from One Day One Juz's Facebook Wall

-- MutiaraHikmah -- ''Memiliki Hidup Memang tak Mudah''Menjalani Hidup adalah K...

#SavePalestine #ODOJPeduliPalestine selipkan doa untuk saudara kita yang sedang...

Allah mengingatkanku lewat semut



Menjelang tidur malam itu, aku membaca buku sambil latihan menjawab pertanyaan yang ada. Kala asyik-asyiknya membaca, ada sesuatu yang menggangguku. Semut hitam kecil. Awalnya ku anggap biasa saja, mungkin memang kebetulan dia sedang ada disana dan permisi numpang lewat. Tapi ternyata dugaan ku salah, tak hanya satu semut, namun banyak semut yang mengganggu. Setelah dicek… Astaghfirullah ternyata banyak semut yang berseliweran di atas kasurku.



Seketika ku termenung, ini sudah yang ke sekian kalinya semut menggangguku. Dan selalu terjadi ketika aku telah melakukan kesalahan atau dosa-dosa yang mungkin saat itu ku anggap sepele. Kali ini aku benar-benar dibuat bingung. Ya Allah… apa lagi ini? Dosa apa yang telah ku lakukan sehingga kembali Engkau kirimkan pasukan semut untuk mengingatkanku. Alhasil malam itu juga aku pindah tidur di lantai beralaskan kasur santai yang ku miliki.



Sambil merenung, ku pun banyak-banyak beristighfar. Mengevaluasi diri. Aku menyadari bahwa diri ini tak luput dari dosa dan kemaksiatan yang dilakukan secara sadar dan tak sadar. Lupa evaluasi diri, terlena dengan situasi. Lupa bahwa diri harus selalu waspada pada setiap dosa yang tak tampak.



Ya… kadang sebagai seorang hamba, kita sering terlupa dan tak sadar telah melakukan dosa. Dan Allah pun punya cara tersendiri untuk memberi pelajaran dan peringatan kepada hamba-Nya, mesti hanya lewat semut.



Makna yang ditanggap hamba dari kehadiran semut tersebut bisa baik atau buruk. Meskipun begitu, baik atau buruknya kejadian yang menimpa seorang hamba, tetap juga semua itu adalah buah dari perbuatan yang dilakukannya. Hanya orang-orang yang berpikirlah yang dapat memetik hikmah dari setiap kejadian dalam hidupnya. Mengambil hikmah dengan senantiasa mengevauasi diri dan memperbaiki diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik di hadapan Allah.



“Ya Allah perbaikilah agamaku sebagai penjaga urusanku, perbaikilah duniaku untukku karena ada kehidupanku di sana, perbaikilah akhiratku untukku karena di sanalah tempat kembaliku, Ya Allah jadikanlah kehidupan ini sebagai tambahan kebaikan bagiku, dan jadikanlah kematian adalah istirahatku dari segala keburukan…”

Aamiin ya Rabbal alamiin…



http://www.dakwatuna.com/









from One Day One Juz's Facebook Wall

Allah mengingatkanku lewat semut Menjelang tidur malam itu, aku membaca buku sa...

Kominex 581/04/10/2014

Tanggal : 31 Oktober 2014

Perihal : Santunan Anak Yatim

Tujuan : ODOJers & Umum



#######################



Assalamu'alaikum Wr. Wb.



Sebagai bentuk rasa syukur atas milad ke-1, Komunitas One Day One Juz (ODOJ) mengadakan santunan anak yatim yang dilaksanakan bersama kegiatan Muhasabah Awal Tahun (MAT).



In Syaa Allah dilaksanakan pada,

Hari : Ahad

Tanggal : 23 November 2014

Pukul : 09.00 - 11.30 WIB

Tempat : Masjid Ukhuwah Islamiyah, Kampus UI Depok



Panitia memberikan kesempatan kepada ODOJers untuk :



1. Mendaftarkan dan membawa tetangga atau saudaranya yang Yatim (berusia maksimal 12 tahun) untuk mendapatkan santunan. Pendaftaran anak yatim paling lambat tanggal 16 November 2014.



Pendaftaran anak yatim dengan format :

Nama Anak Yatim_Usia_Alamat_Nama Pendaftar



Contoh :

Fulanah_15_Jln. SafaMarwah No.8_Ummu Nada



2. Menyalurkan sumbangan untuk santunan anak yatim. Berapapun yang kita sumbangkan ln Syaa Allah sangat bermanfaat bagi mereka yang membutuhkan.



Penyaluran sumbangan dapat dilakukan melalui transfer dengan menambahkan angka 3 di belakangnya (Contoh : 200.003).



Bank Muamalat Indonesia

No. Rekening 1210077062

a/n Komunitas One Day One Juz



Konfirmasi transfer dengan format :

Nama_No. Grup ODOJ_Jumlah yang ditransfer



Contoh :

Ummu Nada_434_200.003



Pendaftaran dan konfirmasi transfer sumbangan kirim melalui WA/SMS ke

Ikhwan : 082111236760 (Angga)

Akhwat : 087873735101 (Tiffany)



Keterangan lebih lanjut silakan hubungi Ketua Pelaksana 087885568907 (Nur Hakim)



“Demi yang mengutusku dengan hak, Allah tidak akan menyiksa pada hari kiamat nanti, orang-orang yang menyayangi anak yatim, santun dan lemah lembut pembicaraan mereka dengan anak yatim itu serta menyayangi kelemahan dan keyatimannya” (HR. Thabrani dari Abu Hurairah)



Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

-DPP Bidang Project-

#2766#









from One Day One Juz's Facebook Wall

Kominex 581/04/10/2014 Tanggal : 31 Oktober 2014 Perihal : Santunan Anak Y...

beginiLah kelakuan zionis terhadap umat muslim palestine yang ingin memasuki masjidil aqsha.

mereka tetap mengafal walau hanya di luar masjd.

hasbunallah wanimawakil..

bagai mana dengan kita yang setiap hari masjd terbuka lebar.

allah'huakbar 3x









‫لن نقول اين العرب | لان اطفالنا لديهم رجوله اكبر من شيبانهم | اين انتم يا رجال فلسطين لتنقذوا حرائر الاقصى اين انتم | اجيبو‬



from One Day One Juz's Facebook Wall

beginiLah kelakuan zionis terhadap umat muslim palestine yang ingin memasuki mas...

wahai hati bersabarlah.









from One Day One Juz's Facebook Wall

wahai hati bersabarlah.

“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersy...

Ketika nabi bersama sahabatnya nabi telah bercerita pasal perjalanan dunia ini hingga proses kiamat, "zaman umatku terbahagi kepada 5 fasa kerangka masa";



Fasa1

Masa kenabian itu ada ditengah2 kalian (khilafah ala minhaj an nubuwwah), adanya atas kehendak Allah, kemudiaan dia mengangkatnya apabila dia menghendakki utk mengangkatnya. Fasa ini ketika fasa nabi masih hidup. Fasa sudah pun berlalu.



Fasa 2

Selanjutnya adalah masa khalifah yang mengikut jejak kenabian.adanya atas kehendak Allah, kemudian dia mengangkatnya apabila dia hendak mengangkatnya.Fasa ini Islam diperintah oleh 4 khulafa Rashidin. Fasa ini pun sudah berlalu..



Fasa 3)

Selanjutnya masa kerajaan yg mengigit (mulkhan adhan), adanya atas kehendak Allah, kemudian Allah mengangkatnya apabila ia menghendakki utk mengangkatnya.Mengigit maksud hadis adalah mereka yg menyerah kuasa kepada keturunan mereka sahaja. Fasa adalah semasa pemerintahan Umayyah, Abasiyyah dan Uthmaniah yg berkuasa mengguna sistem monarki. Fasa ini juga sudah pun berlalu..



