Miris Lagi, Tersebar Video Kristenisasi Berkedok Pasar Murah Di You Tube



BaitulMaqdis.com – Video berdurasi 6 menit 29 detik yang diunggah di Youtube pada 2 tahun silam, sempat membuat heboh pengguna internet. Berbagai komentar dan tanggapan dari yang dingin maupun yang panas sangat menuai profokatif. Bukan hanya pengguna muslim yang ikut berkomentar, namun juga tampak jelas beberapa akun yang diduga kuat beragama kristen justru menganggap positif kegiatan itu yang jelas-jelas dapat menimbulkan konflik SARA karena seakan ada upaya pemaksaan halus agar anak-anak Islam hafal doktrin kristen.



Seorang pengguna You Tube yang bernama Iwan Gunawan berhasil mengunggah sebuah video yang sangat mencengangkan, bahkan bisa membuat geram umat Islam. Ia menjelaskan, bahwa upaya pemurtadan ini terjadi di kota Cirebon, tanpa mencantumkan secara detail desa dan kecamatannya. Video ini kemudian dipopulerkan kembali oleh akun Baitul Maqdis. Lihat link video di sini.



Dalam keterangan videonya itu, ia juga menulis, “bahwa dengan dalih mengadakan bakti sosial dan pasar murah mereka dengan leluasa membaptis anak-anak (lewat nyanyian, pent)”. Apakah ini bisa dikatakan kristenisasi terselubung?



Video yang berjudul Pemurtadan Berkedok Pasar murah ini, pada menit-menit pertama anak-anak muslim kampung terlihat berkumpul diajak bernyanyi hitung-hitungan oleh seorang wanita berbaju hitam dan laki-laki berbaju putih yang bermata sipit. Diduga kuat dua orang itu bersama relawan yang lain semuanya beragama Nasrani. Pada menit-menit ini mungkin bisa dikatakan tidak berbau kristenisasi.



Namun pada menit yang ke 04:05, pembicara wanita ini, mulai dengan halus membawa alam bawah sadar anak-anak kecil untuk menerima doktrin kristen.



Wanita kristen itu bertanya pada anak-anak : “Kalo di dalam istana siapa pemimpin paling tinggi?”



Spontan anak-anak menjawab : Rajaaa…



Wanita itu bertanya lagi : “Dibawahnya raja ada siapa?”



Anak-anak menjawab : “Ratu” lalu wanita kristen itupun menyalahkan jawaban anak-anak karena ratu adalah istri raja.



Siapa ayo?. Tanya wanita kristen itu.



Anak-anak : Panglima.



Wanita itu tanya lagi : siapa dibawah panglima?



Anak-anak menjawab : Kolonel.



Siapa dibawahnya kolonel? Anak-anak menjawab : Prajuriiit.



Dari sini mulailah wanita itu memasukkan doktrin logika ketuhanan dalam ajaran kristen.



Siapa yang mau jadi anak prajurit? tanya wanita kristen itu pada anak-anak.



Anak-anak menjawab serentak : Sayaaaa…



Kakak gak mau kalo jadi anak prajurit. Sanggah wanita kristen itu.



Siapa yang mau jadi anak kolonel? tanya wanita kristen itu lagi pada anak-anak.



Dengan serentak anak-anak itu menjawab dengan polosnya: “Sayaaa…”



kalian mau, tapi kakak gak mau jadi anaknya kolonel.



Siapa yang mau jadi anak Jendral / Panglima? tanya wanita kristen itu lagi pada anak-anak.



Dengan serentak anak-anak itu menjawab dengan polosnya: “Sayaaa…”



kalian mau, tapi kakak gak mau jadi anaknya Jendral.



Lalu dengan suara meninggi wanita itu bertanya dengan semangatnya : “Siapa mau jadi anak raja??



Dengan serentak dan semangat anak-anak itu menjawab dengan polosnya: “Sayaaa…”



Kalau kalian mau, sekarang kakak juga mau jadi anak raja. Jawab wanita kristen itu.



Dalam video itu terdengar si perekam berusaha menerjemahkan maksud kata raja yang diucapkan oleh wanita kristen itu yaitu tuhan.



“Siapa jadi anak tuhan?? ( ujar si perekam sambil terus merekam ).



Hingga akhirnya semua anak-anak muslim itu diajak bernyanyi “Aku anak Raja, Kamu Anak Raja, Kita Semua Anak Raja”, sampai akhir video. Apakah ini upaya memaksakan doktrin kristen atau kristenisasi pada anak-anak muslim di pelosok perkampungan? Silahkan anda menilai.



Perlu diketahui, bahwa lagi anak raja ini biasa dinyanyikan pada acara-acara kekristenan. Buat perbandingan anda bisa lihat link video Anak-anak Kristen bernyanyi “Aku Anak Raja, Haleluya” klik disini. ( Alquin/BaitulMaqdis.com )



http://ift.tt/14dw6Pp



http://ift.tt/1EtWzmv





Miris Lagi, Tersebar Video Kristenisasi Berkedok Pasar Murah Di You Tube - Baitul Maqdis

baitulmaqdis.com

Hingga akhirnya semua anak-anak muslim itu diajak bernyanyi "Aku anak Raja, Kamu Anak Raja, Kita Semua Anak Raja", sampai akhir video. Apakah ini upaya memaksakan doktrin kristen atau kristenisasi pada anak-anak muslim di pelosok perkampungan? Silahkan anda menilai.



from One Day One Juz's Facebook Wall

Miris Lagi, Tersebar Video Kristenisasi Berkedok Pasar Murah Di You Tube Baitul...

