“Tujuh orang yang akan Dinaungi ALLAH dalam Naungan-Nya, dimana pada hari itu yang tiada naungan selain Naungan-Nya



Sahabat saudaraku fillah..Yang dirahmati Allah Subhanahu wa Ta’ala, Islam mengajarkan kita pada umatnya bahwa tidak dikenal pemisahan antara amal dunia dan amal akhirat. Sebab amal dunia dengan sendirinya akan menjadi ibadah kalau dibarengi niat yang tulus dan ikhlas mengharap keridhaan Allah Subahanu wa Ta’ala. Bagaimanupun kita tidak akan dapat terlepas dari ketergantungan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.



Meskipun kita disibukkan dengan hal-hal materi dan keduniawian namun kita tetap istiqamah dan senantiasa selalu bersikap, melakukan ketaatan beribadah hanya ditujukan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala’,dengan menggunakan semua kenikmatan yang telah diberikan, melakukan amalan-amalan hanya semata-mata-mata untuk mencapai dan meraih keridhaan-Nya.



Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman :



“ AKU (ALLAH)’ Tidak Menciptakan Jin dan Manusia, Melainkan supaya mereka (Beribadah) ‘Menyembah-KU’. (QS. Adz Dzariyat : 56).



Allah Subhanahu wa Ta’ala mencintai hamba-hamba-Nya, yang senantiasa selalu berusaha memanfaatkan kehidupannya dengan kebaikan, tentunya mengisinya dengan amal shaleh. Setiap muslim tentunya mengharapkan bahwa dalam perjalanan hidupnya akan meraih keselamatan baik didunia terlebih keselamatan di negeri akhirat kelak.



Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda :



“Tujuh orang yang akan Dinaungi ALLAH dalam Naungan-Nya, dimana pada hari itu yang tiada naungan selain Naungan-Nya : 1. Seorang imam (penguasa) yang adil,2.Seorang Pemuda yang semenjak remajanya beribadah kepada ALLAH,3. Seorang yang hatinya terpaut dengan mesjid,4.Dua orang yang saling mencintai karena ALLAH,berkumpul dan berpisah karena ALLAH,5.Seorang yang dirayu wanita bangsawan dan rupawan dan berkata “Sungguh aku takut kepada ALLAH,6.Seorang yang bersedekah, lalu dirahasiakan sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang didermakan oleh tangan kanannya,dan 7. Seorang yang Berdzikir kepada ALLAH di tempat sunyi, lalu mencucukan air matanya.” (HR. Bukhari dan Muslim).



Makna yang terkandung didalam hadist diatas, menjelaskan bahwa tujuh orang yang selama hidupnya didunia melakukan kebaikan dengan amal shaleh dan memperoleh Naungan Allah Subhanahu wa Ta’ala, dimana pada hari itu tidak ada naungan selain Naungan Allah Subhanahu wa Ta’ala.



Imam Nawawi menyatakan bahwa”yang dimaksud pada hari itu ialah hari kiamat,sewaktu orang-orang berdiri di padang mahsyar,untuk menghadap kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, mempertanggung jawabkan segala amal perbuatannya selama hidup didunia.



Matahari saat itu berada sangat dekat diatas kepala,panasnya menyegat,saat itu itu tidak ada naungan sedikit pun kecuali Naungan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Adapun orang-orang yang mendapatkan pengormatan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala memperoleh Naungan-Nya adalah tujuh orang sebagaimana yang diterangkan dalam hadits diatas.



1.Imam yang adil atau penguasa yang adil memimpin manusia dengan petunjuk Al Quran,dimana ia melakukan segala kepemimpinanya,dengan amar ma’ruf dan nahi mungkar untuk kepentingan semua masyarakat,memelihara kepentingan orang banyak dan melindungi dengan kemaslahatan.



2.Pemuda yang taat Beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan masa mudahnya tumbuh kecintaanya dan giat melaksanakan amalan-amalan yang di ridhai-Nya, Sehingga di hari akhirat kelak akan memperoleh Naungan Allah Subhanahu wa Ta’ala.



3.Seorang yang hatinya senantiasa selalu terpaut kepada Mesjid, ia sangat mencitai rumah Allah Subhanahu wa Ta’ala, untuk melakukan shalat berjamaah,dimanapun ia berada hatinya selalu rindu ke mesjid untuk melakukan aktfitas ibadah,berdzikir dan membaca ayat-ayat Allah Subhanu wa Ta’ala.



4.Dua orang yang saling mencintai, berkumpul dan berpisah karena Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dimana keduanya bersama-sama mencari keridhaan-Nya, saling tolong menolong dalam berbuat kebaikan dan saling meningkatkan ketaqwaan.



Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda :



“Tidak Beriman seorang dari kamu, Sehingga ia Mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri” (HR. Bukhari dan Muslim).