Fasa 4

Fasa itu masa kerajaan yg menyobong (mulkan jabbariyan), adanya atas kehendak Allah, kemudian Allah mengangkatnya apabila ia menghendakki utk mengangkatnya.Fasa di perintah oleh pemerintah yg sombong dan bermaharajalela. Fasa ini berada dizaman sekarang.



Fasa 5

Selanjutnya adalah masa Khilafah yg mengikut jejak kenabian (khilafah ala minhaj an nubuwwah).Fasa ini yang kita tempuhi masa akan datang sehingga berlaku kiamat. Fasa 5 ini dunia akan diperintah kembali dengan cara Nabi mengikut syariat Islam.



Seteleh habis bercerita fasa 5 tiba2 nabi diam.Diam tersebut bermaksud sejarah manusia sudah tamat.Rasulullah pernah mengingatkan yg umatnya yg hidup fasa 4 ini akan datang satu fitnah. Fitnah ini adalah satu fitnah yg besar sekali dalam sejarah manusia..Itulah fitnah Al Masih Dajjal.



Dajjal tidak datang dalam fasa ke 5 kerana fasa ke 5 berada dalam kekuasaan org Islam yg beriman. Dajjal juga tidak datang selepas fasa ke 5 kerana kerana sejarah tamaddun manusia sudah tamat utk menuju akhirat.



Hanya dalam fasa 4 paluang ini digunakan oleh iblis utk mengumpul seramai manusia utk menjadi teman senerakanya. Fasa 4 inilah dimana kita BERADA SEKARANG.



Kita di zaman fasa 4 ini berpeluang utk menyaksikan turunnya Nabi Isa dan munculnya Imam Mahadi utk memimpin semula umat Islam akhir zaman yg akan memindahkan kita dari fasa 4 ini ke fasa 5 seterusnya mengakhiri sejarah ketamadunan manusia dan mengalahkan usaha iblis di peringkat terakhir zaman manusia. Walaupun kita mendapat pemimpin akhir zaman org kafir tetap ada akan melawan kebangkitan Islam. Allah memberi pemimpin mereka iaitu Dajjal. Kehebatan Dajjal bakal menggoyangkan iman org Islam pada masa itu.Pada zaman Nabi isa manusia akan kembali beriman dan Allah akan jadikan dunia ini berkat. Tidak ada kecurian hingga rumah yg ditinggalkan tidak akan dimasuki pencuri kerana manusia kembali beriman kpd Allah. Nabi Isa akan dianugerahkan teknologi yg canggih sekali dari apa yg ada hari i ni dan sangat pantas sbg janji Allah jika jika manusia taat kpd Allah ia akan keluarkan rezeki dari perut bumi dan langit.Tapi kehidupan ini hanya utk selama 40 thn saja. Dipenghujung dunia ini akan sampai masa pintu taubat ditutup dan segala ratapan tidak akn diambil kira lg oleh Allah.



Beruntung krn dpt bersama nabi Isa tapi mampukan kita melawan dajjal...Dugaan ini sungguh besar paling beasr dalam sejarah manusia dari nabi Adam.........



lanjutkan membaca



http://ift.tt/1E5lT41









from One Day One Juz's Facebook Wall

Ketika nabi bersama sahabatnya nabi telah bercerita pasal perjalanan dunia ini h...

ODOJ-ku therapist-ku (Kisah Nyata Penderita Stroke) Kisah ini kutulis dengan t...

Al-Aqsha Ditutup **** Pagi tadi waktu Al-Quds, Komplek Masjid Al-Aqsha ditutup...

Hati manusia seperti kendi tidak ada manusia yang bisa melihat isinya namun keje...

SEMANGAT PAGI... Sahabat fillahku... ❤ disetiap d...

Ya Allah, jauhkan hati ini dari segala kebusukan hati. Berikan kepada kami kebah...

Jika Allah menolong kamu, maka tak adalah orang yang dapat mengalahkan kamu; jik...

saat manusia diwajibkan memilih yang terbaik dari orang-orang buruk | mereka kehilangan idealisme dan mulai menoleransi keburukan



tokoh kafir, berakhlak buruk, ditoleransi atas nama "the greater good", "asal kerjanya bagus" | kita nggak lagi mikir tentang teladan



kita tidak lagi berpikir, "harus orang Muslim yang akhlaknya baik, dan kerjanya juga baik" | beginilah pragmatisme merenggut idealisme



bayangkan masa depan, generasi yang akan datang, bagaimana cara mereka berpikir? | seandainya kita mulai menoleransi akhlak dan laku buruk?



"gak papa tatoan, asal bisa kerja", "gak papa kafir yang penting amanah", "nggak papa riba, asal manfaat" | ini pemikiran sesat menyesatkan



sama sesatnya dengan yang mikir, "daripada kerudungan tapi judes?" "daripada Muslim tapi korup?" | kita tidak bisa berpikir ideal dan syar'i



dengan begini, kita sudah nggak lagi menilai dengan penilaian Allah dan Rasul | kita sudah nggak lagi peduli pada Al-Qur'an dan As-Sunnah



"mending mana? kerudungan judes atau buka aurat tapi baik" | kalimat begini, bila terucap, nggak akan bawa pada ketaatan, naudzubillah



"nggak papa tatoan, ngerokok, yang penting bisa kerja!" | bagaimana bila esok, anak-anak kita yang berkata demikian? naudzubillah



ini tentang contoh, teladan, figur, imitative learning tanpa sadar oleh generasi muda | yang esok membawa mereka makin jauh dari Islam



saat dunia selalu jadi ukuran, maka tidak pernah akhirat didapat | namun banyak yang mengukur dirinya dengan akhirat, dunia mengikuti



karenanya kita perlu mendidik diri kita agar tetap idealis dan syar'i | serta mencontohkan diri, bisa berkarya juga berakhlak mulia



begitulah Rasulullah diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia | dan manusia yang terbaik, adalah yang paling baik akhlaknya



ust felix









from One Day One Juz's Facebook Wall

saat manusia diwajibkan memilih yang terbaik dari orang-orang buruk | mereka keh...

Kominex 529/04/09/2014 Tanggal : 29 September 2014 Perihal : Silaturrahim Akbar...

"Asysyifâ” Obat Penyembuh “Dan kami menurunkan Al Qur’an sebagai penawar (obat)...

Saudaraku,

Rasulullah mensifati keimanan di sini sebagai sesuatu yang manis. Manisnya makanan dapat terasa di lidah jika kondisi badan sedang sehat, bilamana badan tak sehat rasa manis itu pun hilang. Begitu juga halnya iman, manisnya tidak akan dirasa jika iman bermasalah…



Saudaraku,

Manisnya iman terlihat di dalam keluasan dan kelapangan dada, baik di dalam senang maupun susah. Ia akan tampak dalam bentuk kekuatan menanggung beban dan menghadapi kesulitan. Seseorang yang mendapatkan manisnya iman akan selalu merasakan kedekatan dengan Allah, selalu yakin akan janji-Nya, ridha akan ketentuan-Nya, dan berpasrah diri di hadapan-Nya. Orang itu akan memiliki manhaj hidup yang jelas berdasarkan keimanan, dia akan menghalalkan yang halal, mengharamkan yang haram, walau bertentangan dengan keinginannya dan kehendaknya. Ia juga akan menjaga dan mempererat hubungannya dengan Allah, manusia, dan semua yang berada di alam ini.



Manisnya iman akan melahirkan keridhaan akan segala ketentuan Allah. Betapa tidak, iman yang menghunjam di dalam dada memberikannya keyakinan bahwa segala sesuatu terjadi atas ketentuan-Nya, dan ketentuan-Nya itulah yang terbaik. Bukankah segala sesuatu dalam diri adalah milik Allah dan kita hanya dititipi? Maka ketika Allah mengambilnya yang lahir adalah rasa sabar, dan jika Allah menambahkannya yang timbul adalah kesyukuran.



