SEMOGA INI BAIK Seorang raja yang hobby berburu sedang duduk di bawah pohon di...

SEMOGA INI BAIK



Seorang raja yang hobby berburu sedang duduk di bawah pohon di tengah hutan untuk beristirahat setelah melakukan perburuannya. Ia mengeluarkan pisau dan satu buah apel. Dikupasnyalah apel tersebut. Namun karena lelah berburu, Sang Raja kehilangan konsentrasinya. Bukan Apel yang dikupas, malah jari kelingkingnya yang ia potong. Walhasil, putuslah jari kelingkingnya.



Sang Raja kemudian memanggil pengawal untuk menolongnya.



"Pengawal, cepat kemari!" perintah Sang Raja.



"Ada apa wahai Raja?" jawab pengawal tersebut



"Jariku terpotong, cepat tolong aku!" kata Sang Raja sambil meringis kesakitan. Darah pun terus mengucur dari jarinya.



"Alhamdulillaah, Raja. Semoga ini baik"



"Jariku terpotong dan kamu bilang ini baik?? Kurang ajar!"



"Pengawal, tangkap dia! Ikat kaki dan tangannya, lalu masukkan ia ke penjara!" seru Sang Raja kepada pengawalnya yang lain.



Pengawal itu pun akhirnya ditangkap dan dikirim ke penjara. Sementara itu, Sang Raja melanjutkan perburuannya. Sampai akhirnya Sang Raja dan beberapa pengawalnya tersesat di dalam hutan. Tiba-tiba saja ia dikejutkan dengan kedatangan orang-orang dengan penampilan yang sangat aneh. Mereka berteriak-teriak, lalu menyerang Raja dan para pengawal.



Para pengawal tidak dapat melawan orang-orang aneh tersebut, sehingga Raja dan para pengawalnya pun berhasil ditangkap. Kemudian mereka di bawa ke tempat tinggal orang-orang aneh itu. Sang Raja melepas pandangan ke sekitarnya. Dilihatnya tulang-belulang berserakan, pembaringan, algojo-algojo dengan pisau-pisau besar yang sangat tajam. Ternyata orang-orang aneh itu adalah suku pedalaman hutan tersebut yang biasa mengorbankan manusia sebagai persembahan.



Maka Raja dan para pengawalnya itu pun dipersiapkan untuk dijadikan persembahan. Satu per satu para pengawal diikat, dan diseret ke pembaringan. Seketika itu pula kepala mereka dipenggal. Suku pedalaman itu menari-nari, dan bersorak sorai melakukan upacara persembahan itu. Sampai pada akhirnya giliran sang Raja tiba.



Ketika Sang Raja sudah siap di pembaringannya dan akan dipenggal, tiba-tiba kepala suku meminta untuk membatalkan pemenggalan tersebut. Ia melihat kelingking Sang Raja yang putus.



"Ini tidak boleh terjadi. Ia tidak memenuhi syarat. Ia cacat!" kata kepala suku.



"Lepaskan dia dan usir dia dari sini!" serunya lagi.



Lantas Sang Raja pun terbebas dari pemenggalan tersebut. Sekembalinya ia di kerajaan, Sang Raja pun ingat dengan pengawalnya yang di penjara. Ia pun memerintahkan pengawalnya yang lain untuk membebaskan dan membawa pengawal itu ke hadapannya.



"Wahai pengawal, ternyata engkau benar. Putusnya jari kelingkingku ternyata membawa kebaikan. Aku tidak jadi dipenggal karena jariku yang cacat. Bagaimana dengan keadaanmu di dalam penjara?"



"Wahai Raja, ketika aku ditahan dan dimasukkan ke penjara, aku pun berharap semoga ini baik. Dan ternyata hari ini aku sadar, bahwa itu memang baik. Kalau saja waktu itu anda tidak mengirimku ke penjara. Pasti lah aku sudah dipenggal bersama dengan pengawal-pengawalmu yang lain"



Sumber: http://ift.tt/198ubND



from One Day One Juz's Facebook Wall

Tidak ada komentar:

Posting Komentar