagi ini,ketika tersadarkan dari lelapmu,kau awali dengan apakah harimu?
MengingatKu? bersyukur padaKu? atau justru melupakanKu dengan sgala rencanamu hari ini?
Aku melihatmu begitu sibuk dengan urusan duniamu,
Mengabaikan panggilanKu.. tidak mengulurkan tanganmu untuk duafaKu
Sehingga Atid-Kulah yang lebih banyak menorehkan catatan ketimbang RaqibKu
Aku melihat diantara kalian sebagian begitu lelah,bosan,tidak bersemangat mengawali harimu
Mengapa?
Adakah engkau menyesali atas ketentuanKu?
Adakah engkau lelah menunggu datangnya amanah anak yang ingin aku titipkan padamu?
Adakah engkau kesal menanti datangnya pendamping hidup bagimu?
Atau bosan menjalankan ibadahmu?
Adakah engkau berat menerima beban yang aku letakkan padamu?
Ketika Kuberikan ujian yang membuat sesak dadamu?
Meratapi ketentuan sempitnya rezeki yang Kuujikan dalam hidupmu?
Mengapa engkau menghendaki cepat apa yang Aku lambatkan?
Dan menginginkan lambat yang Aku segerakan?
Sesungguhnya yang Aku mau..
engkau menyerahkan dirimu,hartamu dan agamamu untukKu…
Tidak ridhokah engkau dengan kado kehidupan yang Aku hadiahkan untukmu?
Aku telah menunjukkan dengan jelas petunjukKu
Tapi engkau justru menutup hatimu,melalaikanKu,memilih kesenangan sesaat..
Aku mencintaimu,mengasihimu,memberikan rahmatKu
Namun hatimu lebih condong pada kekasih duniamu
Telah banyak kau korbankan waktumu untukKu demi dia
Sementara dia tidak pernah bisa mencintaimu seperti Aku mencintaimu
Air matamu mengalir karenanya tetapi tidak pernah menetes untukKu
Hari ini bertambah umurmu di dunia
Tetapi berkurang waktumu yang Kuberikan di dunia
HambaKu,jikalau engkau tidak ikhlas dengan kado terindah yang Kuberikan
Maka waktumu akan habis tanpa makna,sadarlah!
Mendekatlah padaKu..lebih dekat lagi
Agar Aku bisa mengulurkan rahmatKu yang selama ini tidak sampai padamu…
Note :
Aku yang penulis maksud di sini adalah Allah SWT.., dan puisi ini bukan Firman Allah atau Hadits Rasul SAW. Puisi ini hanya aplikasi penulis dari bentuk keprihatinan Allah dalam Az-Zuhd di artikel sebelumnya, yang memang pada kenyataannya,manusia itu seperti yang digambarkan Allah.
Mohon Maaf kalau ada kata-kata dalam tulisan ini yang kebetulan menyerempet keadaan pembaca yang sesungguhnya. Terima kasih,wassalam..
http://ift.tt/1uDo47l
from One Day One Juz's Facebook Wall
Pagi ini,ketika tersadarkan dari lelapmu,kau awali dengan apakah harimu?
MengingatKu? bersyukur padaKu? atau justru melupakanKu dengan sgala rencanamu hari ini?
Aku melihatmu begitu sibuk dengan urusan duniamu,
Mengabaikan panggilanKu.. tidak mengulurkan tanganmu untuk duafaKu
Sehingga Atid-Kulah yang lebih banyak menorehkan catatan ketimbang RaqibKu
Aku melihat diantara kalian sebagian begitu lelah,bosan,tidak bersemangat mengawali harimu
Mengapa?
Adakah engkau menyesali atas ketentuanKu?
Adakah engkau lelah menunggu datangnya amanah anak yang ingin aku titipkan padamu?
Adakah engkau kesal menanti datangnya pendamping hidup bagimu?
Atau bosan menjalankan ibadahmu?
Adakah engkau berat menerima beban yang aku letakkan padamu?
Ketika Kuberikan ujian yang membuat sesak dadamu?
Meratapi ketentuan sempitnya rezeki yang Kuujikan dalam hidupmu?
Mengapa engkau menghendaki cepat apa yang Aku lambatkan?
Dan menginginkan lambat yang Aku segerakan?
Sesungguhnya yang Aku mau..
engkau menyerahkan dirimu,hartamu dan agamamu untukKu…
Tidak ridhokah engkau dengan kado kehidupan yang Aku hadiahkan untukmu?
Aku telah menunjukkan dengan jelas petunjukKu
Tapi engkau justru menutup hatimu,melalaikanKu,memilih kesenangan sesaat..
Aku mencintaimu,mengasihimu,memberikan rahmatKu
Namun hatimu lebih condong pada kekasih duniamu
Telah banyak kau korbankan waktumu untukKu demi dia
Sementara dia tidak pernah bisa mencintaimu seperti Aku mencintaimu
Air matamu mengalir karenanya tetapi tidak pernah menetes untukKu
Hari ini bertambah umurmu di dunia
Tetapi berkurang waktumu yang Kuberikan di dunia
HambaKu,jikalau engkau tidak ikhlas dengan kado terindah yang Kuberikan
Maka waktumu akan habis tanpa makna,sadarlah!
Mendekatlah padaKu..lebih dekat lagi
Agar Aku bisa mengulurkan rahmatKu yang selama ini tidak sampai padamu…
Note :
Aku yang penulis maksud di sini adalah Allah SWT.., dan puisi ini bukan Firman Allah atau Hadits Rasul SAW. Puisi ini hanya aplikasi penulis dari bentuk keprihatinan Allah dalam Az-Zuhd di artikel sebelumnya, yang memang pada kenyataannya,manusia itu seperti yang digambarkan Allah.
Mohon Maaf kalau ada kata-kata dalam tulisan ini yang kebetulan menyerempet keadaan pembaca yang sesungguhnya. Terima kasih,wassalam..
http://ift.tt/1uDo47l
from One Day One Juz's Facebook Wall
Tidak ada komentar:
Posting Komentar