Rasulullah saw bersabda:



عَجَبًا لأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَاكَ لأَحَدٍ إِلاَّ لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ.



Sungguh menakjubkan perkara orang mukmin itu, segala perkara baik baginya dan itu tidak terjadi kepada selain orang mukmin. Jika ia diberi kesenangan ia bersyukur, dan itu adalah terbaik baginya. Dan jika ia ditimpa kesulitan ia bersabardan itu adalah terbaik baginya. (HR. Muslim)









from One Day One Juz's Facebook Wall

Saudaraku, Rasulullah mensifati keimanan di sini sebagai sesuatu yang manis. Man...

Kapankah hati itu menjadi mati? Hati mati ketika terlalu banyak ditimpa masala...

Manusia terdiri dari 360 sendi Masing masing darinya bersedekah sepanjang hari ....

1 BANGSA 1 TANAH AIR 1 BAHASA INDONESIA RAYA BERSAMA ONE DAY ONE JUZ. -Samat har...

SIAPAKAH teman-teman kita? Apakah mereka mendatangkan ketentraman, kebahagiaan, dan semakin mendekatkan kita kepada Allah? Atau justru sebaliknya, mereka menjadi sumber kegelisahan, kesedihan, kelalaian dan menjauhkan kita dari Allah Subhanahu Wata’ala dan akhirat?



Mari sejenak merenungkan diri kita sendiri, juga orang-orang di sekitar kita, selagi Allah masih memberi kesempatan. Sebab, hidup ini hanya sekali. Tidak ada peluang kedua.



Sebagai Muslim, kita telah diajari bagaimana menilai teman-teman kita. Tersedia sebuah kriteria sederhana dan praktis.



Suatu ketika, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bertanya kepada para Sahabat, “Maukah kalian kuberitahu siapa orang-orang terbaik di antara kalian?” Mereka menjawab, “Mau, ya Rasulullah.” Beliau melanjutkan, “Yaitu, orang-orang yang jika mereka terlihat (oleh kalian), maka mengingatkan kepada Allah.” Beliau kemudian bersabda lagi, “Maukah kalian kuberitahu siapa orang-orang terburuk di antara kalian? Yaitu, orang yang kesana-kemari menebar fitnah, yang suka merusak kesetiaan di antara orang-orang yang saling mencintai, dan yang mengusahakan timbulnya kerusakan serta dosa di tengah-tengah orang-orang yang bersih (kehidupannya).” (Hadits riwayat Ahmad, sanad-nya hasan li ghairihi).



Jadi, menurut beliau, ciri khas orang yang baik adalah jika kita melihat mereka maka kita akan teringat kepada Allah.



Berapa banyak orang seperti ini di sekitar kita; yang kepribadian serta tindakannya menyejukkan hati dan meningkatkan keimanan, menambah rasa syukur dan menenangkan jiwa? Berapa banyak orang yang membuat kita segan bermaksiat di dekatnya, membuat kita lebih berhati-hati, dan menyemangati ibadah? Atau, justru sebaliknya, justru lebih banyak orang yang semakin menjauhkan kita dari Allah, menambah kegilaan kepada dunia, merongrong jiwa dan mengotori hati, mengobarkan syahwat dan mengerdilkan taqwa? Dan, jika kriteria ini diterapkan kepada diri kita sendiri, sebenarnya termasuk kelompok manakah kita?



Maka, sangat baik bagi kita untuk selalu mawas diri. Sebab, hati manusia sebenarnya sangat lemah dan mudah berubah. Oleh karenanya, hati disebut al-qalbu dalam bahasa Arab, artinya berbolak-balik. Dan, itulah gambaran dari hati manusia yang sesungguhnya.



Cobalah hal paling sederhana. Bukalah surat kabar hari ini, dan bacalah. Mungkin, awalnya Anda geregetan oleh tingkah para koruptor; setelah itu iba menyaksikan para korban bencana alam; selanjutnya terkagum-kagum oleh berita sains-teknologi; lalu dibuat heran oleh isu-isu dunia selebritis; dan kemudian disuguhi ulasan-ulasan olahraga yang beraneka ragam. Dalam sekali duduk, sudah berapa kali hati kita berubah? Bagaimana jika sehari?



Oleh karenanya, kita perlu memperhatikan baik-baik pengaruh macam apa yang akan memasuki hati kita. Ahmad bin Harb berkata, “Tidak ada yang bermanfaat bagi hati seorang hamba selain bergaul dengan orang-orang shalih dan menyaksikan amal mereka. Sebaliknya, tidak ada yang berbahaya bagi hati seorang hamba selain bergaul dengan orang-orang fasiq (ahli maksiat) dan melihat amal mereka.”



Itu bermakna pula, bahwa kita bisa memutuskan sejak masih di dunia ini siapa saja yang kelak menjadi teman-teman kita di akhirat. Dengan izin Allah, kita pasti akan bersama-sama dengan mereka disana. Sebagai misal, jika di dunia ini kita selalu bersama orang-orang yang tidak memperdulikan shalat, hidup penuh kesia-siaan, dan tidak mengenal halal-haram, sementara kita sendiri tidak melakukan amar ma’ruf nahi munkar dan justru larut, maka apakah yang bisa diharapkan pada Hari Perhitungan kelak? Jelasnya, pengaruh teman memang tidak bisa diabaikan.



Ibnu Abi Dunia meriwayatkan dalam kitab al-Ikhwan, bahwa Washil maula Abu ‘Uyainah berkata: aku pernah bersama Muhammad bin Wasi’ di Marw. Lalu, ‘Atha’ bin Abu Muslim al-Khurasani mendatangi beliau bersama anaknya, ‘Utsman. ‘Atha’ kemudian berkata kepada Muhammad, “Amal apakah yang paling utama di dunia ini?” Beliau menjawab, “Menemani teman dan bercakap-cakap dengan saudara, apabila mereka saling bersahabat di atas kebajikan dan takwa.” Beliau melanjutkan, “Pada saat itu, Allah akan menghadirkan kemanisan di antara mereka, sehingga mereka terhubung dan saling menyambungkan hubungan. Tidak ada kebaikan dalam menemani teman dan bercakap-cakap dengan saudara jika mereka adalah budak dari perutnya masing-masing, sebab jika mereka seperti ini maka satu sama lain akan saling menghalangi dari akhirat.”



Dengan kata lain, segenap persahabatan, pernikahan, organisasi, parpol, juga kehidupan berbangsa dan bernegara, hanya akan melahirkan kebahagiaan jika masing-masing orang di dalamnya diikat oleh nilai-nilai kebajikan dan ketakwaan.



Sebaliknya, jika mereka hanya terikat oleh “kepentingan perutnya”, maka hasilnya pasti runyam. Setiap orang akan dengan mudah saling mengintai dan menjegal demi keuntungan pribadinya. Jangankan saling menolong, saling perduli pun tidak. Yang ada hanyalah jiwa-jiwa oportunis. Tentu saja, semua orang akan merasa terancam dan tidak tenang, sehingga kebahagiaan hakiki sukar didapatkan.



Oleh karenanya, Rasulullah mengajarkan kepada kita untuk mengedepankan kriteria “ketaatan beragama” dalam memilih pasangan (suami/istri). Logika di baliknya cukup jelas, sebab ketaatan beragama merupakan benih tanaman kebajikan, ketakwaan, dan akhlak mulia; yang seterusnya akan membuahkan kebahagiaan. Jika sebuah pernikahan tidak memperdulikan aspek ini, maka ia hanya merupakan “kontrak” yang menjemukan dan memenjara. Tidak lama lagi keduanya akan bosan, dan justru sangat bersyukur jika bisa bercerai secepat mungkin. Subhanallah!