5.Seorang laki-laki yang dirayu oleh seorang wanita bangsawan dan rupawan,lalu mengatakan “Sungguh aku takut kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala” dikatakan bangsawan karena kedudukannya dan wanita parasnya cantik rupawan laksana putri bangsawan,akan tetapi sekalipun laki-laki itu dirayunya, ia enggan dan menolak ajakan wanita berbuat yang dilarang-Nya, dan mengatakan Aku takut kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala,dan penolakannya semata-mata karena takut akan murka Allah Subhanahu wa Ta’ala’Itulah janji Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada laki-laki yang dengan istiqamah mempertahankan yang haq.



Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman :



‘Dan bagi orang yang takut akan saat menghadap Rabb-Nya, akan memperoleh dua Surga.” (QS. Ar Rahman : 46).



6. Seorang yang mengeluarkan sedekah secara rahasia,sehingga tangan kirinya yang berdekatan dengan tangan kanannya tidak mengetahui,orang tersebut adalah orang yang ikhlas menyisihkan sebagian hartanya semata-mata mengharapkan rahmat dan keridhaan Allah Subhanahu wa Ta’ala.



7. Seorang yang senantiasa berdzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala di tempat sepi, lalu meneteskan air mata, dikatakan menyepi karena ia seorang diri menjauhi pandangan orang banyak, menyempatkan waktu berdzikir,bertaqarrub dan bersyukur atas nikmat Allah Subhanahu wa Ta’ala.



Merenungkan segala amal yang akan dihisab pada hari akhirat , kedua matanya melelehkan air mata karena sangat Mengagungkan dan merasakan akan kebesaran Allah Subhanahu wa Ta’ala. Berdzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala setiap saat, adalah anjuran agar kita selalu mengingat-Nya, dan sebagai indikasi sikap tawadhu.



Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman :



“Karena itu, Ingatlah kalian kepada-KU, niscaya AKU (ALLAH)’ akan ingat pula kepada kalian. Dan Bersyukurlah kepada-KU, serta janganlah kalian mengingkari Nikmat-Ku” (Q.S. Al Baqarah : 152).



Demikian semoga manfaat sebagai Renungan buat kita semua,’ Yang benar haq semua datang-Nya dari Allah Subhanahu wa Ta’ala,yang kurang dan khilaf mohon sangat dimaafkan ’’Akhirul qalam “Wa tawasau bi al-haq Watawa saubil shabr “.Semoga Allah Subhanahu wa ta’ala . senantiasa menunjukkan kita pada sesuatu yang di Ridhai dan di Cintai-Nya..Aamiin Allahum Aamiin.









from One Day One Juz's Facebook Wall

“Tujuh orang yang akan Dinaungi ALLAH dalam Naungan-Nya, dimana pada hari itu ya...

“Tujuh orang yang akan Dinaungi ALLAH dalam Naungan-Nya, dimana pada hari itu yang tiada naungan selain Naungan-Nya



Sahabat saudaraku fillah..Yang dirahmati Allah Subhanahu wa Ta’ala, Islam mengajarkan kita pada umatnya bahwa tidak dikenal pemisahan antara amal dunia dan amal akhirat. Sebab amal dunia dengan sendirinya akan menjadi ibadah kalau dibarengi niat yang tulus dan ikhlas mengharap keridhaan Allah Subahanu wa Ta’ala. Bagaimanupun kita tidak akan dapat terlepas dari ketergantungan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.



Meskipun kita disibukkan dengan hal-hal materi dan keduniawian namun kita tetap istiqamah dan senantiasa selalu bersikap, melakukan ketaatan beribadah hanya ditujukan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala’,dengan menggunakan semua kenikmatan yang telah diberikan, melakukan amalan-amalan hanya semata-mata-mata untuk mencapai dan meraih keridhaan-Nya.



Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman :



“ AKU (ALLAH)’ Tidak Menciptakan Jin dan Manusia, Melainkan supaya mereka (Beribadah) ‘Menyembah-KU’. (QS. Adz Dzariyat : 56).



Allah Subhanahu wa Ta’ala mencintai hamba-hamba-Nya, yang senantiasa selalu berusaha memanfaatkan kehidupannya dengan kebaikan, tentunya mengisinya dengan amal shaleh. Setiap muslim tentunya mengharapkan bahwa dalam perjalanan hidupnya akan meraih keselamatan baik didunia terlebih keselamatan di negeri akhirat kelak.



Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda :



“Tujuh orang yang akan Dinaungi ALLAH dalam Naungan-Nya, dimana pada hari itu yang tiada naungan selain Naungan-Nya : 1. Seorang imam (penguasa) yang adil,2.Seorang Pemuda yang semenjak remajanya beribadah kepada ALLAH,3. Seorang yang hatinya terpaut dengan mesjid,4.Dua orang yang saling mencintai karena ALLAH,berkumpul dan berpisah karena ALLAH,5.Seorang yang dirayu wanita bangsawan dan rupawan dan berkata “Sungguh aku takut kepada ALLAH,6.Seorang yang bersedekah, lalu dirahasiakan sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang didermakan oleh tangan kanannya,dan 7. Seorang yang Berdzikir kepada ALLAH di tempat sunyi, lalu mencucukan air matanya.” (HR. Bukhari dan Muslim).



