ODOJ-Ku Telah di Ujung Jalan Odoj Dp-promas 25 Feb 2014 | 16:01 Cinta itu katan...

ODOJ-Ku Telah di Ujung Jalan



Odoj Dp-promas

25 Feb 2014 | 16:01

Cinta itu katanya hangat di awal, itu benar. Cinta bisa bertahan jika satu dengan yang lain sudah berada dalam hati yang sama. Maka cinta membutuhkan keterikatan hati dan fisik. Namun, cinta yang dirasakan kali ini berbeda. Tidak pernah bersua, bertatap muka, dan hanya mengandalkan rasa yang sama. Itulah yang terjadi pada para pencinta Al Quran dalam komunitas One Day One Juz.



Bertatap tiga puluh orang dalam ruang chat yang sama. Memiliki maksud dan komitmen yang suci, mengaji. Tidak pernah kenal dan saling tahu sebelumnya tak jadi masalah. Karena perkenalan diawal terbentuknya grup agaknya memiliki pesona tersendiri di hati para Odojers. Namun, sehari, dua hari, sepekan, dua pekan masih terasa harmonis bak penganten baru. Setiap ada bunyi 'tuing', hati berdesir senyum bersimpul memandangi isi room chat.



Tapi ketika mencapai angka satu bulan, dua bulan? Percintaan perlahan meredup. Euphoria khatam pertama kali, habis pada hari itu saja. Selanjutnya mulai sibuk dengan urusan masing-masing. Umumnya begitu, salut jika ada grup yang mampu mempertahankan percintaannya hingga berbulan. Risiko terburuk memang belum pernah terjadi, yaitu grup bubar. Jikalau ada yang kabur beramai-ramai mungkin saja terjadi. Tapi umumnya, gagalnya percintaan dalam ODOJ adalah perginya satu atau lebih Odojers dengan pelbagai alasan. Perceraianpun terjadi maka harus segera mencari pengganti. Jika ingin kapal tetap berlayar, maka tiga puluh orang penumpangnya harus dipastikan masih bersuka ria menikmati perjalanan menuju Surga, insyaAllah.



Pada kasus kebanyakan, retaknya rumah tangga ODOJ terjadi pada kelompok perempuan. Mungkin dikarenakan kondisi psikologis yang lebih perasa. Jika ada rasa tak nyaman dengan salah satu atau salah banyak kawan dalam grup, lebih baik pergi dan bercerai. Atau adapula yang beralasan lain. Sekali pun alasannya kadang tak masuk akal. Kasus seperti ini agaknya sulit untuk mengupayakan rujuk. Karena jika sudah tak ada lagi cinta, buat apa? Hilang satu, tumbuh seribu.



Selain kasus 'pergi tak kembali', adapula kasus rumah tangga seperti kuburan. Sepi. Hanya ada satu dua orang yang melapor kholas. Bahkan ucapan salampun jadi terasa mahal. Padahal pada bulan pertama pertemuan, hebohnya bukan kepalang. Lewat bulan selanjutnya, kehampaan dan kejenuhan mulai menjangkit sehingga tak lagi ada kehangatan seperti awal merajut cinta. Tapi perihal ini masih bisa dibincangkan dari hati ke hati. Setidaknya masih ada cara untuk meremajakan cinta. Berikut, beberapa resep agar rumah tangga ODOJ kita tetap bertahan sampai kapal berlabuh di dermaga surga :



1. Introspeksi diri (masing-masing Odojers)



2. Kalahkan ego, dan mulailah bicara. Awali dengan topik ringan. Jika tak ada yang minat menanggapi, langsung pada cara 'tembak', ungkapkan kejujuran hati. Pertanyakan apa yang dirisaukan. Jika anda kurang nyali, silahkan japri kawan satu kelompok yang dikira mampu mengatasi.



3. Putar kembali kenangan saat awal merajut cinta.



4. Adakan event khusus internal grup. Semisal membuat jaket bersama, membuat buku, kopi darat, beli pakaian bareng, foto-foto, apapun kegiatan yang mampu merekatkan cinta yang mulai retak. Karena jika sudah ada satu yang pecah, akan sulit untuk rekat kembali.



5. Muhasabah diri tentang komitmen kita ber-ODOJ. Pembangunan komitmen dengan Allah lebih utama dibandingkan komitmen pada grup. Karena apapun yang terjadi, kita tetap mengaji.



Selamat mencoba! Semoga rumah tangga ODOJ kita yang tadinya sudah di ujung jalan, bisa ditarik lagi mendekati pagar. Sehingga suatu saat bisa kembali ke dalam rumah. Dan bersama-sama merajut cinta yang pernah ada. Sehingga sakinah, mawaddah, wa rahmah menjadi penghias rumah tangga ODOJ. Bahagia bersama tiga puluh kawan calon penghuni Surga. Aamiin...



Isti Anindya #450



Div.Kepenulisan-DP PROMAS



http://ift.tt/1hMM0FC



from One Day One Juz's Facebook Wall

Tidak ada komentar:

Posting Komentar