Maka, perhatikanlah siapa orang-orang di sekitar kita. Sebab, kebahagiaan kita – baik di dunia maupun akhirat – turut ditentukan oleh mereka. Wallahu a’lam.*/Alimin Mukhtar



semoga bermanfaat

http://tarbiahmoeslim.wordpress.com/2014/05/31/sekali-lagi-perhatikanlah-siapa-teman-di-sekelilingmu/









from One Day One Juz's Facebook Wall

SIAPAKAH teman-teman kita? Apakah mereka mendatangkan ketentraman, kebahagiaan,...

ingat tanggal muda ( 2,5% gaji kita ada haq2 anak yatim )



horee….. udah tanggal muda lagi, hari yang ditunggu tunggu telah datang. Semua orang pasti ingat, kapan kita akan terima gaji, saat kapan kita akan menerima rizki dan kapan kita akan dilebihkan riskinya oleh Allah.



Sebagai pegawai atau karyawan, jika telah mendekati tanggal muda atau waktu gajian pasti akan merencanakan apa yang akan dilakukan bulan depan atau merencanakan sesuatu untuk membelanjakan uang gajian tersebut. Terlihat wajah teman teman dikantor yang sebelumnya cemberut menjadi tersenyum, yang biasanya kalo pas ditanyain jawabannya selalu ketus kini seolah olah berubah menjadi mesra. Bagi yang banyak utangnya bisa tenang karena mendapatkan rizki yang akan digunakan untuk membayar utang utangnya. Sebagian lagi memulai menuju tempat tempat shopping favorit mereka atau menyinggahi tempat tempat nongkrong.



Dengan datangnya tanggal muda atau waktu gajian membawa berkah juga bagi para pedagang, utang utang para pembeli mulai terlunasi, langganan langganan yang selama akhir bulan menahan nafas, kini mulai bisa belanja lagi. Warung warung makan terlihat mulai rame dari hari hari biasa. Inilah riski yang pada saat saat tertentu dilebihkan oleh Allah swt.

Para pedagangpun mulai berpikiran seperti para pegawai, mereka ingin membelanjakan keuntungan berdagangnya untuk mencukupi keperluan rumah tangga, untuk anak anaknya dan kebutuhan dagangannya. mereka juga Memiliki segala rencana untuk membelanjakan apa, kapan dan bagaimana.



lalu bagai mana dengan mereka yang tidak memiliki pekerjaan, para anak yatim piatu, para fakir miskin?….



Rasulullah SAW :

Diriwayatkan dari Imam Al-Bukhari bahwa Rasulullah SAW bersabda : "Aku Dan Orang yang memelihara anak yatim berada di surga seperti ini (dengan mengisyaratkan jari tengah dan telunjuk)"



Rasulullah Saw. bersabda, "Demi Allah yang mengutusku dengan kebenaran, di hari kiamat Allah Swt. tidak akan mengazab orang yang mengasihi anak yatim, dan bersikap ramah kepadanya, serta bertutur kata yang manis. Dia benar-benar menyayangi anak yatim dan memaklumi kelemahannya, dan tidak menyombongkan diri pada tetangganya atas kekayaan yang diberikan Allah kepadanya."

(H.R. Thabrani)



masuk surga dengan mudah.

Rasulullah Saw. bersabda, "Barang siapa yang memelihara anak yatim di tengah kaum muslimin untuk memberi makan dan minum, maka pasti Allah memasukkannya ke dalam surga, kecuali jika ia telah berbuat dosa yang tidak dapat diampuni." (H.R. Tirmidzi).



al baqarah, 195

Belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik



Semua rezki yang kita terima telah diatur oleh Allah, melalui jalan mana rezki itu akan kita terima, bagai mana dan kapan itu menjadi rahasia Allah. dan Allah melalui Al Quran telah mengatur bagaimana kita membelanjakan harta kita, rizki kita, untuk apa dan siapa.



at taubah, 103

Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan [1] dan mensucikan [2] mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.



[1]. Maksudnya: zakat itu membersihkan mereka dari kekikiran dan cinta yang berlebih-lebihan kepada harta benda



[2]. Maksudnya: zakat itu menyuburkan sifat-sifat kebaikan dalam hati mereka dan memperkembangkan harta benda mereka.



Adakah diantara kita telah merencanakan, jika kita menerima rizki kita akan membayarkan zakat yang hanya 2,5 %… ? insyaallah tidak lebih dari uang rokok satu bulan, atau berencana jika kita menerima rizki kita akan infakkan sebagian harta kita untuk para fakir miskin atau anak yatim piatu.



coba kita dihitung, gaji kita misalnya 1 juta, kita hanya cukup membayar zakat kita hanya dengan 25rb, jika saja kita dikasih rizki misalnya dengan 3juta, kita cukup menyisihkan 75rb untuk zakat penghasilan kita atau minimal kita infakkan semampu kita. Jika kita mampunyai 1000 ya cukup seribu, kalo kita mampunya 50rb ya kita keluarkan 50rb. Tidak banyak, coba bandingkan jika kita pergi ke MC Donal atau tempat makan lainnya dengan keluarga atau teman, minimal kita belanjakan 50-100rb rupiah. belum lagi mereka yang berduit bisa bisa biaya untuk sekali makan 600rb udah biasa dan itu bisa terjadi tidak hanya sekali dalam satu bulan.



Memang untuk urusan perut kita selalu menomer satukan tetapi untuk urusan dijalan Allah kita selalu mensiasatinya (alias dikerjain sama setan)…subhanallah.



yuk bantu share teman. agar kita sama-sama menyadari bahwa uang yang kita miliki ada haq2 mereka.



http://ift.tt/12NxmI1









from One Day One Juz's Facebook Wall

ingat tanggal muda ( 2,5% gaji kita ada haq2 anak yatim ) horee….. udah tangga...

Utsman bin Affan ra berkata: "Seumpama hati kalian bersih dan suci, maka tentula...

Nasehat Untuk Orang Tua (Katagori: Penting..! )



.::JADIKAN AL QUR'AN DAN AS-SUNNAH SEBAGAI PEDOMAN, JANGAN PSYCHOLOG ::.



Copas dari Bintang Polaris

Follow · September 9 ·



Kekeliruan Buku Pendidikan Mengharamkan Kata "JANGAN"



Salah seorang pendidik pernah berkata, "Pintu terbesar yang mudah dimasuki Yahudi ada dua, yaitu dunia psikologi dan dunia pendidikan."



Karena itulah, berangkat dari hal ini. Kita akan mengupas beberapa "kekeliruan" pada buku-buku pendidikan, seminar, teori pendidikan, dll.



Yang kadang sudah menjangkiti beberapa pendidik muslim, para ayah dan ibu, yaitu melarang berkata "Jangan" pada Anak.



Beberapa waktu lalu, saya sepakat dengan hal ini.

Maka dengan tertulisnya artikel ini, saya bertaubat kepada Alloh Subhanahu wa ta'ala dari bahayanya doktrin di atas.



Mari kita lihat, beberapa perkataan 'dalam pendidikan' tentang larangan mengucapkan kata 'jangan' pada anak, misalnya "..gunakan kata-kata preventif, seperti hati- hati, berhenti, diam di tempat, atau stop. Itu sebabnya kita sebaiknya

tidak menggunakan kata 'jangan' karena alam bawah sadar manusia tidak merespons dengan cepat kata "jangan.."



Pada media online
detik.com, pernah tertulis artikel 'Begini Caranya Melarang Anak Tanpa Gunakan Kata 'Tidak' atau 'Jangan', bertuliskan demikian:



"..Tak usah bingung, untuk melarang anak tak melulu harus dengan kata jangan atau tidak..."



Pada sebuah artikel lain, berjudul, "Mendidik Anak Tanpa Menggunakan Kata JANGAN” tertulis, "Kata 'jangan' akan memberikan nuansa negatif dan larangan dari kita sebagai orangtua, maka dari itu coba untuk mengganti dengan kata yang lebih

positif dan berikan alasan yang dapat diterima anak..."