Makna yang terkandung didalam hadist diatas, menjelaskan bahwa tujuh orang yang selama hidupnya didunia melakukan kebaikan dengan amal shaleh dan memperoleh Naungan Allah Subhanahu wa Ta’ala, dimana pada hari itu tidak ada naungan selain Naungan Allah Subhanahu wa Ta’ala.



Imam Nawawi menyatakan bahwa”yang dimaksud pada hari itu ialah hari kiamat,sewaktu orang-orang berdiri di padang mahsyar,untuk menghadap kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, mempertanggung jawabkan segala amal perbuatannya selama hidup didunia.



Matahari saat itu berada sangat dekat diatas kepala,panasnya menyegat,saat itu itu tidak ada naungan sedikit pun kecuali Naungan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Adapun orang-orang yang mendapatkan pengormatan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala memperoleh Naungan-Nya adalah tujuh orang sebagaimana yang diterangkan dalam hadits diatas.



1.Imam yang adil atau penguasa yang adil memimpin manusia dengan petunjuk Al Quran,dimana ia melakukan segala kepemimpinanya,dengan amar ma’ruf dan nahi mungkar untuk kepentingan semua masyarakat,memelihara kepentingan orang banyak dan melindungi dengan kemaslahatan.



2.Pemuda yang taat Beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan masa mudahnya tumbuh kecintaanya dan giat melaksanakan amalan-amalan yang di ridhai-Nya, Sehingga di hari akhirat kelak akan memperoleh Naungan Allah Subhanahu wa Ta’ala.



3.Seorang yang hatinya senantiasa selalu terpaut kepada Mesjid, ia sangat mencitai rumah Allah Subhanahu wa Ta’ala, untuk melakukan shalat berjamaah,dimanapun ia berada hatinya selalu rindu ke mesjid untuk melakukan aktfitas ibadah,berdzikir dan membaca ayat-ayat Allah Subhanu wa Ta’ala.



4.Dua orang yang saling mencintai, berkumpul dan berpisah karena Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dimana keduanya bersama-sama mencari keridhaan-Nya, saling tolong menolong dalam berbuat kebaikan dan saling meningkatkan ketaqwaan.



Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda :



“Tidak Beriman seorang dari kamu, Sehingga ia Mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri” (HR. Bukhari dan Muslim).



5.Seorang laki-laki yang dirayu oleh seorang wanita bangsawan dan rupawan,lalu mengatakan “Sungguh aku takut kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala” dikatakan bangsawan karena kedudukannya dan wanita parasnya cantik rupawan laksana putri bangsawan,akan tetapi sekalipun laki-laki itu dirayunya, ia enggan dan menolak ajakan wanita berbuat yang dilarang-Nya, dan mengatakan Aku takut kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala,dan penolakannya semata-mata karena takut akan murka Allah Subhanahu wa Ta’ala’Itulah janji Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada laki-laki yang dengan istiqamah mempertahankan yang haq.



Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman :



‘Dan bagi orang yang takut akan saat menghadap Rabb-Nya, akan memperoleh dua Surga.” (QS. Ar Rahman : 46).



6. Seorang yang mengeluarkan sedekah secara rahasia,sehingga tangan kirinya yang berdekatan dengan tangan kanannya tidak mengetahui,orang tersebut adalah orang yang ikhlas menyisihkan sebagian hartanya semata-mata mengharapkan rahmat dan keridhaan Allah Subhanahu wa Ta’ala.



7. Seorang yang senantiasa berdzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala di tempat sepi, lalu meneteskan air mata, dikatakan menyepi karena ia seorang diri menjauhi pandangan orang banyak, menyempatkan waktu berdzikir,bertaqarrub dan bersyukur atas nikmat Allah Subhanahu wa Ta’ala.



Merenungkan segala amal yang akan dihisab pada hari akhirat , kedua matanya melelehkan air mata karena sangat Mengagungkan dan merasakan akan kebesaran Allah Subhanahu wa Ta’ala. Berdzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala setiap saat, adalah anjuran agar kita selalu mengingat-Nya, dan sebagai indikasi sikap tawadhu.



Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman :



“Karena itu, Ingatlah kalian kepada-KU, niscaya AKU (ALLAH)’ akan ingat pula kepada kalian. Dan Bersyukurlah kepada-KU, serta janganlah kalian mengingkari Nikmat-Ku” (Q.S. Al Baqarah : 152).



Demikian semoga manfaat sebagai Renungan buat kita semua,’ Yang benar haq semua datang-Nya dari Allah Subhanahu wa Ta’ala,yang kurang dan khilaf mohon sangat dimaafkan ’’Akhirul qalam “Wa tawasau bi al-haq Watawa saubil shabr “.Semoga Allah Subhanahu wa ta’ala . senantiasa menunjukkan kita pada sesuatu yang di Ridhai dan di Cintai-Nya..Aamiin Allahum Aamiin.









from One Day One Juz's Facebook Wall

Tidak ada komentar:

Posting Komentar