Bahaya Sesuka Lisan
Seorang teman sambil duduk santai. sesekali seteguk kopi membasahi bibir, mencegah kantuk. Lalu tanpa di bujuk, apa lagi di rayu, ia menceritakan tentang ada tetangganya yang hobi sekali godip.
Ya namanya saja hobi. Kalo tidak disalurkan mandul, mungkin malah bikin stres. "Mas Sampeyan ngomong terus, mana ceritanya," pancingku yang sedari tadi siap jadi pendengar yang baik, tapi cerita belum on air. ";Oya begini..."
Ada orang yg gosip mengenai tetangganya and dalam beberapahari saja, seluruh lingkungan mengetahui ceritanya.Tetangganya itu tentu saja sakit hati.Beberapa hari kemudian, orang yg menyebarluaskan gossip tersebut menyadari bahwa ternyata gosip itu tak benar. (Nah lho...., kapok kowe)
Dia menyesal, lalu datang kpd orang yg bijaksana untuk mencari tahu apa yg harus dilakukannya untuk memperbaiki kesalahannya itu.‘Pergilah ke pasar’ kata orang bijak itu, ‘belilah kemoceng, kemudian dalam perjalanan pulang, cabuti bulu ayam di kemoceng and buanglah satu persatu di sepanjang jalan pulang. Meski kaget mendengar saran itu, si penyebar gosip tetap melakukan apa yg disuruh kepadanya.
Keesokan harinya orang tersebut melaporkan apa yg sudah dilakukannya.Orang bijak itu berkata lagi, ‘Sekarang pergilah and kumpulkan kembali semua bulu ayam yg kau buang kemarin and bawa kepadaku’Orang itu pun menyusuri jalan yg sama, tapi angin tlah melemparkan bulu-bulu itu ke segala arah.
Setelah mencari selama beberapa jam, ia kembali hanya dgn tiga potong bulu.‘Lihat kan?’ kata orang bijak itu, ‘sangat mudah melemparkannya, namun tak mungkin mengumpulkannya kembali, begitu pula dgn gossip.Tak sulit menyebarluaskan gossip, namun sekali gossip terlempar, 7 ekor kudapun tak dapat menariknya kembali.
Hikmah tak bertuan:
ada benarnya Hidup and mati seseorang dikuasai lidah, siapa suka meng-gema-kannya, akan memakan buahnya.Lidah memang suatu anggota yg kecil, tapi sangatlah besar kuasanya.Bila kita salah menggunakan, maka hancurlah smua yg ada disekitar kita.
Seserakan Himah, Imam Hasan Al Bashri pernah mengatakan: “Sesungguhnya Lidah orang Mukmin berada dibelakang Hatinya, Apabila ingin berbicara tentang sesuatu maka dia merenungkannya. Sedangkan lidah orang munafik berada didepan Hatinya, apabila menginginkan sesuatu dia mengutamakanlidahnya daripada memikirkan dulu dengan hatinya.”
Bahkan setajam mata bathin Rasulullah dalam sabdanya : “Sesungguhnya kebanyak dosa anak adam berada pada lidahnya” (HR. Ath Thabarani, Ibnu Abi Dunya dan Al Baihaqi).
Mari qt kembangkan komunikasi yg sehat bukan ajang sauna ke ghosipan. semoga bermanfaat.
Umar Hidayat M. ag/ ujung pandang 1 feb 2015.
gossip.tak
gossip.Tak
from One Day One Juz's Facebook Wall
Seorang teman sambil duduk santai. sesekali seteguk kopi membasahi bibir, mencegah kantuk. Lalu tanpa di bujuk, apa lagi di rayu, ia menceritakan tentang ada tetangganya yang hobi sekali godip.
Ya namanya saja hobi. Kalo tidak disalurkan mandul, mungkin malah bikin stres. "Mas Sampeyan ngomong terus, mana ceritanya," pancingku yang sedari tadi siap jadi pendengar yang baik, tapi cerita belum on air. ";Oya begini..."
Ada orang yg gosip mengenai tetangganya and dalam beberapahari saja, seluruh lingkungan mengetahui ceritanya.Tetangganya itu tentu saja sakit hati.Beberapa hari kemudian, orang yg menyebarluaskan gossip tersebut menyadari bahwa ternyata gosip itu tak benar. (Nah lho...., kapok kowe)
Dia menyesal, lalu datang kpd orang yg bijaksana untuk mencari tahu apa yg harus dilakukannya untuk memperbaiki kesalahannya itu.‘Pergilah ke pasar’ kata orang bijak itu, ‘belilah kemoceng, kemudian dalam perjalanan pulang, cabuti bulu ayam di kemoceng and buanglah satu persatu di sepanjang jalan pulang. Meski kaget mendengar saran itu, si penyebar gosip tetap melakukan apa yg disuruh kepadanya.
Keesokan harinya orang tersebut melaporkan apa yg sudah dilakukannya.Orang bijak itu berkata lagi, ‘Sekarang pergilah and kumpulkan kembali semua bulu ayam yg kau buang kemarin and bawa kepadaku’Orang itu pun menyusuri jalan yg sama, tapi angin tlah melemparkan bulu-bulu itu ke segala arah.
Setelah mencari selama beberapa jam, ia kembali hanya dgn tiga potong bulu.‘Lihat kan?’ kata orang bijak itu, ‘sangat mudah melemparkannya, namun tak mungkin mengumpulkannya kembali, begitu pula dgn gossip.Tak sulit menyebarluaskan gossip, namun sekali gossip terlempar, 7 ekor kudapun tak dapat menariknya kembali.
Hikmah tak bertuan:
ada benarnya Hidup and mati seseorang dikuasai lidah, siapa suka meng-gema-kannya, akan memakan buahnya.Lidah memang suatu anggota yg kecil, tapi sangatlah besar kuasanya.Bila kita salah menggunakan, maka hancurlah smua yg ada disekitar kita.
Seserakan Himah, Imam Hasan Al Bashri pernah mengatakan: “Sesungguhnya Lidah orang Mukmin berada dibelakang Hatinya, Apabila ingin berbicara tentang sesuatu maka dia merenungkannya. Sedangkan lidah orang munafik berada didepan Hatinya, apabila menginginkan sesuatu dia mengutamakanlidahnya daripada memikirkan dulu dengan hatinya.”
Bahkan setajam mata bathin Rasulullah dalam sabdanya : “Sesungguhnya kebanyak dosa anak adam berada pada lidahnya” (HR. Ath Thabarani, Ibnu Abi Dunya dan Al Baihaqi).
Mari qt kembangkan komunikasi yg sehat bukan ajang sauna ke ghosipan. semoga bermanfaat.
Umar Hidayat M. ag/ ujung pandang 1 feb 2015.
gossip.tak
gossip.Tak
from One Day One Juz's Facebook Wall
Tidak ada komentar:
Posting Komentar