Nah, inilah syubhat (keraguan/kerancuan). Indah nampaknya, tapi di dalamnya terkandung bahaya yang fatal. Mari kita bahas syubhat yang mereka gelontorkan. Sebelumnya, kalau kita mau teliti, mari kita tanyakan kepada mereka yang melarang kata 'jangan', apakah ini punya landasan dalam Al-Qur'an dan hadits?



Apakah semua ayat di dalam al-Qur'an tidak menggunakan kata "Laa (jangan)"?



Mereka pun mengatakan jangan terlalu sering mengatakan jangan. Sungguh mereka lupa bahwa lebih dari 500 kalimat dalam ayat Al-Qur’an menggunakan kata “jangan". Allohu Akbar, banyak sekali!



Mau dikemanakan kebenaran ini?

Apa mau dibuang?

Apa mau lebih memilih teori-teori yang dhoif?



Kalau mereka mengatakan kata jangan bukan tindakan preventif (pencegahan), maka kita tanya, apakah Anda mengenal Luqman Al-Hakim? (Surah Luqman ayat 12 sampai 19).



Kisah ini dibuka dengan penekanan Allah bahwa Luqman itu orang yang diberi hikmah, orang arif yang secara tersirat kita diperintahkan untuk meneladaninya (“walaqod ataina luqmanal hikmah….” . dst)



Apa bunyi ayat yang kemudian muncul? Ayat 13 lebih tegas menceritakan bahwa Luqman itu berkata kepada anaknya, “Wahai anakku, JANGANLAH engkau menyekutukan Allah. Sesungguhnya syirik itu termasuk dosa yang besar”.



Inilah bentuk tindakan preventif yang sangat tegas dalam al-Qur'an. Sampai pada ayat 19, ada 4 kata “ laa" (jangan) yang dilontarkan oleh Luqman kepada anaknya, yaitu “laa tusyrik billah”, “fa laa tuthi’humaa”, “Wa laa tusha’ir khaddaka linnaasi”,

dan “wa laa tamsyi fil ardli maraha”.



Luqman tidak perlu mengganti kata “jangan menyekutukan Allah” dengan (misalnya)

"esakanlah Allah”. Pun demikian dengan “Laa” yang lain, tidak diganti dengan kata-kata kebalikan yang bersifat anjuran.



Mengapa Luqmanul Hakim tidak menganti "jangan" dengan "diam/hati-hati"? Karena ini bimbingan Alloh.



Perkataan "jangan" itu mudah dicerna oleh anak, sebagaimana penuturan Luqman Hakim kepada anaknya.



Dan perkataan "jangan" juga positif, tidak negatif. Ini semua bimbingan dari Alloh Subhanahu wa ta'ala, bukan teori pendidikan Yahudi.



Adakah pribadi psikolog atau pakar parenting pencetus aneka teori ‘modern’ yang melebihi kemuliaan dan senioritas Luqman? Tidak ada.



Luqman bukan nabi, tetapi namanya diabadikan oleh Allah dalam Kitab suci karena ketinggian ilmunya. Dan tidak satupun ada nama psikolog yang kita temukan dalam kitabullah itu.



Membuang kata “jangan” justru menjadikan anak hanya dimanja oleh pilihan yang serba benar.



Ia tidak memukul teman bukan karena mengerti bahwa memukul itu terlarang dalam agama, tetapi karena lebih memilih berdamai.



Ia tidak sombong bukan karena kesombongan itu dosa, melainkan hanya karena

menganggap rendah hati itu lebih aman baginya.



Dan kelak, ia tidak berzina bukan karena takut adzab Alloh, tetapi karena menganggap bahwa menahan nafsu itu pilihan yang dianjurkan orang

tuanya.



Nas alulloha salaman wal afiyah.

Anak-anak hasil didikan tanpa “jangan” berisiko tidak punya “sense of syariah” dan keterikatan hukum.



Mereka akan sangat tidak peduli melihat kemaksiatan bertebaran, tidak perhatian lagi dengan amar ma'ruf nahi mungkar, tidak ada lagi minat untuk mendakwahi manusia yang dalam kondisi bersalah, karena dalam hatinya berkata “itu pilihan mereka, saya tidak demikian”.



Mereka bungkam melihat penistaan agama karena otaknya berbunyi “mereka memang begitu, yang penting saya tidak melakukannya”.



Itulah sebenar-benar paham liberal, yang 'humanis’, toleran, dan menghargai pilihan-pilihan.



Jadi, bila kita yakini dan praktikkan teori parenting barat itu, maka sesungguhnya kita bersiap anak-anak kita tumbuh menjadi generasi liberal.



Haruskah kita simpan saja Al-Qur’an di lemari paling dalam, dan kita lebih memilih teori2 yahudi? Astagfirulloh!



[Rujukan: Al-Qur'an, Akh Budi, Akh Yazid (Abu Hanin



Komentar gurunda ustadz Fauzil Adhim: Terkait kata jangan atau tidak, dalam agama sudah sangat jelas bahwa kata jangan maupun tidak justru tak dapat dilepaskan. Syahadat diawali kata tidak. Nasehat Luqman menggunakan kata yang sama dengan makna jangan.



Ada ribuan kata bermakna tidak/jangan dalam Al-Qur'an. Tapi jika kita cuma mengetik bahasa Endonesiyah "jangan" di Al-Qur'an for android, ketemunya cuma sekitar 360



Saya pernah membahas ini di buku Saat Berharga untuk Anak Kita.



Di luar itu, jika kita seorang guru, salah satu hal penting untuk keberhasilan kelas adalah manajemen kelas. Dan urutan pertama dalam manajemen kelas adalah Aturan & Prosedur yang isi pokoknya Larangan dan Perintah.



(Hasil diskusi via WA)

NHawadaa Chan









from One Day One Juz's Facebook Wall

Nasehat Untuk Orang Tua (Katagori: Penting..! ) .::JADIKAN AL QUR'AN DAN AS-SUN...

-jaga mata jaga hati-









from One Day One Juz's Facebook Wall

-jaga mata jaga hati-

Aku khawatir terhadap suatu masa yg rodanya dapat menggilas keimanan, keyakinan...

komunitas one day one juz mengucapkan selamat tahun baru hijriyah 1436H. semoga...

Komunitas OneDayOneJuz Mengucapkan Selamat tahun baru hijriyah 1 muharam 1436 H.

Dekat dengan Al-Quran



dakwatuna.com - “Bacalah Al-Quran, karena sesungguhnya pada hari kiamat ia akan datang memberi syafaat pada pembacanya.” (HR. Muslim)



Al-Quran diturunkan oleh Allah sebagai pedoman hidup manusia. Tidak ada keraguan sedikitpun yang di dalamnya terdapat solusi dari setiap permasalahan di dalam hidup ini. Ketika kita mengkaji dan mempelajari Al-Quran lebih dalam, maka bersiaplah untuk takjub. Takjub ketika menemukan sebuah solusi dari permasalahan yang sekian lama berusaha untuk diselesaikan, ternyata telah Allah turunkan kunci penyelesaiannya sejak dahulu, 1400-an tahun yang lalu. Lalu sebagai seorang Muslim yang meyakini kebenaran Al-Quran, bagaimanakah kedekatan kita dengan Kitab tersebut? Sudah sejauh mana kita dekat dengan Kitab pedoman solusi hidup ini?

Membaca Al-Quran akan menjadi sebuah nikmat tersendiri serta dapat menjadi pelipur ketika sedang sedih. Sebaliknya, jika hati ini menjadi tidak hidup ketika membaca atau mendengarkan lantunan indah ayat Al-Quran, maka kondisi iman kita patut dipertanyakan. Belum lagi ketika kita jarang “bercengkerama” dengan Al-Quran, dengan berbagai alasan, “Gak sempat… Gak ada waktu”. Lagi-lagi kondisi iman kita patut dipertanyakan. Lalu bagaimana agar diri ini senantiasa selalu dekat dengan Al-Quran? Bagaimana cara agar hati ini semakin mencintai Quran?