Miris Lagi, Tersebar Video Kristenisasi Berkedok Pasar Murah Di You Tube



BaitulMaqdis.com – Video berdurasi 6 menit 29 detik yang diunggah di Youtube pada 2 tahun silam, sempat membuat heboh pengguna internet. Berbagai komentar dan tanggapan dari yang dingin maupun yang panas sangat menuai profokatif. Bukan hanya pengguna muslim yang ikut berkomentar, namun juga tampak jelas beberapa akun yang diduga kuat beragama kristen justru menganggap positif kegiatan itu yang jelas-jelas dapat menimbulkan konflik SARA karena seakan ada upaya pemaksaan halus agar anak-anak Islam hafal doktrin kristen.



Seorang pengguna You Tube yang bernama Iwan Gunawan berhasil mengunggah sebuah video yang sangat mencengangkan, bahkan bisa membuat geram umat Islam. Ia menjelaskan, bahwa upaya pemurtadan ini terjadi di kota Cirebon, tanpa mencantumkan secara detail desa dan kecamatannya. Video ini kemudian dipopulerkan kembali oleh akun Baitul Maqdis. Lihat link video di sini.



Dalam keterangan videonya itu, ia juga menulis, “bahwa dengan dalih mengadakan bakti sosial dan pasar murah mereka dengan leluasa membaptis anak-anak (lewat nyanyian, pent)”. Apakah ini bisa dikatakan kristenisasi terselubung?



Video yang berjudul Pemurtadan Berkedok Pasar murah ini, pada menit-menit pertama anak-anak muslim kampung terlihat berkumpul diajak bernyanyi hitung-hitungan oleh seorang wanita berbaju hitam dan laki-laki berbaju putih yang bermata sipit. Diduga kuat dua orang itu bersama relawan yang lain semuanya beragama Nasrani. Pada menit-menit ini mungkin bisa dikatakan tidak berbau kristenisasi.



Namun pada menit yang ke 04:05, pembicara wanita ini, mulai dengan halus membawa alam bawah sadar anak-anak kecil untuk menerima doktrin kristen.



Wanita kristen itu bertanya pada anak-anak : “Kalo di dalam istana siapa pemimpin paling tinggi?”



Spontan anak-anak menjawab : Rajaaa…



Wanita itu bertanya lagi : “Dibawahnya raja ada siapa?”



Anak-anak menjawab : “Ratu” lalu wanita kristen itupun menyalahkan jawaban anak-anak karena ratu adalah istri raja.



Siapa ayo?. Tanya wanita kristen itu.



Anak-anak : Panglima.



Wanita itu tanya lagi : siapa dibawah panglima?



Anak-anak menjawab : Kolonel.



Siapa dibawahnya kolonel? Anak-anak menjawab : Prajuriiit.



Dari sini mulailah wanita itu memasukkan doktrin logika ketuhanan dalam ajaran kristen.



Siapa yang mau jadi anak prajurit? tanya wanita kristen itu pada anak-anak.



Anak-anak menjawab serentak : Sayaaaa…



Kakak gak mau kalo jadi anak prajurit. Sanggah wanita kristen itu.



Siapa yang mau jadi anak kolonel? tanya wanita kristen itu lagi pada anak-anak.



Dengan serentak anak-anak itu menjawab dengan polosnya: “Sayaaa…”



kalian mau, tapi kakak gak mau jadi anaknya kolonel.



Siapa yang mau jadi anak Jendral / Panglima? tanya wanita kristen itu lagi pada anak-anak.



Dengan serentak anak-anak itu menjawab dengan polosnya: “Sayaaa…”



kalian mau, tapi kakak gak mau jadi anaknya Jendral.



Lalu dengan suara meninggi wanita itu bertanya dengan semangatnya : “Siapa mau jadi anak raja??



Dengan serentak dan semangat anak-anak itu menjawab dengan polosnya: “Sayaaa…”



Kalau kalian mau, sekarang kakak juga mau jadi anak raja. Jawab wanita kristen itu.



Dalam video itu terdengar si perekam berusaha menerjemahkan maksud kata raja yang diucapkan oleh wanita kristen itu yaitu tuhan.



“Siapa jadi anak tuhan?? ( ujar si perekam sambil terus merekam ).



Hingga akhirnya semua anak-anak muslim itu diajak bernyanyi “Aku anak Raja, Kamu Anak Raja, Kita Semua Anak Raja”, sampai akhir video. Apakah ini upaya memaksakan doktrin kristen atau kristenisasi pada anak-anak muslim di pelosok perkampungan? Silahkan anda menilai.



Perlu diketahui, bahwa lagi anak raja ini biasa dinyanyikan pada acara-acara kekristenan. Buat perbandingan anda bisa lihat link video Anak-anak Kristen bernyanyi “Aku Anak Raja, Haleluya” klik disini. ( Alquin/BaitulMaqdis.com )



http://ift.tt/14dw6Pp



http://ift.tt/1EtWzmv





Miris Lagi, Tersebar Video Kristenisasi Berkedok Pasar Murah Di You Tube - Baitul Maqdis

baitulmaqdis.com

Hingga akhirnya semua anak-anak muslim itu diajak bernyanyi "Aku anak Raja, Kamu Anak Raja, Kita Semua Anak Raja", sampai akhir video. Apakah ini upaya memaksakan doktrin kristen atau kristenisasi pada anak-anak muslim di pelosok perkampungan? Silahkan anda menilai.



from One Day One Juz's Facebook Wall

Tidak ada komentar:

Posting Komentar