Mari Mengisi Ramadhan dengan mengkaji ilmuNya. Materi Kedua : Puasa Saudaraku...

Mari Mengisi Ramadhan dengan mengkaji ilmuNya.



Materi Kedua : Puasa



Saudaraku fillah, qt mengetahui bahwa sejatinya, apa nan terperintahkan Allah adalah baik. Namun, antara "mengetahui" atau "memahami" adalah hal yang sangat berbeda dgn "merasakan".



Karenanya, boleh jd, mereka2 nan dengan sengaja makan, minum, berbuat makar tatkala shaum, adalah "memahami" larangan di kala shaum, tetapi mereka gagal untuk "merasakan" punishment nan kan terberi kpd mereka tersebab kemakaran mereka tsb.



Karenanya, mari qt isi kebaikan demi kebaikan selama Ramadhan ini.



Kembali, Dalam kitab Minhajul Muslim, syeikh Abu Bakar Al Jaza’ir meramu dengan anggun, keutamaan serta alasan berpuasa.



Saudaraku fillah,

"Puasa adalah perisai dr Api Neraka, laksana perisai nan kalian gunakan tatkala berperang"

HR. Ahmad



"Sesiapa nan berpuasa d jalan Allah Azza wa Jalla, kelak kan Ia jauhkan wajahnya dr Api Neraka selama tujuh puluh musim gugur"

HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, An Nasai, dan Ahmad



Maka, apatah lg nan memburamkan niatmu tatkala Ramadhan? Sesudah jelas reward nan kan terberi bagi mereka nun hendak beruasa karena Allah semata.



Bila hambaNya meminta padaNya, tak pelak lagi, tanpa hijab nan terhalangi, Ia kan kabulkan, karena kelasihNya nan tercinta bersabda,



"inna lishshaaimi ’inda fitrihi da’watun laa turaddu"



Sungguh, bagi sesiapa nan berpuasa, ketika berbukanya ada doa nan tak tertolak.

HR. Ibnu Majah dan Al Hakim



Kita memahami, Allah berikan keutamaan teruntuk mereka nan berpuasa, terlebih dalam bulan nan terkasih ini, tapi, dapatkan kita merasakan esensi keutamaan itu?



Saudaraku fillah, mungkin terselip dalam hati, teruntuk apa qt dititahkan puasa olehNya?



Apakah puasa ini untukNya?



Hal itu dijawab dgn keIlmiahan dr kalam Rasul nan mulia,



"shuumuu tashihhuu"

Berpuasalah kalian, niscahya kalian kan sehat.

HR. Az Zubaidi dan Al Mundziri



dan diatas itu, adalah Allah nan berujar,



"Hai orang2 nan beriman, diwajibkan untukmu berpuasa sebagaimana terwajibkan bagi orang2 sebelum kamu agar kamu ’Bertaqwa’ "

QS. 2: 183



Maka puasa bukan untukNya, tetapi untuk qt.



Kesehatan nan terjanjikan, adalah nikmat Allah nan teramat dahsyat. Karenanya, syukuri eksistensi kesehatan nan bertahta dlm diri ini saat ini, krn boleh jd, qt br bisa merasakan, bahwa sehat nan terberi itu begitu berharga tatkala Ia beri sebongkah uji dalam kesakitan.



Terlebih, Allah sampaikan, bahwa kita berpuasa lantaran Allah hendak menjadikan qt insan2 nan bertaqwa. Karenanya, seruan tsb tertunjuk tuk mereka nan beriman. Krn Taqwa adalah level tertinggi dr seorang Muslim, ia ada d atas keimanan qt.



Lantas, apa itu iman? dan siapakah mereka nan beriman itu?



"Al iimaanu ’aqdun bil qalbi wa ikraarun bil lisaani wa a’maalun bil arkaani"



Iman adalah tambatan hati nan menggema k dlm ucapan dan membentuk laku perbuatan

HR. Ibnu Majah



Maka mereka nan berIman adalah mereka yg berpandangan dan bersikap hidup dengan ajaran Allah, yang haq, yg merubah manusia dr kezulumatan menuju cahaya Allah nan terang benderang.



Mari kita belajar tuk tak hanya "Sam’an" (menanggapi) kala memahami, tp balut dengan "Tha’atan" (mematuhi) kala diri dapat merasakan.



Wallahu a’lam



Bani Sabili ODOJ 886



from One Day One Juz's Facebook Wall

Tidak ada komentar:

Posting Komentar