Pertama, bersama Al-Quran seintensif mungkin. Waktu bersama Al-Quran itu harus “DEFINITIF”. Sama seperti kita menentukan waktu makan dan waktu tidur. Misalkan, menetapkan waktu khusus bersama Al-Quran saat ba’da Maghrib sampai Isya, setelah Shalat Subuh, atau waktu antara Qiyamullail dengan adzan Subuh, sehingga saat-saat “bercengkerama” dengannya akan menjadi lebih intensif. Bukannya membaca Al-Quran hanya “KALAU SEMPAT”. Jika seperti ini prinsip kita, maka bagaimana mau dekat dengan Al-Quran, menyisihkan membacanya minimal 30 menit perhari saja kita tak berkenan?



Kedua, sering-sering untuk merenung dan berpikir akan ayat-ayat Al-Quran. Menghayati dan memaknai isi dari ayat-ayat Al-Quran adalah hal yang sangat penting, sebab dengan memahaminya kita akan semakin merasakan keindahan Al-Quran. Bukankah Allah memang menyuruh hamba-Nya berpikir tentang ayat-ayat-Nya. “Afalaa Tatafakkaruun”



Ketiga, selalu kembali kepada Al-Quran atas setiap permasalahan yang dihadapi. Hal ini dilakukan agar “koneksi” untuk selalu terhubung dengan Allah tetap terjaga. Satu hal yang harus kita ingat bahwa setan sangat pandai memanfaatkan kondisi manusia saat bersedih untuk membawa manusia ke dalam lembah-lembah keburukan. Nah, seharusnya dengan Al-Quran itulah manusia mencari solusi atas kesedihan yang dirasakannya. Sebab jika bukan mencari solusi di Al-Quran atau dengan membersamai Allah, maka hawa nafsu setanlah yang akan mengambil alih kendali.

Dekat dengan Al-Quran akan menciptakan sebuah kebahagiaan yang tak terukur nilainya. Semakin dekat kita dengan Al-Quran, maka hakikatnya semakin dekat pula kita dengan Sang Penciptanya. Oleh karena itu, membiasakan diri untuk bersamanya mulai dari mendengarkan lantunan ayat demi ayat, membacanya dengan penuh penghayatan, hingga mempelajari isi kandungan tiap ayat, akan menjadikan diri ini semakin dengan dengan-Nya. Dan bersiaplah mendapatkan hidup yang lebih membahagiakan dan penuh berkah jika kita senantiasa dekat dengan Al-Quran. Semoga kita termasuk ke dalam golongan hamba-Nya yang mendapat syafaat di hari kiamat karena kedekatan dan kecintaan kita kepada Al-Quran. Aamiin.



Suci Wulandari -









from One Day One Juz's Facebook Wall

Dekat dengan Al-Quran dakwatuna.com - “Bacalah Al-Quran, karena sesungguhnya pa...

" Habis Sholat Magrib" Doa Awal Tahun وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَامُحَمَّدٍ...

Sungai Eufrat Dan Tanda Tanda Kiamat sudah dekat



SUNGAI Eufrat/ Efrat atau sungai Furat adalah Sungai bermata air di Anatolia, Turki, dan bermuara di Teluk Persia. Sungai ini panjangnya kurang lebih 2,781 kilometer atau 1,730 mil.

Di dalam riwayat Bukhari Muslim, Rasulullah SAW bersabda: “Sudah dekat suatu masa di mana sungai Efrat akan surut airnya lalu tampak perbendaharaan emas darinya, maka barangsiapa yang hadir di situ janganlah ia mengambil apapun dari harta itu.”



Dari Abu Hurairah r.a.,Rasulullah SAW bersabda: “Hari kiamat tidak akan terjadi sampai (apabila) Sungai Efrat menjadi surut airnya sehingga nampaklah sebuah gunung dari emas. Banyak orang-orang (yang berada disitu) berperang untuk merebutkannya. Maka terbunuhlah sembilan puluh sembilan dari seratus orang yang berperang. Dan masing-masing yang terlibat (dalam peperangan itu) berkata, “Mudah-mudahan akulah orang yang selamat itu”.



Imam Bukhari juga meriwayatkan hadis lainnya, Rasulullah SAW bersabda, “Segera Sungai Eufrat akan memperlihatkan kekayaan (gunung) emas, maka siapa pun yang berada pada waktu itu tidak akan dapat mengambil apa pun darinya. Imam Abu Dawud juga meriwayatkan hadis yang sama.



Dalam hadis itu, Rasulullah pernah bersabda, bahwa sungai yang mengalir di tiga negara besar, Turki, Suriah, dan Irak itu pada saatnya nanti akan menyingkapkan harta karun yang besar berupa gunung emas. Selain itu, dalam kitab Al-Burhan fi `Alamat al-Mahdi Akhir az-Zaman, diungkapkan bahwa keringnya sungai Eufrat merupakan saat datangnya Al-Mahdi sebagai akhir zaman.



Berbagai polemik soal ketersediaan air dari sungai tersebut selalu mencuat di antara tiga negara yang dilaluinya. Pembangunan DAM selalu menjadi permasalahan bagi negara-negara tersebut. Pembuatan DAM di Turki berpengaruh pada debet air yang mengalir di Suriah.



Bendungan raksasa keban yang di bangun di sekitar sungai eufrat setinggi 210 meter memotong alirannya. dengan kata lain menghentikannya Pembuatan DAM di Suriah akan mempengaruhi air yang sampai di Irak. Meskipun belum sampai pada tahap peperangan, tetapi perdebatan soal air ini masih saja terjadi. Banyak orang mulai khawatir, bahwa ramalan Nabi Muhammad pada akhirnya menjadi kenyataan.



Ramalan itu telah disebutkan dalam hadis di atas, yakni Sungai Eufrat menjadi kering dan terjadi peperangan setelahnya. Kekhawatiran ini tampak dari banyaknya laman-laman yang mengungkap tanda-tanda akhir zaman terkait dengan keringnya sungai yang berakhir di Teluk Persia itu.



Satu lagi tanda- tanda bahwa kiamat mungkin sudah dekat, terdeteksi yaitu kemunculan gunung emas di sungai Eufrat.Ini tandanya bahwa setiap kita mesti selalu waspada dan mawas diri agar menjadi golongan orang yang ‘selamat’. Kiamat- kiamat kecil yang makin kerap terjadi adalah peringatan bagi kita semua. Gempa- gempa dahsyat yang susul menyusul di berbagai belahan dunia, kehancuran moral manusia, dan rusaknya bumi mungkin memang merupakan indikasi kearah dekatnya kiamat. Dan kini tedeteksinya gunung emas Eufrat yang menurut hadis Nabi Muhammad SAW adalah salah satu tanda kiamat sudah dekat.



islampost



http://ift.tt/1tPLLiX









from One Day One Juz's Facebook Wall

Sungai Eufrat Dan Tanda Tanda Kiamat sudah dekat SUNGAI Eufrat/ Efrat atau sung...

janganlah kita mencintai dunia ini secara berlebihan, tapi cintailah yang member...

APAKAH ANDA ORANG SIBUK ??? Ada seorang ulama berguru kepada seorang ulama Se...

masyallah. video singkat ini sangat menggugah hati. kalian harus menontonya. aga...

assalammualikum wr wb. yang sudah kholas silahkan merapat dr group mana aja. la...







from One Day One Juz's Facebook Wall

memalukan dan menyakitkan.. tentara zionis laknatullah berpose di depan dome of...

assalammualaikum wr wb. semangadd pagiii. tetap semangadd tilawah..

jangan lupa sholat wahai saudaraku.









from One Day One Juz's Facebook Wall

jangan lupa sholat wahai saudaraku.

Lalu aku makin bersalah, ketika teringat hampir seluruh waktuku tersita untuk me...

Mutiara Hikmah "Barangsiapa mau bertemu Allah dalam keadaan muslim, hendaklah i...

assalammualaikum wr wb. awali hari-harimu dengan mengingat allah swt. Ketahuila...

Dari 'Amr bin 'Auf Al-Anshariy radhiyallahu 'anhu, bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengutus Abu 'Ubaidah Ibnul Jarrah radhiyallahu 'anhu ke negeri Bahrain untuk mengambil upeti dari penduduknya (karena kebanyakan mereka adalah Majusi �pent). Lalu dia kembali dari Bahrain dengan membawa harta. Maka orang-orang Anshar mendengar kedatangan Abu 'Ubaidah. Lalu mereka bersegera menuju masjid untuk melaksanakan shalat shubuh bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam selesai shalat beliau pun berpaling (menghadap ke arah mereka). Lalu mereka menampakkan keinginannya terhadap apa yang dibawa Abu 'Ubaidah dalam keadaan mereka butuh kepadanya. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pun tersenyum ketika melihat mereka.

Kemudian beliau shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Aku menduga kalian telah mendengar bahwa Abu 'Ubaidah telah datang dengan membawa sesuatu (harta) dari Bahrain." Maka mereka menjawab, "Tentu Ya Rasulullah." Lalu beliau shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Bergembiralah dan harapkanlah apa-apa yang akan menyenangkan kalian. Maka demi Allah! Bukan kemiskinan yang aku khawatirkan atas kalian. Akan tetapi aku khawatir akan dibentangkan dunia atas kalian sebagaimana telah dibentangkan atas orang-orang sebelum kalian. Lalu kalian pun berlomba-lomba padanya sebagaimana mereka berlomba-lomba padanya. Kemudian dunia itu akan menghancurkan kalian sebagaimana telah menghancurkan mereka." (HR. Al-Bukhariy no.3158 dan Muslim no.2961)









from One Day One Juz's Facebook Wall

Dari 'Amr bin 'Auf Al-Anshariy radhiyallahu 'anhu, bahwasanya Rasulullah shallal...

“Ya Hayyu Ya Qayyum, Wahai Yang Maha Hidup Yang Maha Memelihara, Ya Hayyu Ya Qa...

Kisah Cinta Romantis Ali dan Fatimah

Ada rahasia terdalam di hati Ali yang tak dikisahkannya

pada siapapun. Fathimah. Karib kecilnya, puteri tersayang

dari Sang Nabi yang adalah sepupunya itu, sungguh

memesonanya. Kesantunannya, ibadahnya, kecekatan

kerjanya, parasnya. Lihatlah gadis itu pada suatu hari

ketika ayahnya pulang dengan luka memercik darah dan

kepala yang dilumur isi perut unta. Ia bersihkan hati-hati,

ia seka dengan penuh cinta. Ia bakar perca, ia tempelkan ke

luka untuk menghentikan darah ayahnya.

Semuanya dilakukan dengan mata gerimis dan hati

menangis. Muhammad ibn 'Abdullah Sang Tepercaya tak

layak diperlakukan demikian oleh kaumnya! Maka gadis

cilik itu bangkit. Gagah ia berjalan menuju Ka'bah. Di sana,

para pemuka Quraisy yang semula saling tertawa

membanggakan tindakannya pada Sang Nabi tiba-tiba

dicekam diam. Fathimah menghardik mereka dan seolah

waktu berhenti, tak memberi mulut-mulut jalang itu

kesempatan untuk menimpali. Mengagumkan!

Ali tak tahu apakah rasa itu bisa disebut cinta. Tapi, ia

memang tersentak ketika suatu hari mendengar kabar yang

mengejutkan. Fathimah dilamar seorang lelaki yang paling

akrab dan paling dekat kedudukannya dengan Sang Nabi.

Lelaki yang membela Islam dengan harta dan jiwa sejak

awal-awal risalah. Lelaki yang iman dan akhlaqnya tak

diragukan; Abu Bakr Ash Shiddiq, Radhiyallaahu ’Anhu

"Allah mengujiku rupanya", begitu batin ’Ali.

Ia merasa diuji karena merasa apalah ia dibanding Abu

Bakar. Kedudukan di sisi Nabi? Abu Bakar lebih utama,

mungkin justru karena ia bukan kerabat dekat Nabi seperti

'Ali, namun keimanan dan pembelaannya pada Allah dan

RasulNya tak tertandingi. Lihatlah bagaimana Abu Bakar

menjadi kawan perjalanan Nabi dalam hijrah sementara

'Ali bertugas menggantikan beliau untuk menanti maut di

ranjangnya.

Lihatlah juga bagaimana Abu Bakr berda’wah. Lihatlah

berapa banyak tokoh bangsawan dan saudagar Makkah yang

masuk Islam karena sentuhan Abu Bakar; 'Utsman,

'Abdurrahman ibn 'Auf, Thalhah, Zubair, Sa'd ibn Abi

Waqqash, Mush'ab.. Ini yang tak mungkin dilakukan

kanak-kanak kurang pergaulan seperti 'Ali.

Lihatlah berapa banyak budak Muslim yang dibebaskan dan

para faqir yang dibela Abu Bakar; Bilal, Khabbab, keluarga

Yassir, 'Abdullah ibn Mas'ud.. Dan siapa budak yang

dibebaskan 'Ali? Dari sisi finansial, Abu Bakar sang

saudagar, insya Allah lebih bisa membahagiakan Fathimah.

'Ali hanya pemuda miskin dari keluarga miskin. "Inilah

persaudaraan dan cinta", gumam 'Ali.

"Aku mengutamakan Abu Bakar atas diriku, aku

mengutamakan kebahagiaan Fathimah atas cintaku."

Cinta tak pernah meminta untuk menanti. Ia mengambil

kesempatan atau mempersilakan. Ia adalah keberanian, atau

pengorbanan

Beberapa waktu berlalu, ternyata Allah menumbuhkan

kembali tunas harap di hatinya yang sempat layu.

Lamaran Abu Bakr ditolak. Dan ’Ali terus menjaga

semangatnya untuk mempersiapkan diri. Ah, ujian itu

rupanya belum berakhir. Setelah Abu Bakr mundur,

datanglah melamar Fathimah seorang laki-laki lain yang

gagah dan perkasa, seorang lelaki yang sejak masuk

Islamnya membuat kaum Muslimin berani tegak

mengangkat muka, seorang laki-laki yang membuat

syaithan berlari takut dan musuh- musuh Allah bertekuk

lutut.

'Umar ibn Al Khaththab. Ya, Al Faruq, sang pemisah

kebenaran dan kebathilan itu juga datang melamar

Fathimah. 'Umar memang masuk Islam belakangan, sekitar

3 tahun setelah 'Ali dan Abu Bakar. Tapi siapa yang

menyangsikan ketulusannya? Siapa yang menyangsikan

kecerdasannya untuk mengejar pemahaman? Siapa yang

menyangsikan semua pembelaan dahsyat yang hanya 'Umar

dan Hamzah yang mampu memberikannya pada kaum

muslimin? Dan lebih dari itu, 'Ali mendengar sendiri betapa

seringnya Nabi berkata, "Aku datang bersama Abu Bakar

dan 'Umar, aku keluar bersama Abu Bakr dan 'Umar, aku

masuk bersama Abu Bakr dan 'Umar.."

Betapa tinggi kedudukannya di sisi Rasul, di sisi ayah

Fathimah. Lalu coba bandingkan bagaimana dia berhijrah

dan bagaimana 'Umar melakukannya. 'Ali menyusul sang

Nabi dengan sembunyi-sembunyi, dalam kejaran musuh

yang frustasi karena tak menemukan beliau Shallallaahu

'Alaihi wa Sallam. Maka ia hanya berani berjalan di kelam

malam. Selebihnya, di siang hari dia mencari bayang-bayang

gundukan bukit pasir. Menanti dan bersembunyi.

'Umar telah berangkat sebelumnya. Ia thawaf tujuh kali,

lalu naik ke atas Ka'bah. "Wahai Quraisy", katanya. "Hari

ini putera Al Khaththab akan berhijrah. Barangsiapa yang

ingin isterinya menjanda, anaknya menjadi yatim, atau

ibunya berkabung tanpa henti, silakan hadang 'Umar di

balik bukit ini!" 'Umar adalah lelaki pemberani. 'Ali, sekali

lagi sadar. Dinilai dari semua segi dalam pandangan orang

banyak, dia pemuda yang belum siap menikah. Apalagi

menikahi Fathimah binti Rasulillah! Tidak. 'Umar jauh

lebih layak. Dan 'Ali ridha.

Cinta tak pernah meminta untuk menanti

Ia mengambil kesempatan

Itulah keberanian

Atau mempersilakan

Yang ini pengorbanan

Maka 'Ali bingung ketika kabar itu meruyak. Lamaran

'Umar juga ditolak.

Menantu macam apa kiranya yang dikehendaki Nabi? Yang

seperti 'Utsman sang miliarderkah yang telah menikahi

Ruqayyah binti Rasulillah? Yang seperti Abul ’Ash ibn

Rabi'kah, saudagar Quraisy itu, suami Zainab binti

Rasulillah? Ah, dua menantu Rasulullah itu sungguh

membuatnya hilang kepercayaan diri.

Di antara Muhajirin hanya 'Abdurrahman ibn 'Auf yang

setara dengan mereka. Atau justru Nabi ingin mengambil

menantu dari Anshar untuk mengeratkan kekerabatan

dengan mereka? Sa'd ibn Mu'adz kah, sang pemimpin Aus

yang tampan dan elegan itu? Atau Sa’d ibn 'Ubaidah,

pemimpin Khazraj yang lincah penuh semangat itu?

"Mengapa bukan engkau yang mencoba kawan?", kalimat

teman-teman Ansharnya itu membangunkan lamunan.

"Mengapa engkau tak mencoba melamar Fathimah? Aku

punya firasat, engkaulah yang ditunggu-tunggu Baginda

Nabi.. "

"Aku?", tanyanya tak yakin.

"Ya. Engkau wahai saudaraku!"

"Aku hanya pemuda miskin. Apa yang bisa kuandalkan?"

"Kami di belakangmu, kawan! Semoga Allah menolongmu!"

'Ali pun menghadap Sang Nabi. Maka dengan

memberanikan diri, disampaikannya keinginannya untuk

menikahi Fathimah. Ya, menikahi. Ia tahu, secara ekonomi

tak ada yang menjanjikan pada dirinya. Hanya ada satu

set baju besi di sana ditambah persediaan tepung kasar

untuk makannya. Tapi meminta waktu dua atau tiga

tahun untuk bersiap-siap? Itu memalukan! Meminta

Fathimah menantikannya di batas waktu hingga ia siap?

Itu sangat kekanakan. Usianya telah berkepala dua

sekarang.

"Engkau pemuda sejati wahai 'Ali!", begitu nuraninya

mengingatkan. Pemuda yang siap bertanggungjawab atas

cintanya. Pemuda yang siap memikul resiko atas pilihan-

pilihannya. Pemuda yang yakin bahwa Allah Maha Kaya.

Lamarannya berjawab, "Ahlan wa sahlan!" Kata itu

meluncur tenang bersama senyum Sang Nabi.

Dan ia pun bingung. Apa maksudnya? Ucapan selamat

datang itu sulit untuk bisa dikatakan sebagai isyarat

penerimaan atau penolakan. Ah, mungkin Nabi pun

bingung untuk menjawab. Mungkin tidak sekarang. Tapi ia

siap ditolak. Itu resiko. Dan kejelasan jauh lebih ringan

daripada menanggung beban tanya yang tak kunjung

berjawab. Apalagi menyimpannya dalam hati sebagai bahtera

tanpa pelabuhan. Ah, itu menyakitkan.

"Bagaimana jawab Nabi kawan? Bagaimana lamaranmu?"

"Entahlah.."

"Apa maksudmu?"

"Menurut kalian apakah 'Ahlan wa Sahlan' berarti sebuah

jawaban!"

"Dasar tolol! Tolol!", kata mereka,

"Eh, maaf kawan.. Maksud kami satu saja sudah cukup dan

kau mendapatkan dua! Ahlan saja sudah berarti ya. Sahlan

juga. Dan kau mendapatkan Ahlan wa Sahlan kawan! Dua-

duanya berarti ya !"

Dan 'Ali pun menikahi Fathimah. Dengan menggadaikan

baju besinya. Dengan rumah yang semula ingin

disumbangkan ke kawan-kawannya tapi Nabi berkeras agar

ia membayar cicilannya. Itu hutang.

Dengan keberanian untuk mengorbankan cintanya bagi Abu

Bakr, 'Umar, dan Fathimah. Dengan keberanian untuk

menikah. Sekarang. Bukan janji-janji dan nanti-nanti.

'Ali adalah gentleman sejati. Tidak heran kalau pemuda

Arab memiliki yel, "Laa fatan illa 'Aliyyan! Tak ada

pemuda kecuali Ali!" Inilah jalan cinta para pejuang. Jalan

yang mempertemukan cinta dan semua perasaan dengan

tanggung jawab. Dan di sini, cinta tak pernah meminta

untuk menanti. Seperti 'Ali. Ia mempersilakan. Atau

mengambil kesempatan. Yang pertama adalah pengorbanan.

Yang kedua adalah keberanian.

Dan ternyata tak kurang juga yang dilakukan oleh Putri

Sang Nabi, dalam suatu riwayat dikisahkan bahwa suatu

hari (setelah mereka menikah) Fathimah berkata kepada 'Ali,

"Maafkan aku, karena sebelum menikah denganmu. Aku

pernah satu kali jatuh cinta pada seorang pemuda"

'Ali terkejut dan berkata, "kalau begitu mengapa engkau mau

manikah denganku? dan Siapakah pemuda itu?"

Sambil tersenyum Fathimah berkata, "Ya, karena pemuda

itu adalah Dirimu" ini merupakan sisi ROMANTIS dari

hubungan mereka berdua.

Kemudian Nabi saw bersabda: "Sesungguhnya Allah Azza wa

Jalla memerintahkan aku untuk menikahkan Fatimah

puteri Khadijah dengan Ali bin Abi Thalib, maka

saksikanlah sesungguhnya aku telah menikahkannya dengan maskimpoi empat ratus

Fidhdhah (dalam nilai perak), dan Ali ridha (menerima)

mahar tersebut."

Kemudian Rasulullah saw. mendoakan keduanya:

"Semoga Allah mengumpulkan kesempurnaan kalian

berdua, membahagiakan kesungguhan kalian berdua,

memberkahi kalian berdua, dan mengeluarkan dari

kalian berdua kebajikan yang banyak." (kitab Ar-Riyadh

An-Nadhrah 2:183, bab4)



Kisah Romantis ini diambil dari buku Jalan Cinta Para

Pejuang, Salim A.Fillah

chapter aslinya berjudul "Mencintai sejantan 'Ali"









from One Day One Juz's Facebook Wall

Kisah Cinta Romantis Ali dan Fatimah Ada rahasia terdalam di hati Ali yang tak d...

semoga malam ahad ini malam penuh keberkahan. jauhkan diri dr yang di haramkan....

Andai hati kalian bersih, maka kalian tidak akan pernah bosan membaca Al Qur'an...